Sedikitnya 27 warga Palestina terbunuh dan puluhan lainnya luka-luka pada Sabtu (15 Juni), setelah militer Israel menembaki kerumunan warga sipil yang tengah mengantre untuk mendapat bantuan makanan di Gaza tengah dan utara, menurut keterangan sumber medis dan saksi mata.
Di Gaza tengah, 15 warga terbunuh dan puluhan terluka saat pasukan Israel menembaki warga sipil yang berkumpul di dekat pusat distribusi bantuan yang berada di sekitar koridor Netzarim, lokasi distribusi bersama antara AS dan Israel. Kendaraan militer dan drone Israel disebut melepaskan tembakan secara membabi buta ke arah kerumunan.
Sementara itu, di Beit Lahia, Gaza utara, sedikitnya 12 orang terbunuh dan lebih dari 50 lainnya mengalami luka-luka akibat tembakan artileri Israel. Para korban sedang menunggu bantuan setelah beredar kabar bahwa truk bantuan internasional akan melewati wilayah tersebut.
Menurut badan-badan PBB, sejak 2 Maret Israel telah memblokir masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk makanan dan obat-obatan, ke Jalur Gaza. Akibatnya, wilayah tersebut kini menghadapi kelaparan massal dan sistem layanan kesehatan berada di ambang kehancuran.
Sejak dimulainya serangan brutal pada Oktober 2023, hampir 55.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Meskipun desakan internasional untuk gencatan senjata terus disuarakan, Israel tetap melanjutkan ofensifnya.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilancarkan terhadap wilayah tersebut.
Sumber:
https://www.aa.com.tr/en/middle-east/27-more-palestinian-aid-seekers-killed-in-israel-gunfire-in-gaza/3598066
27 more Palestinian aid-seekers killed in Israel gunfire in Gaza