Persiapan untuk festival sastra “Palestine Writes” di Universitas Pennsylvania, AS, dilaporkan berjalan dengan baik meskipun Israel berupaya untuk menghalangi festival tersebut setelah diadakan secara virtual.
Festival akan berlangsung pada 22 hingga 24 September 2023. Ini akan menampilkan beberapa pembicara pro-Palestina, termasuk sejumlah penulis, seniman, musisi, penari, pembuat film, dan intelektual lainnya. Seluruh pembicara berdasar pada keyakinan bahwa seni bisa berfungsi untuk menentang penjajahan dan menciptakan ikatan antara Palestina dan seluruh dunia.
Keyakinan tersebut tentunya tidak sejalan dengan lobi Zionis AS. Anggota Liga anti-Pencemaran Nama Baik dan Federasi Yahudi mencoba menghentikan kegiatan festival tersebut dan mengkriminalisasi penyelenggaranya. Mereka menghasut bahwa acara tersebut merupakan ancaman bagi mahasiswa Yahudi di Universitas, dan secara sepihak melabeli festival tersebut sebagai anti-Semitisme. Upaya itu Israel lakukan untuk membungkam suara, membungkam wacana, dan melemahkan kebebasan berekspresi.
Sebagai tanggapan, panitia penyelenggara Palestine Writes merilis surat pada awal September ke Universitas Pennsylvania. Mereka menyatakan, “Faktanya, kamilah yang mengkhawatirkan keselamatan kami. Kami adalah orang-orang yang diusir dari rumah kami; sejarah dan warisan kami dicuri; keluarga kami dirampok. Kami adalah orang-orang yang setiap hari harus menghadapi fitnah terhadap identitas kami di media Amerika dan sekitarnya.”
Pada hari pembukaan festival, penulis pemenang Hadiah Pulitzer Viet Thanh Nguyen, bersama dengan jurnalis Gary Younge dan musisi Roger Waters akan berbicara tentang apa artinya menentang kesalahpahaman populer dalam membela kemanusiaan dan hak-hak Palestina, demikian laporan panitia. Palestine Writes adalah satu-satunya festival sastra Amerika Utara yang didedikasikan untuk merayakan dan mempromosikan produksi budaya para penulis dan seniman Palestina dari seluruh wilayah Palestina dan Diaspora di pengasingan bersama dengan rekan-rekan dari kelompok marginal lainnya di Amerika Serikat.
Festival tersebut diadakan di tengah peningkatan upaya lobi Zionis untuk mencekik warga Palestina di luar negeri. Salah satu korban lobi Zionis adalah Dr. Rabab Abdul Hadi, yang mata kuliahnya menyoroti Palestina dibatalkan oleh Universitas San Francisco. Abdul Hadi menghadapi gelombang kampanye pencemaran nama baik dan pelecehan oleh lobi Zionis dan menerima ancaman yang tidak dapat dihentikan untuk menjalani tindakan disipliner oleh universitas dalam upaya untuk menekannya agar tidak mengajar mata kuliah apa pun yang menampilkan Palestina, keadilan, dan perjuangan.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini
#Palestine_is_my_compass
#Palestina_arah_perjuanganku
#Together_in_solidarity
#فلسطين_بوصلتي
#معا_ننصرها