Pemerintah Kota Deir Al-Balah di Jalur Gaza telah mengumumkan bahwa semua sumur dan tangki penyimpanan air telah berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar yang dibutuhkan untuk menjalankan pompa.
Kepala Komite Darurat di kotamadya tersebut menggambarkan kegagalan memasok bahan bakar diesel yang dibutuhkan sebagai kejahatan perang dan hukuman kolektif bagi seluruh warga di Jalur Gaza. Dalam pernyataan pers pada Senin (15/7), ia menjelaskan bahwa sistem air di Kota Deir Al-Balah tidak berfungsi karena kekurangan bahan bakar diesel. Akibatnya, dua tangki air dan 19 sumur ditutup.”
Pejabat itu menegaskan bahwa 700.000 warga dan pengungsi di kota itu menghadapi risiko kesehatan dan kemanusiaan akibat pemadaman air. Tumpukan sampah juga terlihat di jalan-jalan dan di tempat penampungan, serta banyak kubangan pembuangan limbah terbentuk di jalan-jalan.
Pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik Palestina dan Otoritas Air Palestina pada bulan Maret mengatakan bahwa total air yang tersedia pada saat itu di Jalur Gaza diperkirakan sekitar 10-20 persen dari total air yang tersedia sebelum serangan militer Israel dan hal itu bergantung pada ketersediaan bahan bakar.
Porsi air per kapita bagi warga Palestina di Jalur Gaza telah menurun hingga 96,5 persen selama agresi, karena warga di Jalur Gaza hampir tidak dapat memperoleh antara 3 hingga 15 liter air per hari di tengah agresi genosida yang sedang berlangsung.
Sumber: https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini