Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Ayah dan Bunda yang Allah cintai, di tengah sesaknya kamp-kamp pengungsian di Lebanon, masyarakat Palestina terus berjuang dengan segala daya dan upaya yang mereka miliki. Mereka hidup dalam bayang-bayang pengangguran, keterbatasan akses terhadap layanan dasar, serta kondisi tempat tinggal yang jauh dari kata layak. Hingga saat ini, Lembaga Bantuan PBB Untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan sebanyak 80 persen dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan nasional. Meski dalam kondisi yang tidak ideal, semangat untuk terus melangkah di jalan kemuliaan sebagai penghafal Al Quran tak pernah padam. Sebab, Al Quran adalah sumber kekuatan yang meneguhkan hati. Al Quran juga memberi harapan, serta menjadi cahaya yang menuntun mereka untuk bertahan di tengah himpitan hidup yang begitu berat.
Hari-hari yang dilalui oleh para pengungsi Palestina di Lebanon tentu tidak mudah. Namun, berkat dukungan mulia dari Ayah dan Bunda melalui program Hidupkan Ahlul Quran (HAQ), harapan itu tumbuh di tengah keterbatasan. Dari ratusan ribu pengungsi Palestina, sebanyak 346 di antaranya adalah anak-anak yang saat ini sedang berjuang menghafal Al Quran. Mereka adalah pejuang kecil kita, anak-anak tangguh yang telah kita dampingi sepanjang program HAQ ini berjalan.
Program HAQ memberikan mereka ruang untuk belajar serta menciptakan lingkungan Qurani yang kondusif. Dukungan tidak hanya memperkuat kecintaan mereka terhadap Kitabullah, tetapi juga membina mereka dalam lingkungan yang penuh kebaikan—di saat berbagai tantangan terus mencoba menjauhkan mereka dari jalan mulia ini.
Thariq Thalal Kayd (11), salah satu anak asuh kita dalam program HAQ mengatakan, “Bantuan ini membangun motivasiku untuk terus menghafal dan mempelajari Al Quran. Aku berusaha untuk tetap fokus belajar dan meningkatkan kapasitasku pada semua mata pelajaran di sekolah. Aku berusaha memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Dengan hadirnya program ini, aku pun akhirnya mengkhususkan waktuku untuk menghafal dan melakukan murojaah Al Quran.”

Selain keunggulan mereka dalam menghafal Al Quran, anak-anak kita di sana menjalani kehidupan sehari-hari di lingkungan yang mencontohkan nilai-nilai Al Quran. Setelah menyelesaikan sesi hafalan mereka, anak-anak kita melanjutkan kegiatan sehari-harinya seperti bermain, belajar, dan makan sebagaimana anak-anak lain seusia mereka. Namun, yang membedakan mereka dengan anak-anak lainnya yaitu komitmen mereka terhadap nilai-nilai Al Quran beserta sunnah Nabi Muhammad Saw, yang mencerminkan akhlak dan budi yang baik. Hal ini terlihat bagaimana interaksi dan perilaku mereka dengan orang lain.
Kini, Ayah dan Bunda, anak-anak kita tengah memasuki bulan terakhir tahun ajaran mereka. Mereka tengah mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir sekolah sebagai bentuk evaluasi capaian belajar selama setahun terakhir. Semangat belajar mereka begitu besar, dan itu tidak lepas dari dukungan luar biasa yang Ayah dan Bunda berikan melalui Program HAQ. Al Quran telah menjadi sumber kekuatan dan semangat mereka dalam menjalani kehidupan, termasuk juga dalam proses menempuh pendidikan. Lingkungan Qurani yang rutin mereka ikuti memancarkan keberkahan, bagai embun di tengah gurun sahara, yang turut membentuk pribadi mereka menjadi generasi yang gigih, siap menerima ilmu, dan terus melangkah meski penuh tantangan.
Dengan izin Allah dan dukungan yang tulus dari Ayah dan Bunda, serta kolaborasi dengan tim kami di lapangan, program ini masih terus berjalan. Tim kami terus mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk menyediakan segala hal yang anak-anak kita butuhkan. Hal ini mereka lakukan agar anak-anak kita dapat melanjutkan perjalanannya untuk menghafal dan mempelajari Al Quran.
Tim kami di lapangan saat ini, Muhammad Abu Thayun, menyampaikan, “Semangat mereka dalam belajar menguatkan kami untuk terus mendampingi dan memantau kemajuan hafalan Al Quran mereka di tengah himpitan sosial yang mereka alami. Melalui program ini, bersama-sama kita raih kemuliaan sebagai ahlul quran.”
Ayah dan Bunda, perubahan yang dilalui oleh anak-anak kita ini tentu saja terjadi atas izin Allah Swt. Kemudian tidak lepas pula dukungan dari Ayah dan Bunda yang secara rutin diberikan setiap bulannya. Anak-anak kita akhirnya dapat menggali potensi dan bakat mereka dalam menghafal serta mengamalkan kitab Allah. Mempelajari Al Quran memberikan harapan mereka untuk meraih kesuksesan mereka di masa yang akan datang.
“Saya berterima kasih kepada orang tuaku di Indonesia. Atas bantuan yang diberikan, aku dapat melanjutkan hafalanku. Doakan agar kelak aku bisa menjadi seorang ulama dan seorang penghafal Al Quran, in syaa Allah,” ungkap Shalih Mahmud Sahwil (12), ananda dari salah satu donatur kita, Ibu Evy Triviani.
Kebersamaan Ayah dan Bunda dalam program ini membawa manfaat besar bagi anak-anak asuh kita di kamp pengungsian Lebanon. Kami memohon kepada Allah agar membalas setiap kebaikan yang telah Ayah dan Bunda berikan dengan pahala yang berlipat ganda. Terima kasih Ayah dan Bunda, kebaikanmu menjadi cahaya harapan bagi pejuang kecil kita dalam menghafala Kalam-Nya di tengah keterbatasan.
Demikian informasi terkini kami sampaikan. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas setiap atensi dan dukungan yang Ayah dan Bunda berikan.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh