Pusat Penelitian Tanah di Al-Quds (Yerusalem) melaporkan bahwa sejak 1967, ‘Israel’ telah menghancurkan lebih dari 12.350 rumah Palestina dan mencabut dan/atau menebang lebih dari dua juta pohon zaitun di wilayah pendudukan Palestina.
Mohammad Khaled al-Osaibi, 26, seorang warga Palestina yang baru saja lulus dari sekolah kedokteran di Rumania, ditembak mati oleh polisi Israel sekitar tengah malam saat dia berada di dekat Gerbang Rantai, salah satu gerbang menuju Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Al-Quds. Ia turun tangan untuk membantu seorang perempuan Palestina yang diserang oleh polisi Israel. (Al-Jazeera)
Para perempuan penjaga Masjid Al-Aqsa yang ditolak masuk ke Kompleks Masjid Al-Aqsa oleh otoritas pendudukan Israel menyelenggarakan buka puasa bersama di luar Kota Tua Yerusalem (2/4). Mereka terus berupaya untuk menempatkan diri di batas terdekat yang memungkinkan mereka untuk tetap menjaga Al-Aqsa dari jauh. (Qudsnen)
Para pelayat mengambil bagian dalam prosesi pemakaman Mohammad Abu Bakr dan Mohammed Nasser Saeed, dua warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel pada Senin (3/4) di Nablus. (WAFA, Al-Jazeera)
Senin, (3/4) Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC) mengadopsi dua resolusi mengenai hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan pemukiman kolonial Israel. (WAFA)
Polisi Israel menyerbu ke dalam area Masjid Al-Aqsa (5/4), menembakkan gas air mata, memukuli secara brutal, dan mengusir jamaah yang sedang beritikaf pada Ramadan, menangkap lebih dari 400 laki-laki, dan merusak bagian dalam Masjid al-Qibli, termasuk klinik Kesehatan. (Berbagai sumber)
Seorang warga Turki memegang paspornya di Kota Tua Al-Quds (Yerusalem) setelah dicegah oleh pasukan Israel memasuki Masjid al-Aqsa (6/4). Polisi Israel membuka alun-alun Masjid Al-Aqsa untuk puluhan ekstremis Yahudi setelah memberlakukan pembatasan ketat terhadap masuknya jamaah Muslim, melecehkan, dan mengusir mereka secara paksa selama dua hari berturut-turut. (Saeed Qaq/APA/EI)
Setelah melakukan penyerangan brutal terhadap jamaah Masjid Al-Aqsa dan melarang jamaah muslim untuk memasuki Al-Aqsa, hampir 200 ekstremis Israel dalam banyak kelompok berkumpul dan dikawal oleh polisi untuk masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Al-Quds pada hari pertama Pesach atau Paskah Yahudi (6/4). Polisi Israel membuka alun-alun Masjid Al-Aqsa untuk ekstremis tersebut. (Al-Qastal)
Pemukim kolonial Israel membakar dua kendaraan Palestina, dan menuliskan slogan-slogan rasis di dinding dan menyerang properti Palestina di Kota Kfar Qasim. (The New Arab)
Puluhan ribu orang Israel turun ke jalan Tel Aviv sebagai protes terhadap pemerintah sayap kanan Netanyahu dan rencana perombakan sistem peradilan yang kontroversial karena dianggap melemahkan Mahkamah Agung Israel, merusak sistem check and balances, sekaligus menjadi ancaman terhadap demokrasinya sendiri. (Al-Jazeera)
Pemukim ekstremis Israel menggerebek Masafer Yatta pada siang bolong (8/4), membunuh ternak dan menggeledah barang-barang milik para gembala Palestina yang rentan. Seperti biasa, tidak ada pemukim yang ditangkap atau diadili oleh tentara atau polisi pendudukan Israel. (Qudsnen)
Hari dan perpisahan menyedihkan lainnya terjadi kembali bagi warga Palestina. Pada hari ke-17 Ramadan (8/4), pasukan pendudukan Israel melanjutkan kejahatan mereka dengan menembak mati pemuda Palestina Ahed Salim (20) di dada dan perut selama serangan militer di kota Azzun, sebelah utara Tepi Barat. (MEE)
Pada 9 April 1948, geng Zionis “Irgun” dan “Lehi” menyerbu Desa Deir Yassin, barat Al-Quds (Yerusalem), membunuh lebih dari 100 penduduk Palestina dan mengusir sisanya sebelum mengambil alih desa tersebut. Sejarawan Israel Benny Morris mengatakan bahwa peristiwa itu memiliki efek demografis dan politik yang mendalam: pelarian massal orang Arab dari tempat mereka. Hingga kini (9 April 2023), 75 tahun berlalu, pembunuhan dan pengusiran terhadap orang Palestina masih terus terjadi (Al-Jazeera/WAFA)
Pasukan Israel menyerang warga Palestina yang melakukan protes terhadap Evyatar, pos permukiman terdepan yang dibangun di tanah desa Palestina, di Beita (10/4). Orang-orang Palestina membakar ban dan melempar batu, hingga kelompok pemukim kolonial yang menuntut pengesahan pos terdepan, beranjak pergi. (Mohammed Nasser/APA/Al-Jazeera/Al-Monitor)
Keluarga meratapi pemuda Palestina berusia 15 tahun, Muhammad Fayez Balhan, yang dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel di Kamp Aqabat Jabr di Yericho, Tepi Barat yang diduduki. (Daily Sabah/ The Guardian/ MEE)
Israel membentuk badan ‘Pengawal Nasional’ di bawah komando langsung menteri sayap kanan Itamar Ben-Gvir. Kandidat terkuat untuk memimpin badan tersebut adalah kolonel pensiunan, Avinoam Emunah yang pada agresi Gaza 2014 menyebut orang Palestina sebagai “tikus”. Ia juga dikenal karena menyuruh pasukannya untuk tersenyum dan menikmati saat-saat pembunuhan terhadap warga Palestina. (TRT/Anadolu/Times of Israel)
Orang-orang Kristen di Palestina mendapat serangan yang meningkat di bawah pemerintahan Israel sayap kanan Benyamin Netanyahu. Pierbattista Pizzaballa, Patriark Latin Yerusalem yang ditunjuk Vatikan, mengatakan kepada The Associated Press (13/4) bahwa para ekstremis berani melecehkan pendeta dan merusak properti keagamaan pada tingkat yang mengkhawatirkan. (MEE)
Salat Jumat terakhir di Masjid Al-Aqsa pada Ramadan (14/4) dihadiri oleh lebih dari 250.000 jamaah Palestina. Orang Palestina terus berduyun-duyun mendatangi masjid suci di tengah-tengah pembatasan ketat, padatnya antrean di pos pemeriksaan pasukan Israel, dan kekerasan yang meningkat di Tepi Barat dan Al-Quds. (Al-Qastal)
Pasukan pendudukan Israel menyerang jemaat Kristen dan mencegah mereka mengakses Gereja Makam Suci di Kota Tua Yerusalem untuk merayakan Sabtu Suci (15/4). Dalam video yang beredar pasukan Israel terlihat mendorong dan memukuli beberapa pendeta Ortodoks Koptik di depan Gereja Makam Suci. (Arab News/NBC News/Haaretz)
Selama protes massa di Tel Aviv (15/4) yang menentang perombakan sistem peradilan pemerintah Israel, pemuda Israel membakar perintah wajib militer mereka dan mengumumkan menolak melayani Israel sebagai protes terhadap pendudukan dan politik apartheid. (Oren Ziv/ActiveStills)
Palestina merayakan Hari Tawanan Palestina (17/4) untuk mengingat dan menghormati pengorbanan tawanan Palestina di penjara Israel. Sementara itu, selama 75 hari terakhir, Khader Adnan melakukan mogok makan untuk memprotes penahanan administratifnya. Kesehatannya terus memburuk dan dibayangi kematian. (972 Mag)
Seorang gadis Palestina sedang membaca di dalam rumahnya yang dirusak oleh pemukim kolonial Israel di Kota Kufl Haris, Tepi Barat (17/4). Pemukim Israel secara rutin melakukan penyerangan dan vandalisme terhadap keluarga Palestina dan properti mereka. (Palinfo)
Menyusul tekanan dari ‘Israel’, walikota Barcelona Ada Colau pada Selasa (18/4) digugat karena memutuskan hubungan resmi kota Spanyol dengan negara apartheid, termasuk perjanjian persahabatannya dengan ‘Tel Aviv’. (Jewish Chronicle)
Anak-anak tawanan Palestina Khader Adnan mengadakan aksi di Ramallah (20/4) sebagai protes terhadap penahanan administratif ayah mereka di penjara Israel. Adnan menghadapi risiko kematian karena dia telah melakukan mogok makan selama 75 hari berturut-turut. (Qudsnen)
Ratusan warga Palestina di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, melaksanakan salat Idulfitri pada Jumat (21/4) di lapangan terbuka. (Foto: Hani Sya’ir)
Keluarga warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel berziarah ke makam orang yang mereka cintai pada hari pertama Idul Fitri (21/4) di Kota Nablus. (Shadi Jarar’ah/APA)
Pasukan Israel memberlakukan penutupan militer di Kota Yerikho, Tepi Barat (23/4). Pintu masuk di selatan dan utara kota ditutup dengan pos pemeriksaan untuk membatasi pergerakan masuk dan keluar kota. Yerikho adalah satu-satunya kota Palestina di Lembah Yordan, dan dikelilingi oleh Area C, yang berada di bawah kendali penuh militer dan administrasi Israel, serta permukiman Israel. (The New Arab)
Pemuda Palestina yang diidentifikasi sebagai Suleiman Ayesh meninggal karena ditembak Israel (24/4) dalam serangan Israel di Kamp Pengungsi Aqabat Jabr di Yerikho, Tepi Barat yang diduduki. (MEE)
Warga Palestina mengambil bagian dalam “march of return” ke Desa al-Lajjun yang hancur (26/4). Dikosongkan dan dihancurkan pada Nakba 1948, al-Lajjun adalah desa Palestina di barat laut Jenin, dengan lebih dari 1.000 penduduk, dua masjid, sekolah, pasar, dan klinik. (Oren Ziv/Active Still/The New Arab)
Hampir 400 pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada perayaan hari pembentukan Israel (26/4). Pemukim masuk ke halaman masjid di bawah perlindungan polisi melalui Gerbang Mughrabi, sebelah barat masjid. Beberapa pemukim mengibarkan bendera Israel di dalam kompleks masjid sebelum dihentikan oleh polisi Israel dan dibawa keluar dari lokasi. (MEE/Anadolu)
Orang-orang Yahudi yang tergabung dalam komunitas anti-Zionis Ultraortodoks Neturei Karta membakar bendera Israel saat mereka memprotes pada hari pembentukan Israel ke-75 (Ilia Efimovich/ DPA/Electronic Intifada)
Warga Israel gunakan tanah Palestina di dekat batas pemisah sebagai padang penggembalaan bagi ternak mereka. Dewan lokal Palestina mengatakan bahwa batas pemisah secara signifikan mengurangi area penggembalaan penduduk Palestina, hingga mereka harus menjual sebagian besar domba dan kambing mereka. (Haaretz)
Dana Nasional Yahudi (JNF) Israel telah mengumumkan rencana untuk memperluas permukiman ilegal di tanah Palestina, termasuk merebut lebih banyak lahan pertanian. Ketua baru JNF, Ifat Ovadia-Luski, mengatakan proyek baru JNF tersebut termasuk menyetujui pembentukan 13 permukiman ilegal. (MEMO)
Para pelayat menghadiri pemakaman remaja Palestina Mostafa Amer Sabah, 15, yang dibunuh oleh pasukan Israel (29/4) di Bethlehem. Sepanjang April, setidaknya 12 warga Palestina telah dibunuh oleh Israel. (Palinfo)
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini