Pusat Informasi Palestina (Palestinian Information Centre/PIC) melaporkan pada Selasa (22/4) bahwa badan intelijen Israel telah mengirimkan pesan kepada warga Palestina di Jalur Gaza, mengajak mereka untuk menghubungi petugas regional guna mengatur apa yang disebut dalam pesan tersebut sebagai “perjalanan ke luar negeri.”
Menurut penjelasan, pesan-pesan intelijen ini merupakan bagian dari kampanye perang psikologis dan upaya untuk menekan ketahanan internal, dengan tujuan memecah belah rakyat dan melemahkan dukungan terhadap perlawanan.
Aparat keamanan Palestina memperingatkan warga agar tidak menghubungi nomor-nomor intelijen yang dicantumkan dalam pesan tersebut. “Segala bentuk komunikasi, apa pun alasan atau tujuannya, akan dianggap sebagai bentuk kolaborasi dengan musuh. Perlawanan tidak akan ragu untuk menghukum para kolaborator, karena kolaborasi adalah aib dan bentuk pengkhianatan,” tegas pernyataan tersebut.
Jurnalis dan platform media di Gaza juga diingatkan untuk tidak menyebarkan atau mempublikasikan isi pesan dari dinas intelijen Israel, terutama yang berisi hasutan atau nomor kontak petugas intelijen. Menyebarluaskan informasi semacam itu dianggap sebagai memberikan layanan gratis kepada musuh, dan tindakan tersebut tidak akan dimaafkan oleh perlawanan.
Lebih lanjut, aparat keamanan menegaskan bahwa ajakan komunikasi dan pertemuan dari intelijen Israel kepada warga sipil dipandang sebagai ancaman serius terhadap keamanan. “Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa musuh kerap menggunakan kedok untuk menyembunyikan pertemuan dengan para kolaborator. Oleh karena itu, siapa pun yang menjalin komunikasi dengan intelijen musuh akan berada dalam status mencurigakan,” tambah mereka.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini