UNRWA mengatakan bahwa anak-anak di Jalur Gaza menghabiskan delapan jam sehari untuk membawa makanan dan air. Hal itu memaksa para keluarga menggunakan air laut untuk tugas sehari-hari, Anadolu Agency melaporkan.
“Anak-anak di Gaza dapat menghabiskan 6–8 jam sehari untuk mengumpulkan air & makanan. Seringkali mereka juga membawa beban berat dan berjalan jauh,” tulis badan tersebut di X (Twitter).
“Fasilitas dan infrastruktur sanitasi sangat terganggu, sehingga ribuan keluarga terpaksa mengandalkan air laut untuk mencuci, membersihkan, dan bahkan minum,” tambahnya.
Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober. Menurut otoritas kesehatan setempat lebih dari 38.000 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, sementara lebih dari 87.700 lainnya terluka.
Sepuluh bulan setelah agresi genosida Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sumber: https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini