Ismail Al-Ghoul dan Rami Al-Riffi sedang meliput berita dari atas reruntuhan rumah mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Kamp Pengungsi Shati, sebelah barat Gaza, tepat sebelum kendaraan yang mereka tumpangi menjadi sasaran serangan udara Israel. Serangan tersebut menyasar kepala Al-Ghoul.
Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Rabu (31/7) menyerukan dibukanya penyelidikan atas pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Ismail al-Ghoul, dan juru kamera, Rami al-Rifi, dalam serangan udara Israel di Kota Gaza.
Dalam konferensi pers, juru bicara PBB Stephane Dujarric menekankan perlunya memberikan perlindungan kepada jurnalis, dan perlunya akuntabilitas. “Kami, tentu saja, mengutuk pembunuhan terhadap semua jurnalis.”
Sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, lebih dari 157 jurnalis telah terbunuh. Penghancuran 100 kantor pusat lembaga media juga terjadi. Selain itu, lebih dari 100 jurnalis ditawan, dan sebagian besar masih berada di penjara pendudukan. Sementara itu, ada empat wartawan lainnya yang keberadaan serta nasib mereka masih belum diketahui hingga hari ini, sebagaimana dilaporkan oleh Persatuan Jurnalis Palestina.
Sumber:
https://english.wafa.ps/Pages/Details/147584
https://english.wafa.ps/Pages/Details/147595
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini