Euro-Med Human Rights Monitor menerima lusinan pengaduan setiap hari dari warga Palestina yang berusaha berobat di luar Jalur Gaza. Hal ini disebabkan kurangnya perawatan, obat-obatan, dan peralatan medis yang memadai di Gaza. Sementara itu, sebagian besar rumah sakit tidak beroperasi karena blokade dan penargetan Israel yang sedang berlangsung.
Sejak pengerahan kembali pasukan militernya dan penghancuran sebagian besar wilayah pada Mei lalu, Israel telah menutup perlintasan darat Rafah dengan Mesir. Perlintasan ini adalah satu-satunya rute perjalanan di Jalur Gaza sejak dimulainya genosida Israel terhadap warga Palestina di sana. Penutupan ini telah mencegah ribuan orang sakit dan terluka untuk bepergian guna mendapatkan perawatan. Akibatnya, ratusan orang telah meninggal sejauh ini.
Statistik terkini dari Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menunjukkan bahwa lebih dari 12.000 orang terluka dan 14.000 pasien sakit sangat perlu bepergian untuk mendapatkan perawatan. Mereka adalah bagian dari puluhan ribu orang yang sangat membutuhkan perjalanan untuk menyelesaikan perawatan atau menerima layanan terapi dan rehabilitasi penting yang tidak lagi tersedia di Jalur Gaza.
Puluhan kematian pasien, termasuk orang lanjut usia, dilaporkan setiap hari. Sebagian besar kematian ini disebabkan oleh perawatan medis, obat-obatan, atau perawatan yang tidak memadai. Euro-Med Monitor menekankan bahwa orang-orang ini tidak secara resmi dimasukkan dalam daftar resmi orang-orang yang terbunuh oleh genosida Israel yang sedang berlangsung.
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa angka kematian di Jalur Gaza telah meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir jika dibandingkan dengan periode yang sama dalam dua tahun terakhir. Korelasi juga telah dicatat antara meningkatnya angka kematian, rumah sakit yang tidak lagi beroperasi, dan runtuhnya sistem kesehatan akibat penargetan dan blokade sistematis Israel.
Sumber: https://english.palinfo.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini