Pakar urusan penjara dan tawanan Palestina, Abdun Nasir Farwanah menyatakan bahwa sejak awal 2021, sebanyak 130 perempuan Palestina menjadi tawanan tentara Zionis. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu.
Baca juga:
Anhar Al-Deek: Penjara Tidaklah Disiapkan untuk Melahirkan dan Membesarkan Anak
Memprihatinkan, Kondisi Penjara Tawanan Perempuan Palestina
Kehilangan Putri Saat Berada di Penjara, Tahanan Wanita Ini Tidak Diizinkan untuk Melayat
Tentara Zionis tidak pernah mengecualikan perempuan Palestina yang menjadi tawanan dari siksaan, kepedihan, dan kekejaman setiap hari. Farwanah melaporkan, sejak 1967 sampai saat ini, setidaknya sudah 17 ribu perempuan Palestina menjadi tawanan tentara Zionis. Mereka tidak memandang bulu, apakah di antara para tawanan itu terdapat remaja, ibu-ibu, murid sekolah, mahasiswi, ibu hamil, atau lansia. Mereka tidak peduli dengan kondisi khusus perempuan yang ditawan itu.
Kekejaman yang dialami perempuan Palestina tidak hanya berupa siksaan fisik seperti kekerasan, tetapi juga siksaan batin seperti pelecehan dan juga tekanan mental. Saat ini, dari 40 perempuan Palestina yang menjadi tawanan, 11 di antaranya adalah kaum ibu. Tawanan yang menarik perhatian dunia internasional saat ini adalah Anhar Al-Deek, ibu hamil yang ditangkap 8 Maret lalu dan akan melahirkan sebentar lagi di penjara.
Sumber: Womenfpal
***
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar program bantuan untuk Palestina.
Donasi dengan mudah dan aman menggunakan QRIS. Scan QR Code di bawah ini dengan menggunakan aplikasi Gojek, OVO, Dana, Shopee, LinkAja atau QRIS.
Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk anak-anak dan perempuan Palestina.