“Pasukan Israel membunuh sedikitnya enam warga Palestina dalam insiden terpisah di Tepi Barat yang diduduki pada Rabu (11/9), saat pasukan Israel melanjutkan operasi lanjutan terhadap kelompok militan di wilayah tersebut,” kata militer Israel.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tim penyelamat telah menemukan lima jenazah di lokasi tersebut dan telah memindahkan mereka ke rumah sakit.
Dalam insiden terpisah di Kota Tulkarm, militer Israel mengatakan pasukan yang didukung oleh polisi dan dinas intelijen membunuh seorang dari kelompok pejuang Palestina. Namun, tidak ada konfirmasi langsung dari kelompok pejuang Palestina mana pun bahwa orang-orang yang yang terbunuh dalam operasi itu adalah pejuang mereka.
Pintu masuk dan keluar dari Tubas ditutup dan kendaraan militer Israel, termasuk penggali jalan dan pengangkut personel lapis baja, terlihat bergerak melalui kota, dekat perbatasan dengan Yordania di ujung utara Tepi Barat.
Pada Rabu (11/9), saat operasi Israel berlangsung, militer melaporkan adanya serangan di sebelah timur Ramallah di Tepi Barat, mengatakan bahwa pengemudi truk tangki bahan bakar melaju kencang ke arah tentara Israel sebelum ditembak. Seorang tentara Israel tewas dalam insiden tersebut, kata militer. Pasukan Israel telah melakukan serangkaian operasi di Tepi Barat utara selama dua minggu terakhir, dengan penggerebekan di Tubas, Jenin, dan Tulkarm.
Kekerasan telah meningkat di Tepi Barat sejak dimulainya agresi di Gaza, dengan dilakukannya penyisiran hampir setiap hari oleh pasukan Israel yang melibatkan ribuan penangkapan dan baku tembak rutin antara pasukan keamanan dan pejuang Palestina.
Lebih dari 680 warga Palestina telah terbunuh di Tepi Barat sejak 7 Oktober tahun lalu, termasuk para pejuang dan warga sipil tak bersenjata, di antaranya ialah anak-anak.
Sebuah laporan baru merinci bagaimana lebih dari 140 anak Palestina telah dibunuh oleh pasukan dan pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober atau sejak dimulainya agresi genosida di Gaza.
Pada Senin (9/9) Defence for Children International (DCIP), mengeluarkan laporan berjudul “Menargetkan Anak-anak”, yang berisi tentang anak-anak Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel dan pemukim di Tepi Barat yang diduduki, didasarkan pada kesaksian saksi mata, laporan medis, dan rekaman CCTV. Laporan tersebut mendokumentasikan pembunuhan terhadap 141 anak-anak Palestina antara 7 Oktober 2023 dan 31 Juli 2024.
Para peneliti menemukan bahwa rata-rata, pasukan Israel telah membunuh seorang anak setiap dua hari selama periode ini.
Menurut laporan tersebut, sebagian besar korban ditembak di bagian kepala atau dada dengan peluru tajam. Ditambahkan pula bahwa 18 anak ditembak di bagian punggung, yang menunjukkan bahwa mereka tidak berhadapan dengan para penyerangnya.
Dalam banyak kasus, anak-anak menjadi sasaran penembak jitu, yang secara rutin dikerahkan selama serangan militer ke komunitas Palestina di Tepi Barat.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini