Dalam pernyataan pada Senin (18/9), Kementerian Luar Negeri Israel menggambarkan keputusan UNESCO yang menetapkan Jericho (Ariha) sebagai warisan budaya Palestina merupakan keputusan yang “tidak adil”. Mereka menegaskan bahwa ‘Tel Aviv’ akan berupaya mengubah “semua keputusan tidak adil yang dibuat oleh organisasi tersebut.” Kementerian Luar Negeri Israel menganggap hal itu sebagai upaya “eksploitasi UNESCO terhadap Palestina dan politisasi organisasi tersebut.”
UNESCO menambahkan bahwa kota kuno Jericho, yang dikenal sebagai “Tel Al-Sultan,” dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Dunia setelah pemungutan suara. Pemungutan dilaksanakan oleh Komite Warisan Dunia pada hari Minggu (17/9). Keputusan tersebut dibuat tanpa keberatan dari negara anggota organisasi mana pun.
Tel Al-Sultan, yang telah berumur lebih dari 8.000 tahun dan dianggap lebih tua dari piramida Mesir di Lembah Yordan di Tepi Barat. Situs ini berisi peninggalan-peninggalan prasejarah termasuk mata air Ain Sultan di dekatnya. Situs arkeologi ini juga memiliki kepentingan global sebagai kota berbenteng tertua di dunia. Situs ini menjadi model perjalanan permukiman manusia modern, mulai pada periode Neolitikum hingga munculnya domestikasi tumbuhan dan hewan.
Dengan pencapaian tersebut, Palestina kini memiliki lima situs resmi yang terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Situs-situs ini termasuk Yerusalem (Kota Tua dan Temboknya), Betlehem (Tempat Kelahiran Yesus: Gereja Kelahiran dan Rute Ziarah), Battir (Palestina: Tanah Zaitun dan Tanaman Merambat – Lanskap Budaya Yerusalem Selatan), dan Hebron (Kota Tua dan Temboknya).
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini
#Palestine_is_my_compass
#Palestina_arah_perjuanganku
#Together_in_solidarity
#فلسطين_بوصلتي
#معا_ننصرها