Asap mengepul akibat serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan. UNRWA, Badan Pengungsi Palestina milik PBB, mengatakan pada Sabtu (1/6) bahwa mereka telah berhenti memberikan layanan kesehatan di Rafah karena ‘lebih dari 1 juta’ warga Palestina melarikan diri dari serangan Israel di kota tersebut. (Abdel Kareem Hana/ AP/ Al Jazeera)
Naji Sarhan, kepala Komite Darurat Kota, mengatakan pada konferensi pers bahwa pasukan Israel telah menghancurkan sekitar 50.000 unit rumah dan melibas jaringan drainase dan jalan di sebagian besar kota di Gaza utara (2/6). Sarhan menambahkan, 35 sumur air dan beberapa sekolah serta fasilitas yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) juga telah hancur. (Omar al-Qattaa/ AFP/ Al Jazeera)
Seorang pria Palestina dan anak-anak mendorong gerobak berisi wadah air di selatan Kota Gaza (3/6). PBB melaporkan bahwa Kurangnya air minum yang aman dan kondisi sanitasi yang buruk memicu meningkatnya kasus penyakit kuning akut dan diare berdarah, sehingga menimbulkan tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan. (Mohammed Salem/ Reuters/ Relief Web)
Dua bulan lalu, sebelum pasukan Israel menyerbu Rafah, kota ini menjadi tempat perlindungan bagi sebagian besar penduduk Gaza yang berjumlah lebih dari 2 juta jiwa. Sekarang Rafah menjadi kota hantu yang tertutup debu. Sebelum Mei, diperkirakan 1,4 juta warga Palestina berdesakan di Rafah setelah melarikan diri dari pertempuran di kawasan di Gaza. PBB memperkirakan saat ini hanya sekitar 50.000 orang masih bertahan di Rafah, kota yang populasinya sebelum perang berjumlah sekitar 275.000 jiwa. (Ohad Zwigenberg/ AP News)
Seorang perempuan Israel dengan senapan berbelanja di sebuah toko roti, di Tel Aviv (4/6). Beberapa hari sebelumnya, Channel 7 Israel melaporkan bahwa tentara Israel akan memberikan lebih banyak senapan mesin kepada pemukim ilegal di Tepi Barat. Ini sejalan dengan kampanye Ben Gvir akhir tahun lalu untuk mempersenjatai pemukim Israel. (Marco Djurica/ Reuters/ Anadolu)
Kepedihan tampak di wajah para ibu di Gaza saat pemakaman warga Palestina yang terbunuh dalam serangan udara Israel di Gaza tengah (5/6). Serangan menghantam Kamp Pengungsi Bureij dan membunuh sedikitnya enam orang. Sementara itu, serangan di kamp Nuseirat, membunuh empat orang, sementara tujuh lainnya terbunuh di daerah az-Zawayda. (Ramadhan Abed/ Reuters/ Al Jazeera)
Aktivis sayap kanan Israel menyerang jurnalis Palestina Saif Kwasmi dalam pawai tahunan mereka untuk merayakan “Jerusalem Day” (5/6). Ribuan warga Israel yang sebagian besar ultranasionalis ikut serta dalam pawai tersebut melalui lingkungan Palestina di Kota Tua Al-Quds (Yerusalem), dengan sejumlah pengunjuk rasa meneriakkan “Matilah Orang Arab.” (Hazem Bader/AFP/ Haaretz/ Arab News)
Israel menyerang sebuah sekolah di Gaza tengah dan membunuh 40 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, saat mereka berlindung di lokasi sekolah UNRWA di Kamp Pengungsi Nuseirat (6/6). Israel terus menyasar gedung-gedung sekolah PBB yang dijadikan tempat pengungsian masyarakat sipil dengan dalih memburu anggota Hamas. (Abed Khaled/ Reuters)
PBB akan memasukkan tentara Israel ke dalam daftar hitam sebagai pihak yang membahayakan anak-anak dalam perang (7/6). Israel telah membunuh lebih dari 15.500 anak di Gaza sejak 7 Oktober dan terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut tindakan gencatan senjata segera. (Anadolu/ The New Arab/ Al Jazeera)
Pasukan Israel mengebom Area Tengah Jalur Gaza, Palestina, termasuk kamp pengungsi Al-Nuseirat (8/6). Serangan mematikan Israel ini dilaporkan membunuh sedikitnya 274 warga Palestina dan menyebabkan sekitar 700 orang terluka. Serangan tersebut merupakan bagian operasi pasukan khusus untuk membebaskan empat sandera. Jumlah korban jiwa yang tingga telah menimbulkan kemarahan internasional. (Ramadan Abed/ AP/ Reuters/ MSF/ The Guardian/ PBS)
Benny Gantz, anggota utama dari tiga anggota Kabinet Perang Israel mengumumkan pengunduran diri dari jabatan tersebut pada Minggu (9/6). Gantz mengatakan janji Netanyahu untuk meraih kemenangan total melawan Hamas adalah sia-sia dan bahwa Israel dapat menang dengan cara “menempatkan pembebasan sandera di atas nafsu politik.” (VoA/ Al Jazeera/ BBC/ CNN)
Setelah 247 hari perang di Gaza, Dewan Keamanan PBB menyetujui sebuah resolusi yang mengusulkan perjanjian gencatan senjata tiga fase yang komprehensif untuk mengakhiri perang di Gaza, mendesak Israel dan Hamas untuk melaksanakannya sepenuhnya, tanpa penundaan dan syarat (10/6). Resolusi ini disetujui oleh 14 negara anggota, sementara Rusia memilih abstain. (Press UN/ CNN)
Sejak awal Juni, lebih dari 800 orang telah terbunuh dan lebih dari 2.400 orang terluka dalam pengeboman hebat dan serangan darat oleh pasukan Israel di Jalur Gaza (11/6). Sementara itu, kehancuran besar terlihat di Beit Lahia ketika seorang warga Palestina pada Rabu (12/6) berjalan di antara puing-puing bangunan yang rusak dan hancur akibat serangan militer Israel. (Mahmoud Issa/ Reuters/ Medecins sans Frontieres)
Seorang perempuan Palestina membaca Al-Quran di rumahnya di Beit Lahia, Jalur Gaza utara (12/6), di tengah agresi genosida yang dilancarkan Israel sejak 7 Oktober lalu. (Mahmoud Issa/ Reuters)
Tank-tank Israel maju lebih jauh ke wilayah barat Rafah, di tengah salah satu malam terburuk pengeboman dari udara, darat, dan laut, memaksa banyak keluarga meninggalkan rumah dan tenda mereka dalam kegelapan (13/6). Warga mengatakan pasukan Israel bergerak menuju kawasan Al-Mawasi di Rafah dekat pantai, yang ditetapkan sebagai kawasan kemanusiaan dalam semua pengumuman dan peta yang diterbitkan oleh tentara Israel sejak mereka memulai serangan Rafah pada awal Mei. (Ohad Zwigenberg /AP/ Reuters/ CTV News)
Agresi Gaza dan pendudukan Israel di penyeberangan Rafah yang menghubungkan Gaza ke Mesir telah menghalangi 2.500 warga Palestina untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini, menurut Kementerian Wakaf di Jalur Gaza (14/6). Jubir kementerian, Ikrami al-Mudallal, mengatakan bahwa hal itu merupakan pelanggaran yang jelas terhadap kebebasan beragama. (Anadolu/ Palestine Chronicle)
Tentara Israel mengatakan bahwa delapan tentara mereka “tewas selama aktivitas operasional di Gaza selatan”, tanpa menjelaskan lebih lanjut (15/6). Sementara itu, Brigade Qassam mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentaranya “melakukan penyergapan terhadap kendaraan musuh” di lingkungan Saudi di Distrik Tal as-Sultan, Rafah barat. (Al Jazeera/ MEMO/ Reuters/ Palestine Chronicle)
Sekitar 40.000 warga Palestina melaksanakan salat Iduladha di Masjid Al-Aqsa, meskipun ada pembatasan oleh polisi Israel (16/6). Suasana Iduladha yang biasanya meriah, kini diliputi kedukaan. Mereka berduka atas para korban agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza selama lebih dari delapan bulan. (Saeed Qaq/ Anadolu/ MEMO/ WAFA)
Warga Palestina di Jalur Gaza tidak bisa merayakan Iduladha seperti tahun-tahun sebelumnya. Di Khan Younis, puluhan orang berkumpul di dekat Masjid al-Rahma yang hancur untuk melaksanakan salat Iduladha (16/6). Berkumpul bersama keluarga besar menjadi hal yang mewah, sebab mereka kini harus pergi ke kuburan untuk dapat “berkumpul” bersama orang-orang terkasih yang terbunuh dalam agresi genosida Israel. (Mohammed Salem/ Reuters/ Al Jazeera)
Para pengunjuk rasa berkumpul di Eurosatory, salah satu pameran senjata terbesar di dunia, untuk menyerukan diakhirinya penjualan senjata ke Israel, beberapa hari setelah perusahaan-perusahaan Israel dilarang menghadiri pameran di Paris (17/6). Pengadilan distrik Prancis telah melarang perwakilan dari perusahaan-perusahaan Israel untuk mengunjungi Eurosatory karena partisipasi mereka akan menimbulkan “kekhawatiran akan ilegalitas”. (Masha Machperson/ AP News/ The National News)
Pejabat tinggi hak asasi manusia PBB telah memperingatkan situasi yang semakin buruk bagi warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Pada Selasa (18/6) di Jenewa, Volker Turk mengatakan 528 warga Palestina, 133 di antaranya anak-anak, dibunuh oleh pasukan militer atau pemukim Israel sejak 7 Oktober hingga 15 Juni. (Al Arabiya/ Anadolu/ WAFA/ MEE)
Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di Khan Younis, selatan Jalur Gaza (19/6). Ditutup dan dikuasainya penyeberangan Rafah oleh Israel telah mempertajam tingkat kelangkaan pangan akibat merosotnya pasokan bantuan. (Hatem Khaled/ Reuters)
Pasukan pendudukan Israel telah menangkap setidaknya 20 warga Palestina sejak kemarin malam dari berbagai provinsi di Tepi Barat, termasuk anak-anak dan mantan tawanan (20/6). Masyarakat Tawanan Palestina mengatakan bahwa hal itu meningkatkan jumlah warga Palestina yang ditangkap oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober tahun lalu menjadi lebih dari 9.300 orang. (WAFA)
Para pelayat mendirikan salat jenazah untuk menghormati syuhada yang terbunuh dalam serangan Israel di Rafah (21/6). Serangan Israel tersebut membunuh sedikitnya 25 orang dan melukai 50 lainnya. (Hatem Khaled/Reuters/ Al Jazeera/ AP News)
Jana Ayad, seorang gadis Palestina yang kekurangan gizi, beristirahat di tempat tidur saat dia menerima perawatan di rumah sakit lapangan Korps Medis Internasional, di Deir Al-Balah di selatan Jalur Gaza (22/6). Petugas medis di Gaza berupaya meningkatkan pemeriksaan terhadap anak-anak untuk mengetahui tingkat malnutrisi parah di tengah kekhawatiran akan bencana kelaparan. (Mohammed Salem/ Reuters)
Warga Palestina membawa seorang perempuan yang terluka di luar markas UNRWA menyusul serangan Israel di Kota Gaza (23/6). UNRWA melaporkan bahwa tentara Israel telah mengebom 69% sekolah yang menampung pengungsi di Jalur Gaza. (Mahmoud Issa/Reuters/ Anadolu/ MEE/ Al Jazeera)
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Senin (24/6), kelompok bantuan Inggris Save the Children menyatakan bahwa hampir 21.000 anak telah hilang di Gaza. Menurut laporan tersebut ribuan anak-anak Palestina yang hilang diyakini terjebak di bawah reruntuhan, terkubur di kuburan tak bertanda, terluka parah akibat bahan peledak, ditahan oleh pasukan Israel, atau hilang dalam kekacauan agresi. (Bisan Owda/ Save the Children/ The Guardian/ Relief Web)
Risiko kelaparan yang tinggi masih terjadi di Gaza, menurut laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) yang dirilis pada Selasa (25/6). Hampir setengah juta orang diperkirakan akan menghadapi tingkat bencana kelaparan, tingkat yang paling parah dalam skala IPC, ditandai dengan “kekurangan makanan, kelaparan, dan kehabisan kapasitas untuk bertahan hidup,” menurut laporan tersebut. (Relief Web/ CNN/ MEE/ France 24)
Mujahid Abbadi menerima perawatan di RS Ibn Sina, Jenin, Tepi Barat (25/6). Sebuah video yang dibagikan di media sosial beberapa hari sebelumnya menunjukkan Abbadi tergeletak di kap depan jip Israel saat melewati lingkungan Jenin. Israel tampaknya menggunakan dia sebagai tameng manusia. “Apa yang terjadi pada saya hanyalah puncak gunung es dari apa yang terjadi di Jalur Gaza.” (Maya Alleruzzo/ Reuters/ Anadolu/ BBC)
Dana pensiun Norwegia, KLP, mendivestasi kepemilikannya senilai hampir $70 juta di grup industri AS Caterpillar. Manajer KLP mengatakan pada Rabu (26/6) bahwa produsen buldoser dan alat berat lainnya dapat “berkontribusi terhadap pelanggaran HAM dan pelanggaran hukum internasional di Tepi Barat dan Gaza”. Sekitar 100 buldoser Caterpillar D9R dilaporkan digunakan di Gaza pada awal agresi. Buldoser Caterpillar juga digunakan untuk menggusur bangunan Palestina di Tepi Barat. (Al Monitor/ The Guardian/ Al Jazeera)
Serangan artileri Israel pada Kamis (27/6) di lingkungan Shuja’iya dan Tuffah di Kota Gaza mengakibatkan banyak korban, termasuk anak-anak dan wanita. Penjajah kembali masuk ke lingkungan Shuja’iya, melancarkan serangan darat, menargetkan rumah-rumah. Lebih dari 37.700 warga Palestina terbunuh di Gaza dan lebih dari 86.400 orang terluka. (Anadolu/ Al Jazeera)
Louise Wateridge dari UNRWA, badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina, menggambarkan kondisi kehidupan yang “sangat mengerikan” di Jalur Gaza. Ia mengatakan hal tersebut kepada wartawan di Jenewa, melalui tautan video dari Gaza tengah (28/6). Menurutnya, Warga Gaza terpaksa tinggal di gedung-gedung yang benar-benar hancur atau berkemah di samping tumpukan sampah. Ia mengecam agresi yang menciptakan kondisi yang “tak tertahankan” di Gaza. (Al Monitor/ QNN/ Arab News)
Puluhan ribu warga Israel melakukan protes di Tel Aviv dan kota-kota lainnya, menuntut kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pengembalian sandera (29/6). Sementara itu, Hamas mengatakan tidak ada kemajuan dalam perundingan gencatan senjata dengan Israel, terutama karena Amerika Serikat terus memberikan tekanan kepada Hamas agar menerima persyaratan Israel. (Eloisa Lopez/ Reuters/ Al Jazeera/ Anadolu)
Ribuan pria Yahudi ultra-Ortodoks bentrok dengan polisi Israel di pusat kota Al-Quds (Yerusalem) saat melakukan protes terhadap perintah Mahkamah Agung yang memutuskan mereka untuk mulai mendaftar dinas militer (30/6). Selama ini kalangan ultra-Ortodoks dikecualikan dari wajib militer untuk belajar di seminari keagaamaan. (Ohad Zwigenberg/ AP/ LA Times)
Distrik Shuja’iya di Kota Gaza hancur akibat pertempuran sengit selama empat hari berturut-turut (30/6). Menurut warga, tank-tank Israel bergerak maju ke beberapa distrik, termasuk ke daerah sekitar pasar lokal dan terjadi tembakan hebat dari udara dan darat. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa 37.877 warga Palestina terbunuh dan 86.969 orang terluka dalam agresi Israel sejak 7 Oktober hingga akhir Juni 2024. (The National News/ Al Jazeera/ The Guardian)
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini