Seorang remaja Palestina, Wadi Sadr (17), terluka pada setelah diserang pemukim Yahudi di Jalan al-Shalaleh, Kota Hebron (Al-Khalil), Tepi Barat (1/12). Para pemukim menahan remaja tersebut dan menyerangnya menggunakan batang logam, menyebabkan memar di sekujur tubuhnya, sebelum keluarganya dapat menyelamatkannya dan membawanya ke rumah sakit. Kekerasan pemukim terhadap warga Palestina dan properti mereka rutin terjadi di Tepi Barat dan hampir tidak pernah diproses secara hukum. (WAFA)
Israel berencana memblokir masuknya Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Situasi Hak Asasi Manusia di Wilayah Palestina yang diduduki sejak 1967, lapor media Israel (1/12). Albanese dituduh ikut serta dalam konferensi online di Gaza pekan lalu, yang diduga melibatkan sayap perlawanan Palestina. Konferensi bertajuk, “16 Tahun Blokade Gaza: Dampak dan Peluang” yang diselenggarakan oleh Dewan Hubungan Internasional-Palestina, dan bertujuan untuk “menjelaskan dampak pengepungan di Gaza”. Albanese bukanlah perwakilan PBB pertama yang ditolak aksesnya ke Palestina oleh otoritas Israel. Sebelumnya, Michael Lynk dan Richard Falk, berulang kali dilarang mengunjungi wilayah Palestina yang diduduki. (The Palestine Chronicle)
Warga Palestina di seluruh dunia memuji film Netflix Farha karena penggambaran trauma “memilukan” yang dialami Palestina selama Nakba 1948. Film, yang mulai ditayangkan di platform streaming pada Kamis (1/12), didasarkan pada kisah nyata seorang wanita yang selamat dari Nakba, kampanye berkelanjutan yang membunuh 15.000 warga Palestina dan mengusir lebih dari 750.000 lainnya dari rumah dan tanah mereka oleh milisi Zionis untuk mendirikan negara ilusi bernama ‘Israel’. Farha dianggap dapat menggambarkan sekelumit penderitaan dan kehancuran bangsa Palestina yang dialami hingga hari ini, dengan sekitar 5,7 juta pengungsi Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki dan di Jalur Gaza, Yordania, Lebanon, dan Suriah. (www.newarab.com)
Pasukan Israel mengarahkan senjata mereka ketika ditempatkan di permukiman Huwara, Tepi Barat yang diduduki, menyusul insiden penembakan terhadap seorang pemuda Palestina oleh tentara Israel (2/12). Dalam video yang beredar terlihat tentara Israel mencekik Ammar Mufleh (23), dan ketika ia melawan untuk mempertahankan hidupnya, tentara mendorongnya hingga tersungkur di tanah, kemudian menembaknya beberapa kali di kepala dan dada dari jarak sangat dekat (point-blank). Sementara itu, petugas medis Palestina dicegah untuk menangani pria tersebut, hingga dinyatakan meninggal. (Al-Jazeera, WAFA, The Palestine Chronicle)
Menanggapi pembunuhan berdarah dingin yang dilakukan tentara Israel terhadap Ammar Mufleh, Tor Wennesland, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, menggambarkan hal itu sebagai peristiwa mengerikan. Ia juga mengirimkan ucapan “belasungkawa yang tulus kepada keluarganya yang berduka.” Tanggapan lain datang dari Abdelrahim al-Sheikh, dosen di Universitas Birzeit, “Tidak ada pilihan bagi warga Palestina kecuali mempertahankan dirinya dalam menghadapi terorisme penjajah [Israel].” Ahmed Majdalani, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel telah mengeksekusi Mufleh di hadapan seluruh dunia, dan merupakan tanda yang jelas dari “fasisme baru” yang dijalankan Israel (3/12). (Al-Jazeera, WAFA)
Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang beberapa sasaran di Gaza pada Sabtu malam (3/12), menyebabkan kehancuran besar-besaran dan kebakaran di daerah itu. Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa pesawat tempur Israel menyerang target di sebelah barat Khan Yunis dan situs lain di sebelah timur Rafah.
PM Israel mendatang, Benjamin Netanyahu, telah menandatangani perjanjian koalisi dengan pemimpin partai Zionisme Relijius, Bezalel Smotrich, yang akan memberikan politisi sayap kanan otoritas yang belum pernah terjadi sebelumnya atas strategi perluasan permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki. Dia juga menyerukan peningkatan jumlah penggusuran dan penghancuran rumah warga Palestina di wilayah Area C, Tepi Barat. Berdasarkan perjanjian koalisi, yang diterbitkan pada Senin (5/12), Smotrich akan ditunjuk sebagai menteri keuangan, serta memiliki pos di kementerian pertahanan. Smotrich mendukung penghapusan Otoritas Palestina (PA), dan pengangkatannya dapat menyebabkan PA menghentikan koordinasi keamanan. Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada Haaretz bahwa Kontrol Israel atas Tepi Barat lebih dekat dan lebih nyata dari sebelumnya untuk dilihat sebagai apartheid. (MEE, Axios)
Jaringan Media Al-Jazeera telah mengajukan permintaan resmi ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki dan mengadili mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis veteran Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh. Permintaan yang diajukan ke ICC disajikan “dalam konteks serangan yang lebih luas terhadap Al-Jazeera, dan jurnalis di Palestina”, kata Rodney Dixon KC, pengacara Al Jazeera (6/12), merujuk pada insiden seperti pengeboman kantor jaringan media di Gaza pada 15 Mei 2021. (Al-Jazeera)
Issa Kassissieh, berpakaian seperti Sinterklas, berpose saat dia menunggang unta di Bukit Zaitun, Al-Quds (6/12). Otoritas Kristen untuk Melindungi Al-Quds dan Tempat Suci menegaskan bahwa Israel terus berupaya untuk melenyapkan identitas Arab, Palestina, Islam, Kristen di al-Quds, melalui Yahudinisasi, dengan menghapus monumen dan situs keagamaan dan arkeologi, mencoba mengubah ciri-ciri wajah Arab-Palestina, merongrong kehadiran demografis Palestina, serta menyita properti Islam dan Kristen, termasuk properti Gereja Ortodoks Yunani di Gerbang Hebron. (WAFA, Saba, The Electronic Intifada. Foto: Saeed Qaq/APA)
Sejarawan Israel Shay Hazkani mengatakan bahwa penolakan Arsip Negara Israel untuk merilis materi tertulis yang dijarah dari Palestina dengan dalih akan “merusak keamanan nasional” sebenarnya untuk “menutupi ketakutan”. Dia percaya bahwa puluhan ribu dokumen yang dijarah oleh Israel selama pembersihan etnis penduduk asli pada 1947/48, jika tersedia, akan sepenuhnya merusak narasi Zionis tentang pendirian negara pendudukan. Ia juga menggambarkan rintangan mustahil yang harus dia lalui untuk mendapatkan akses ke puluhan ribu halaman dokumen Arab yang dijarah Israel dan belum diklasifikasi. (Haaretz, MEE)
Kelompok perlawanan yang digawangi para pemuda Palestina, Lions’ Den, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (7/12) bahwa para pejuangnya berhasil melawan serangan Israel di Kota Tua Nablus. Pasukan Israel menyamar dengan pakaian dan kendaraan sipil sebelum memasuki gang-gang di Kota Tua. Nablus dan wilayah Tepi Barat lainnya menjadi sasaran penyerangan setiap harinya. Hal ini memicu kemunculan gerakan perlawanan para pemuda yang menunjukkan kemarahan mereka atas tindakan sewenang-wenang Israel. Di antara kelompok perlawanan baru tersebut adalah Black Cave, Osh al-Dababir, Balata Brigade, dan Jenin Brigade. (The Palestine Chronicle, al-Monitor).
Pasukan Israel menerobos dan menggeledah Kantor Kementerian Kebudayaan Palestina di Jenin, Tepi Barat utara (8/12). Dalam siaran pers, kementerian menerangkan bahwa pasukan Israel meledakkan pintu utama dan memasuki kantor kementerian, merusak isinya, termasuk buku-buku dan sejumlah lukisan. Ini merupakan kejahatan terhadap sektor budaya Palestina dan upaya untuk melenyapkan ingatan Palestina. Selama serangan yang sama, tentara Israel membunuh tiga warga Palestina dan melukai 10 lainnya. (WAFA)
Otoritas Israel terus membuldozer penyeberangan Al-Mentar (Karni) yang memisahkan Jalur Gaza dengan “Israel”, untuk membangun penghalang darat (8/12). Tentara Israel mengatakan bahwa Operasi ‘Karni Oz’ akan berlanjut selama beberapa minggu dan bertujuan untuk meningkatkan “keamanan” di daerah perbatasan dengan Jalur Gaza. Dengan ditutupnya penyeberangan ini, penyeberangan Karam Abu Salem (Kerem Shalom) menjadi satu-satunya penyeberangan komersial, sedangkan penyeberangan Beit Hanoun (Erez) beroperasi untuk pergerakan individu. (PNC)
Diaa Mohammad Rimawi (15), dari Beit Rima, Ramallah, dimakamkan pada Jumat (9/12). Ia ditembak sehari sebelumnya ketika pasukan Israel menyerang Jenin. Tiga lainnya terluka dalam penembakan itu. Pemogokan umum diumumkan dilakukan di Jenin, menutup sekolah, bisnis, dan toko selama satu hari, untuk menghormati korban dan sebagai protes terhadap serangan terus-menerus yang dilancarkan Israel. (Al-Jazeera, Active Still/Oren Ziv)
Perayaan diadakan di Tepi Barat, Gaza, dan seluruh Palestina pada Sabtu malam (10/12) saat para penggemar sepak bola menandai kemenangan bersejarah tim nasional Maroko atas Portugal di perempat final Piala Dunia, dengan skor 1-0. Kemenangan ini menjadikan Tim Arab-Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia. (The Palestine Chronicle/Mahmoud Ajjour)
Ratusan warga Palestina berpartisipasi dalam upacara tradisional penyalaan pohon Natal, di lapangan YMCA, Kota Gaza (11/12). Menjelang Natal, puluhan ribu orang Kristen dari seluruh dunia akan tiba di Al-Quds Timur dan daerah lain di Wilayah Pendudukan Palestina, untuk merayakan Natal di situs tersuci bagi umat Kristen. Namun, bagi orang Kristen-Gaza, mencapai tempat suci bukanlah hal yang mudah. Kamel Ayad, juru bicara Gereja Ortodoks di Gaza, mengatakan bahwa pada 2022, otoritas Israel telah mencegah 200 orang Kristen untuk merayakan Natal di Al-Quds dan Bethlehem. (TPC)
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang anak perempuan, Jana Zakarnah (16), dibunuh oleh penembak jitu Israel di Kota Jenin (11/12), sebelah utara Tepi Barat yang Diduduki. Jana ditemukan tewas di atap rumahnya setelah seorang penembak jitu Israel menargetkannya dan melukai kepalanya secara fatal. Jana ditembak ketika naik ke loteng rumahnya untuk memberi makan dan bermain dengan kucing kesayangannya. Jana dimakamkan pada Senin (12/12). Ia adalah warga Palestina ke-166 dan anak di bawah umur ke-39 yang dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun ini. Tahun 2022 telah menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina sejak PBB mulai mencatat kematian pada 2005. (MEMO, MEE, WAFA, Reuters)
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina (PCPSR) menunjukkan bahwa sebagian besar (72%) warga Palestina mendukung pembentukan kelompok bersenjata seperti Lions’ Den di kota-kota di Tepi Barat (14/12). Khalil Shikaki, direktur pusat penelitian tersebut, mengatakan hasil jajak pendapat menunjukkan pergeseran yang jelas dalam opini publik Palestina, khususnya di Tepi Barat. Dukungan untuk kelompok bersenjata telah meningkat secara mencolok selama tiga bulan terakhir, sebagai konsekuensi dari meningkatnya kekerasan di Tepi Barat dan jumlah korban tewas, yang bertambah setiap pekan. Dia juga mencatat angka lain: dukungan untuk resolusi diplomatik untuk konflik dengan Israel dalam kerangka solusi dua negara telah surut selama tiga bulan terakhir, yaitu hanya 32 %, dibandingkan satu dekade yang lalu, ketika dukungan mencapai 55%. (Haaretz, Times of Israel)
Di Al-Quds Timur, orang-orang Palestina menunjukkan dukungan terhadap Tim Maroko saat Semifinal melawan Tim Prancis (14/12). Bendera Maroko dan Palestina dibentangkan, disertai tulisan “Satu Bangsa, Satu Negara”. Maroko boleh kalah dengan skor 0-2, tetapi dukungan dan kebahagiaan tetap ditunjukkan oleh orang-orang Palestina. (Oren Ziv/Active Still)
Tentara pendudukan Israel menghancurkan jaringan pipa air utama di Desa Al-Auja, timur laut Jericho (15/12). Penghancuran tersebut dilihat sebagai bagian dari upaya negara apartheid untuk menguasai semua sumber air di wilayah pendudukan Palestina. Penduduk setempat mengatakan bahwa tentara pendudukan memaksa masuk ke desa dan menutup satu-satunya pipa yang memasok air ke lebih dari 1.200 orang dan menggunakan buldoser untuk menghancurkannya. (WAFA, MEMO)
Para pelayat membawa jenazah dua bersaudara ke pemakaman di Ramallah (18/12). Mohammad dan Muhannad Yousef Muteir, dari Kamp Pengungsi Qalandia di Al-Quds, tewas ditabrak oleh seorang pemukim Israel pada Sabtu malam (17/12), ketika sedang memperbaiki ban bocor di dekat Pos Pemeriksaan Zatara, Nablus. (MEE, The Electronic Intifada)
Prancis (18/12) mengutuk pengusiran Israel terhadap pengacara hak asasi manusia Prancis-Palestina Salah Hamouri yang ditahan tanpa pengadilan sejak Maret 2022. Prancis juga menyebut Israel telah “melawan hukum” setelah Menteri Dalam Negeri Israel Ayelet Shaked memerintahkan pengadilan untuk mencabut status kependudukan Hamouri sebagai warga Al-Quds. Sementara itu, Amnesti Internasional menyebut pengusiran tersebut sebagai kejahatan perang untuk mempertahankan sistem apartheid terhadap warga Palestina. Sejak 1967, Israel telah mencabut status kependudukan 15.000 warga Al-Quds. (MEE, The New Arab, Guardian, Active Still)
Olaa Barakat (23) dari Jalur Gaza membuat proyek film animasi berjudul A Picture and a Story dengan teknik stop motion (19/12), sebuah teknik pembuatan film animasi dengan memanipulasi objek secara fisik, sedikit demi sedikit, di antara frame yang difoto satu per satu sehingga tampak menunjukkan gerakan independen atau berubah saat rangkaian frame diputar ulang. (Newsflare)
Tawanan politik Palestina Nasser Abu Hamid meninggal dunia pada Selasa (20/12) pada usia 50 tahun akibat kanker paru-paru stadium lanjut saat ditahan Israel di Klinik Penjara Ramleh—sebuah klinik yang terkenal dengan pelanggaran hak asasi manusia sistemik yang dilakukan terhadap tahanan Palestina yang sakit. Meninggalnya Abu Hamid dengan demikian merupakan konsekuensi langsung dari praktik kelalaian medis yang sedang berlangsung dan disengaja oleh Layanan Penjara Israel. (Addameer)
Pasukan Israel menghalangi akses siswa Palestina ke sekolah mereka di Desa Tuqu’, dekat Bethlehem, Tepi Barat (21/12). Pasukan Israel menghalangi siswa mencapai sekolah dan mencegah mereka mengambil jalan pintas utama yang mengarah ke sekolah. (Palestine Chronicle)
Ahmad Atef Mustafa Daraghma, 23, seorang penduduk Kota Tubas di Tepi Barat utara yang juga merupakan pemain sepak bola dari Tim Thaqafi Tulkarem, meninggal karena luka yang sangat serius akibat tembakan tentara Israel di punggung dan kakinya. Daraghma ditembak saat penyerangan di Nablus. Serangan tersebut juga melukai 24 orang lainnya. (WAFA, MEMO)
Tamer Nafar sedang tampil di pasar Natal di kota Kafr Yasif ketika seorang petugas polisi mendekati rapper Palestina itu dan memerintahkannya turun dari panggung karena lagunya dianggap menghasut Israel (21/12). Pengacara HAM Israel, Michael Sfard dan koresponden Haaretz, Sheren Falah Saab, mengatakan bahwa baru dua bulan sejak Netanyahu dan sekutu sayap kanannya memenangkan pemilihan umum Israel, perubahan (diskriminasi yang semakin tinggi-red) semakin dirasakan di lapangan. (Haaretz)
PM Israel yang terpilih, Benjamin Netanyahu, telah mengumumkan bahwa dia telah membentuk pemerintahan koalisi. Pengumuman itu muncul setelah Netanyahu mencapai kesepakatan dengan sekutu sayap kanannya. Masuknya anggota sayap kanan garis keras Itamar Ben-Gvir dari partai Kekuatan Yahudi ultranasionalis dan Bezalel Smotrich dari partai Zionisme Religius sayap kanan telah mengejutkan warga Palestina, sebab ini berarti keamanan warga Palestina semakin terancam dan pintu perluasan permukiman illegal semakin terbuka lebar. (Reuters, Palestine Chronicle)
Presiden Chili Gabriel Boric, yang negaranya memiliki populasi Palestina terbesar di luar Timur Tengah, telah mengumumkan bahwa ia berencana membuka kedutaan besar di Palestina (21/12). “Saya setuju bahwa kata-kata saja tidaklah cukup dan salah satu keputusan yang kami ambil sebagai pemerintah adalah bahwa kami akan meningkatkan tingkat perwakilan resmi kami di Palestina,” kata Boric. (Reuters, QNN)
Balita Palestina berusia 18 bulan terluka pada Jumat malam (23/12) dalam serangan oleh pemukim Yahudi di Desa Usarin, Nablus, Tepi Barat. Saksi mata mengatakan bahwa sekelompok pemukim Yahudi melemparkan batu ke kendaraan Palestina, melukai balita yang berada di dalam mobil bersama orang tuanya. (WAFA)
Sejumlah besar jamaah Palestina menghadiri salat subuh pada Jumat (23/12) di Masjid Al-Aqsa, berjanji untuk melindungi situs suci dari pelanggaran pendudukan Israel. Terlepas dari pembatasan Israel dan cuaca dingin, ribuan jamaah Palestina ini mendukung kampanye “Fajar Agung” untuk salat di tempat-tempat suci, menegaskan hubungan spiritual mereka dengan Al-Aqsa, dan menolak strategi Yahudinisasi Israel yang sistematis. (QNN)
Maha Kazem Zaatari, 24, yang dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel pada bulan April, akhirnya dimakamkan setelah jasadnya diserahkan kepada keluarganya (23/12). Jenazah perempuan muda itu diserahkan oleh tentara pendudukan Israel kepada Bulan Sabit Merah Palestina di pos pemeriksaan militer Tarqumia, yang kemudian menyerahkan jenazahnya kepada keluarganya untuk perpisahan terakhir. Parade pemakaman militer diadakan untuk Zaatari, sebelum dimakamkan di Pemakaman Al-Shuhadaa di Hebron (Al-Khalil). (PNN)
Larangan Israel terhadap masuknya peralatan medis ke Jalur Gaza membahayakan nyawa ratusan pasien. Pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan Israel menolak untuk mengizinkan peralatan medis, termasuk perangkat diagnostik, masuk ke Gaza (24/12). Israel juga mempersulit perbaikan peralatan medis karena kurangnya suku cadang. (Anadolu, MEMO)
Parade marching band meramaikan perayaan tradisional Natal di Bethlehem, Palestina (25/12). Perayaan ini kembali diselenggarakan untuk pertama kalinya sejak dua tahun ditunda karena pandemi. Sekitar 120.000 umat Kristiani dari seluruh dunia datang untuk berziarah. Sementara itu, dari 900 izin yang diajukan oleh orang Kristen di Gaza, hanya 600 yang mendapat izin untuk datang ke Tepi Barat setelah mendapat izin yang sulit (WAFA, Mondoweiss, DW)
Orang Palestina di Gaza berunjuk rasa menuntut pembebasan jenazah Nasser Abu Hmeid dan semua tahanan Palestina (26/12). Abu Hmeid meninggal akibat kelalaian medis yang diberlakukan Israel, sekalipun tawanan menderita penyakit parah, seperti kanker. Para pengunjuk rasa juga mengecam pernyataan politisi sayap kanan Israel Itamar Ben Gvir, yang dilaporkan menyarankan penerapan hukuman mati bagi warga Palestina yang dituduh melakukan tindakan perlawanan terhadap pendudukan Israel. (Palestine Chronicle)
Israel berkontribusi memperparah banjir di Kota Gaza hingga menghancuran ratusan dunam lahan pertanian di Khan Yunis dan Deir al-Balah, dengan membuka saluran bendungan yang terletak di Sisi pagar perbatasan. Hal ini menyebabkan kerugian material yang sangat besar dalam harta benda. (WAFA, PC)
Meskipun suhu sangat dingin dan banjir merusak rumah dan lahan di Gaza, keluarga di Khan Yunis melakukan yang terbaik untuk tetap hangat di musim dingin yang sangat sulit. Mereka menyalakan perapian dengan alat dan bahan sekadarnya (27/12). (Palestine Chronicle)
Puluhan pemukim Israel dan polisi menyita sebidang tanah seluas 5.000 m2 milik gereja Ortodoks Yunani di Silwan, Yerusalem Timur yang diduduki (27/12). Para pemukim memagarinya dan memasang kamera pengintai dengan perlindungan polisi. Warga Silwan berupaya menghentikan penyitaan tanah namun dihadang oleh polisi dan menangkap tiga pemuda Palestina dan memukuli semua orang, baik lelaki, perempuan, maupun anak-anak. (MEE, MEMO)
Aktivis berdemonstrasi di luar Knesset di Al-Quds (Yerusalem) menentang pemerintah baru Israel yang diambil sumpahnya untuk berkuasa di dalam Parlemen (29/12). Benjamin Netanyahu, 73, akan kembali berkuasa memimpin apa yang oleh para analis digambarkan sebagai pemerintah paling kanan, konservatif, dan bias dalam sejarah Israel, termasuk ancaman terhadap rasisme dan HAM. Netanyahu tampaknya telah menawarkan konsesi besar kepada mitra koalisi ekstrem kanannya dengan harapan memperoleh kekebalan yudisial atau pembatalan persidangan korupsinya. (Saeed Qaq\APA)
Warga Palestina menikmati waktu mereka di pantai saat matahari terbenam pada hari terakhir tahun 2022, beberapa jam sebelum perayaan tahun baru, di Kota Gaza (31/12). Bagi warga Palestina, 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan yang ditandai dengan meningkatnya tindakan keras Israel dan kemenangan blok sayap kanan anti-Palestina dalam pemilihan parlemen Israel, yang semakin meredupkan prospek perdamaian. (Ashraf Amra\APA)
Tahun 2022 menjadi tahun paling mematikan di Tepi Barat dan Al-Quds Timur sejak 2005, dengan lebih dari 220 warga Palestina, termasuk nama-nama terkenal seperti jurnalis terkemuka Shireen Abu Akleh, yang dibunuh oleh pasukan Israel. Tahun 2022 “penuh dengan rasa sakit” bagi warga Palestina, mencatat lebih dari 220 warga Palestina dibunuh, lebih dari 9.000 terluka, 6.500 ditahan, 832 bangunan dihancurkan, dan 13.000 pohon zaitun tumbang. (Daily Sabah)
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini