Pihak berwenang Israel telah melarang pengiriman ikan dari Jalur Gaza yang diblokade ke Tepi Barat dengan dalih bahwa terdapat upaya penyelundupan ikan ke pasar Israel, surat kabar Haaretz melaporkan. Surat kabar itu menambahkan bahwa larangan itu diberlakukan pada Senin (7/11) setelah sebuah truk yang mengangkut ikan dari Gaza dicegat sehari sebelumnya di pos pemeriksaan Rantis dalam perjalanan dari Tepi Barat ke Israel.
Sementara itu, para pedagang Gaza mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan hukuman kolektif, karena pencegahan penyelundupan ke Tepi Barat adalah tanggung jawab Israel dan Otoritas Palestina, bukan para nelayan Gaza. Koordinator Komite Nelayan di Federasi Komite Aksi Pertanian, Zakaria Bakr, mengatakan larangan itu hanya bertujuan untuk merugikan Jalur Gaza dan para nelayannya.
“Penjajah Israel bertujuan untuk menghancurkan sektor perikanan dan mengosongkan Laut Gaza dari para nelayan, dan bekerja dengan segala cara untuk membuat sektor perikanan tidak menguntungkan secara ekonomi,” tambahnya. Dia menekankan bahwa setiap proses pengiriman seharusnya dilakukan dengan menaikkan harga dan menguntungkan nelayan, terlebih upah harian seorang nelayan tidak melebihi 25 shekel ($7).
“Selama bertahun-tahun, otoritas Israel telah mencegah masuknya peralatan penangkapan ikan dan membatasi area penangkapan ikan,” katanya “Israel dulu mengizinkan ikan dari Gaza untuk dikirim ke pasarnya, tetapi sekarang hanya mengizinkan mengirim sebanyak 40 ton ikan ke Tepi Barat,” kata Bakr. Menurutnya, angka tersebut adalah jumlah yang sangat kecil.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini