Dua juta warga Palestina di Gaza telah berada di bawah blokade Israel selama 13 tahun terakhir. Israel melakukan pengeboman di Gaza Palestina setiap kali rakyatnya melawan atau memprotes tindakan hukuman kolektif. Hal ini sangat memengaruhi kehidupan di Gaza Palestina.
Satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza ditutup pada Selasa (18/8) setelah Israel menghentikan pengiriman bahan bakar ke wilayah tersebut. Penghentian transfer bahan bakar adalah salah satu dari serangkaian tindakan hukuman kolektif yang diberlakukan Israel di Gaza.
Ketersediaan listrik di Gaza hanya sekitar 10 sampai 11 jam sebelum pembatasan lebih lanjut. Hal ini diperkirakan akan berkurang selama beberapa hari ke depan, menjadi empat jam berturut-turut per hari, diikuti oleh pemotongan 14 hingga 16 jam.
Rumah sakit, sekolah, bengkel, pabrik dan fasilitas karantina semuanya akan terkena dampak pemotongan bahan bakar. Sementara itu, sebagian besar rumah sakit dipasok dengan listrik 24 jam melalui pembangkit listrik utama. Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa pemadaman listrik di rumah sakit akan “berdampak serius pada kehidupan bayi prematur di panti asuhan dan perawatan intensif serta pasien gagal ginjal”.
Larangan pengiriman bahan bakar oleh Israel juga akan mempengaruhi kinerja pabrik-pabrik di Gaza, di mana ekonominya telah dihancurkan oleh blokade dan serangan militer berulang kali. Selain itu, fasilitas karantina di Gaza yang saat ini menampung sekitar 2.000 orang, juga tidak akan mendapat listrik lebih dari empat jam sehari.
Mari doakan keselamatan dan kehidupan saudara kita di Gaza Palestina. Dukung dan bantu mereka dengan donasi terbaik kita.
Sahabat Adara juga bisa langsung melakukan transfer melalui rekening bantuan untuk Palestina a.n Yayasan Adara Relief International berikut ini:
Bank Muamalat 309-000-2717 / 309-000-6360 (Gerakan Koin)
Bank Mandiri 070-000-5658799
Konfirmasi Donasi: Rufa (0877-8046-4183)
Info Layanan: Rifdah (0856-9295-6689)
Lihat kampanye donasi untuk Palestina lainnya dengan klik disini.