JAKARTA – Rabu (18/09) Adara Relief International telah menyalurkan bantuan sembako untuk 90 keluarga yatim dan yang membutuhkan di Kota Yatta, Tepi Barat.
“Hari ini kami telah menyalurkan bantuan Darurat Kemanusiaan yang disponsori oleh Adara Relief International di Indonesia. Bantuan yang kami salurkan berupa uang tunai untuk 40 anak yatim, dan paket sembako untuk 50 keluarga yang membutuhkan di Kota Yatta dan sekitarnya. Bantuan ini ditujukan untuk membantu rakyat Palestina yang sedang mengalami kondisi sulit akibat penjajahan.” Ucap Fadlul Jabbarin salah satu mitra Adara di lapangan
“Kami ucapkan terima kasih kepada Adara, dan masyarakat Indonesia atas bantuan yang kalian berikan. Semoga Allah membalasnya dengan balasan berlipat ganda. Kami berharap bantuan ini tidak hanya berhenti sampai di sini. Semoga ada bantuan tambahan yang diberikan kepada keluarga kami di sini. Hal itu karena jumlah warga yang terdampak agresi dan penjajahan semakin hari semakin bertambah, mereka sangat membutuhkan uluran tangan orang-orang dermawan, dan peduli dengan nasib mereka.” Imbuhnya.
Yatta adalah sebuah kota di Palestina yang terletak di bagian selatan Tepi Barat. Penduduk Kota Yatta sering mengalami pengusiran, dan penggusuran secara paksa oleh penjajah Zionis Israel. Karena penggusuran tersebut, mereka harus hidup terlunta-lunta di lahan kosong tanpa bangunan untuk berlindung, atau tinggal di dalam gua.
Mereka sering kali dipukuli, dan dilempari batu oleh pemukim ilegal Yahudi. Selain itu para pemukim ilegal juga melepas anjing piaran mereka untuk memburu hewan ternak warga. Tidak segan-segan mereka juga menembakkan senjati api dan menebang pohon penduduk pribumi.
Kondisi tersebut membuat penduduk Yatta tidak bisa beraktifitas dengan leluasa, selain itu mereka juga harus kehilangan mata pencaharian. Akses mereka terhadap layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, air, dan listrik sangat terbatas. Mereka tinggal di negaranya sendiri tapi tidak bisa mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara. Kondisi tersebut semakin diperparah sejak agresi Israel atas Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023. Tidak hanya Gaza yang menjadi target pemusnahan masal, warga Palestina yang berada di Al-Quds dan Tepi Barat pun tidak luput dari agenda tersebut.
Sejak awal, Tepi Barat merupakan wilayah prioritas penyaluran bantuan Adara selain Gaza dan wilayah pengungsian. Oleh sebab itu pada hari Rabu tanggal 18 September Adara menyalurkan bantuan untuk 90 keluarga di Kota Yatta. Bantuan yang disalurkan berupa uang tunai untuk 40 keluarga yatim yang berada di sana. Selain itu Adara juga menyalurkan bantuan paket sembako untuk 50 keluarga miskin yang hidup di gua, dan di rumah-rumah tidak layak huni yang berada di Kota Yatta.
Bantuan ini ditujukan untuk meringankan beban warga Palestina yang berada di Kota Yatta, terkhusus keluarga yatim, dan mereka yang termarjinalkan dari berbagai aspek kehidupan dan status sosial. Ketika tim lapangan Adara mendistribusikan bantuan kepada penerima manfaat, terlihat kondisi tempat tinggal mereka sangat jauh dari kata layak. Sebagian dari mereka tinggal di tenda-tenda, dan sebagian lain tinggal dibangunan seadanya.
Mereka tidak memiliki pemasukan sama sekali, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka sangat bergantung kepada bantuan dari lembaga kemanusiaan atau NGO seperti Adara.
Adara berkomitmen akan terus mengirimkan bantuan kepada warga Palestina baik yang tinggal di Gaza, Al-Quds, Tepi Barat, maupun pengungsian. Semoga dengan bantuan yang diberikan melalui berbagai program yang dimiliki Adara, dapat meringankan penderitaan mereka yang hingga saat ini masih hidup di bawah penjajahan.
Potret tempat tinggal salah satu penerima manfaat program Adara di Yatta.
Penyerahan bantuan untuk keluarga yatim.
Proses pengepakan bantuan sembako
Terima kasih Sahabat Adara dan seluruh masyarakat yang telah mengirimkan bantuan untuk warga Palestina melalui Adara Relief International. Adara terus mengajak masyarakat Indonesia untuk bergerak menggalang dukungan dan donasi sebagai bentuk kontribusi nyata dalam meringankan beban warga Palestina di tengah krisis kemanusiaan hingga mereka dapat bangkit kembali.