Seorang pejabat PBB menyatakan keprihatinan atas situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan meminta otoritas Israel untuk mengizinkan pengiriman bantuan.
“Operasi kemanusiaan di Gaza harus difasilitasi sepenuhnya dan semua hambatan harus dihilangkan,” kata Wakil Juru Bicara PBB, Farhan Haq, kepada jurnalis.
Haq menekankan bahwa kendala akses sangat menghambat penyaluran bantuan dan layanan kemanusiaan di Gaza. Antara 1–18 Juni, dari 61 misi bantuan kemanusiaan yang dikoordinasikan ke Gaza utara, hanya 28 misi yang diizinkan, 8 misi ditolak aksesnya, 16 misi terhambat, dan 9 misi dibatalkan karena alasan logistik, operasional, atau keamanan.
“Ratusan ribu pengungsi di Gaza selatan menderita karena buruknya akses terhadap tempat tinggal, kesehatan, makanan, air, dan sanitasi”, tegasnya.
“Sejak 7 hingga 14 Juni, OCHA memimpin penilaian kemanusiaan di empat lokasi pengungsian di Deir al-Balah, dua di Khan Younis, dan dua di wilayah Al Mawasi di Rafah,” kata Haq, seraya menambahkan bahwa akses terhadap air “sangat terbatas.” Hal itu mengakibatkan masyarakat harus antre berjam-jam demi mendapatkan air dan terpaksa bergantung pada air laut untuk keperluan rumah tangga.
“Banyak keluarga yang melaporkan hanya makan satu kali setiap hari, bahkan ada yang makan satu kali setiap dua atau tiga hari. Sebagian besar bergantung pada roti, berbagi makanan dengan keluarga lain, dan menjatah persediaan yang ada,” tambahnya.
Sumber: https://english.wafa.ps/
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini