Perempuan tawanan Palestina di Penjara Damon Israel telah mengeluhkan penganiayaan yang terus meningkat, juga hukuman dan kondisi penahanan yang keras terutama selama Bulan Ramadan.
Seorang pengacara dari Komisi Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan yang mengunjungi penjara Damon mengatakan para sipir penjara memberi informasi waktu yang salah untuk tawanan berbuka puasa dan makanan yang diberikan tidak mencukupi.
Seorang tawanan bernama Nour Muhammad dari Nablus yang telah ditahan di Damon sejak 12 Mei 2024 menggambarkan kondisi itu sebagai “sangat tak tertahankan” terutama selama bulan suci. Ia menegaskan bahwa mereka juga tidak menerima makanan sahur sebelum memulai puasa mereka.
Tawanan Karmel Khawaja, 19, dari Desa Ni’lin di Tepi Barat, yang ditangkap pada 2 Maret, juga mengeluhkan kondisi penahanan yang menyedihkan termasuk kekurangan pakaian yang parah di musim dingin.
Tawanan Fidaa Asaf, 49, dari Qalqilya, yang merupakan pasien leukemia, mengatakan sejak penangkapannya dua pekan lalu dia belum menemui dokter spesialis, atau dibawa ke rumah sakit, atau diberi obat. Ini terjadi meskipun ada keputusan pengadilan yang dikeluarkan pada 6 Maret yang memerintahkan administrasi penjara untuk memberinya perawatan medis yang tepat.
Tawanan lain juga melaporkan bahwa rekan-rekannya dilecehkan oleh penjaga penjara perempuan. Menurut para tawanan, sipir penjara Damon melakukan penyerbuan di sel hampir setiap hari dan membawa para tawanan ke halaman penjara pada dini hari ketika udara sangat dingin.
Sumber: https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini