JAKARTA — Pada Selasa, (06/06) Adara Relief International telah menyalurkan bantuan untuk 100 penghafal Al-Quran yang berada di Kamp Markaz Al-Quran Hafshah dan Syadiyah di Gaza Utara, Palestina.
“Saya Hindun Raid Sulaiman, saya telah menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Quran. Hafalan ini saya persembahkan untuk ibu saya yang telah syahid. Keinginan terbesar ibu ketika ia hidup adalah melihat saya menyelesaikan hafalan Quran akan tetapi hal itu tidak terwujud. Ibu pergi lebih cepat karena kekejaman penjajah Zionis Israel, ia tidak sempat menyaksikan putrinya mewujudkan impian terbesarnya ketika hidup. Saat ini saya berharap beliau ada di sini di samping saya. Setelah menyelesaikan setoran hafalan 30 juz saya ingin memeluk dan menciumnya, akan tetapi takdir Allah berkata lain, maka yang bisa saya lakukan saat ini adalah menghadiahkan hafalan ini untuk ruh beliau yang mulia.”
Hindun al-Hafidzah bersama bibinya.
Sudah lebih dari 10 bulan Gaza dibombardir tanpa henti dari darat dan udara. Satu persatu anak-anak Gaza menjemput akhir hidupnya di ujung senjata penjajah yang tiada mengenal belas kasih dan cinta. Bagi mereka yang masih hidup, perjuangan terus berlanjut. Pembantaian demi pembantaian tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus belajar dan menghafal Al-Quran. Jika fisik butuh makanan untuk bertahan maka ruh dan jiwa butuh Al-Quran untuk terus hidup.
Melalui program Sardul Quran (Setoran Hafalan Al-Quran Satu Kali Duduk) Adara menfasilitasi anak-anak Gaza untuk menghafal dan menyetorkan hafalannya kepada para musyrif dan musyrifah (guru pembimbing). Di dalam tenda-tenda pengungsian mereka menyetorkan hafalannya dalam satu kali duduk. Jumlah hafalan mereka beragam, ada yang baru menghafal dan ada yang sudah memiliki hafalan sebelumnya, bahkan ada yang sudah menyelesaikan 30 juz Al-Quran.
Metode setoran satu kali duduk memberikan banyak dampak positif kepada anak-anak, di antaranya mereka saling berlomba-lomba untuk memperbanyak hafalan, memutqinkan (memperkuat) hafalan yang sudah ada, dan mempererat ikatan mereka satu sama lain sebagai generasi Qurani.
Anak-anak ini senantiasa membersamai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari di tengah gempuran agresi yang tak kunjung henti. Mereka menjaga hafalannya seperti mereka menjaga jiwa dan raga mereka sendiri, di samping itu mereka ingin memperlihatkan kepada dunia wajah Gaza yang sesungguhnya dan mereka ingin agar kaum muslimin di belahan bumi manapun bisa meniru apa yang mereka lakukan yaitu tetap menghafal Al-Quran di tengah segala keterbatasan.
Suasana setoran hafalan di tenda-tenda pengungsian.
Tim lapangan Adara sedang membagikan makanan dan minuman kepada para musyrif dan musyrifah (guru pembimbing).
Terima kasih Sahabat Adara dan seluruh masyarakat yang telah mengirimkan bantuan untuk anak-anak penghafal Quran di Gaza melalui Adara Relief International. Kami terus mengajak seluruh Masyarakat Indonesia untuk bergerak menggalang dukungan dan donasi dari berbagai pihak untuk membantu meringankan beban warga Gaza dan mewujudkan impian anak-anaknya di tengah krisis kemanusiaan hingga mereka bisa bangkit kembali.