• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Minggu, Mei 18, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
    • Gerai Buku Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
    • Gerai Buku Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Activities

SEPENGGAL INDONESIA DI MASJID AL-AQSHA

by Adara Relief International
Juni 16, 2017
in Activities, Event
Reading Time: 4 mins read
0 0
0
SEPENGGAL INDONESIA DI MASJID AL-AQSHA
77
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Pesan Luhur dari Mimbar Shalahuddin

Baca Juga

Di Bawah Langit Gaza, Anak Yatim Kita Terus Berdoa

Adara Hadir dalam Pertemuan Lintas Agama: MUI Siap Sampaikan Rekomendasi ke Presiden Prabowo

“Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur’an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. [Quran Surat Yusuf : 111]

Sejarah adalah pelajaran penghidup jiwa berakal, menuntunnya menemukan kebenaran, kejelasan, penunjuk jalan untuk meraih curahan rahmatNya.

Karenanya adalah penting mengenal runutan tanggal, rangkaian peristiwa dan deretan tokoh pelakunya agar penggalan sebuah cerita menemukan keutuhannya. Merangkai sebuah pelajaran kehidupan, mencatatkan jejak bagi pewaris setiap nilai kebaikan yang ingin diabadikan.

Adalah mimbar Nuruddin Zanki (lebih dikenal dengan Mimbar Shalahuddin Al-Ayyubi) yang berhasil diboyong Shalahuddin Al-Ayyubi ke dalam masjid Al-Aqsha setelah 20 tahun menanti terbebas dari cengkeraman kaum Salibis, sebagai awal cerita sebuah asa. Asa untuk mengembalikan Masjid Al-Aqsha dan tanah penuh berkah di sekelilingnya ke pangkuan kaum muslimin setelah ternista dalam cengkeraman kaum salibis. Mimbar yang menambah kemegahan Al-Aqsha, menjadi saksi pembakar jiwa umat dengan kobaran khutbah para ulama di atasnya.

Bukan sekedar seni bernilai tinggi, rangkaian kurang lebih 16.300 potongan kayu Mangour (kayu hitam), berhias gading dan mutiara berukir lafadz ayat Al-Quran yang disusun tanpa perekat atau skrup ini dimaksudkan Nuruddin Zanki sebagai simbol umat dalam kekuatan jalinan, tolong menolong dan keterpaduan tanpa tekanan dari sesuatu yang asing.

Namun pada 21 Agustus 1969, Dennis Michael Rohan (seorang Zionis Kristen berkebangsaan Australia) membakar Masjid Al-Qibly (tempat berdirinya mimbar) di komplek Masjid Al-Aqsha dan menghanguskan seperempat bagian masjid sekaligus mimbar Shalahuddin.

Selalu ada cara Allah jika menghendaki kebaikan. Atas prakarsa Raja Abdullah II bin Husein dari Yordania, duplikat mimbar diupayakan untuk dibuat semirip mungkin dengan mimbar aslinya. Meskipun butuh lebih dari puluhan tahun, kerja keras dan keterlibatan para ahli yang terpilih dari empat negara (Indonesia, Yordania, Mesir dan Turki). Sebuah pesan tegas ditujukan untuk penjajah Zionis bahwa umat Islam tidak akan membiarkan Al-Aqsha ternoda dan akan selalu menjaganya.

Indonesia Dan Mimbar Shalahuddin

Lalu bagian dari kehendakNya terjadi. Abdul Muthalib, lelaki asal Jepara -kemudian mengajak empat orang Indonesia lainnya- yang tinggal jauh dari Al-Aqsha, terpilih diantara ahli ukir mancanegara lainnya. Ia bersama keempat warga Jepara lainnya menjadi bagian dalam proyek mulia membuat duplikat mimbar Shalahuddin Al-Ayyubi.

Seperti ada dorongan dalam diri Abdul Muthalib untuk rajin bersilaturahim dengan Mahmud Bukhori dari kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjadi penghubung tim pembuat duplikat mimbar Shalahuddin dari Kerajaan Yordania. Butuh waktu panjang hingga akhirnya Abdul Mutholib, Sarmudi dan Zainal Arifin (dua saudara kandungnya) serta kerabat dekatnya Ali Rodhi dan Mustafid Dinul Azis, bisa terlibat dalam proyek replikasi mimbar Shalahuddin Al-Ayyubi. Kelimanya adalah warga Desa Tegal Sambi, kecamatan Tahunan kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Mereka berangkat ke Yordania untuk memulai proyek mulia membangun duplikat mimbar Shalahuddin bersama tim dari Turki dan Aljazair.

Mimbar asli dibuat memakan waktu dua tahun sementara duplikatnya butuh waktu empat tahun (2003-2007) dan 10 hari pemasangan di Masjid Al-Aqsha serta beberapa waktu lagi untuk pengecekan ulang agar tak ada kesalahan pada detail ayat Al-Quran yang tertulis di dalamnya.

Memboyong potongan-potongan mimbar dari Yordania dengan bungkus anti api agar tak kembali terbakar ternyata bukan hal mudah. Setiap keping ukiran sejak di Yordan sudah diawasi tentara Israel. Dengan alasan keamanan, mereka memotret satu persatu kepingan ukiran sebelum diangkut ke Al-Aqsha dan hal yang sama mereka lakukan lagi di perbatasan Yordania-Israel, membuka bungkusan kepingan ukiran untuk dicocokan dengan gambar yang diambil di Yordania. Sungguh prosedur keamanan yang berlebihan dan merepotkan.

Di perbatasan, rombongan diinterogasi tentara zionis, termasuk Abdul Mutholib dan Sarmudi yang mewakili Indonesia untuk pemasangan langsung di Masjid Al-Aqsha. Namun entah kekuatan dari mana sehingga Abdul Mutholib memiliki keberanian menghadapi tentara zionis yang mencoba mempersulit.

Duhai apa salah umat ini dengan keinginannya kembali membangun mimbar kebanggaan yang telah kalian bakar, wahai kaum terlaknat.

Meski sudah bertahun-tahun berlalu, para pengukir yang membanggakan ini masih menyimpan contoh kepingan ukiran, gading gajah sebagai bagian dari ornamen mimbar, pola ukiran, foto-foto yang tampak memudar, serta perlatan ukir sebagai saksi terbangunnya kembali duplikat mimbar nan megah tersebut.
Sejarah yang akan terus menjadi kebanggan.

Apresiasi Adara Relief Internasional

Pertengahan Ramadhan 1438 H berkat bantuan tokoh masyarakat Jepara yang menjadi ketua Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI) Jepara yang juga mencintai perjuangan membebaskan Al-Aqsha, Pramono Aristiyanto, menjadi momen penting bagi Adara Relief Internasional. Pramono yang juga ketua Federasi Triathlon Indonesia cabang Jepara inilah yang membantu Adara menelusuri dan menemukan para pengukir mimbar Shalahuddin ini dan membersamai Adara selama lawatan di Jepara.

Ketua lembaga yang peduli anak dan perempuan Palestina, Nurjanah Hulwani, S.Ag, ME beserta 11 pengurus lainnya menyambangi kediaman tokoh bersahaja yang nyaris tak dikenal di negerinya sendiri ini. Rasa bangga dan haru meliputi segenap hati ketika Allah mempertemukan tim Adara dengan tokoh dibalik berdirinya kembali mimbar Shalahuddin. Melihat detail ukiran cantik karya tangan anak bangsa dan menyentuh potongan kayu mimbar bercampur dengan rasa heran, kemana pemerintah Indonesia sementara anak bangsanya menorehkan catatan sejarah yang begitu penting lewat keahlian langka berlevel mancanegara. Tak ada apresiasi sedikitpun yang mereka terima dari pemerintah. “Panjenengan” dari Adara adalah masyarakat Indonesia yang baru mengapresiasi kerja seni ini ketika pertanyaan apresiasi ditujukan kepada mereka.

Pribadi bersahaja dan sabar serta tutur kata halus khas pria Jawa dari para pelaku sejarah ini, ternyata menyimpan cerita beratnya tugas proyek menghadirkan kembali mimbar legendaris tersebut. Bahkan Abdul Mutholib menuturkan, jika dirinya kadang sampai seringkali ingin muntah karena rumitnya mengukir bentuk bunga-bunga kecil pada potongan kayu yang hanya berukuran sekitar 15 x 15 cm, terlebih dikerjakan hingga empat tahun lamanya. Tidak cukup sekedar bakat hebat namun juga butuh kesabaran dan keuletan.

Perjuangan warga Jepara ini tentunya juga membutuhkan dukungan keluarga. Tidak semua anggota tim bisa memboyong keluarga. Saat proyek berlangsung Abdul Mutholib hanya berkesempatan bertemu istri dan anaknya satu tahun sekali. Sang istri tak bisa menyusul ke Yordania karena kondisi orang tua yang perlu dirawat.

Sungguh disayangkan jika semua ini luput dari catatan sejarah bangsa Indonesia. Karena anak cucu kita butuh kebanggan dari leluhurnya sebagaimana kita bangga dengan torehan leluhur kita. Kebanggan memiliki anak bangsa berbakat dunia dan kebanggaan akan kontribusi berarti bagi perjuangan pembebasan Al-Aqsha.

Perjalanan Adara Relief Internasional menyambangi Bapak Abdul Mutholib dan tim semoga menjadi inspirasi yang akan dicatat dalam sejarah keterpaduan umat merebut kembali Al-Aqsha ke pangkuan Islam.

Asa Nuruddin Zanki kiranya telah menularkan semangat kami para pencinta Al-Aqsha dari Indonesia untuk memastikan ma’iduna indal mimbar titik bertemu kita umat muslim Indonesia adalah di Mimbar Sholahuddin kelak setelah Al-Aqsha terbebas.

Jepara, 13 Juni 2017
(Bannasari/Kabid Kajian Adara Relief International)

ShareTweetSendShare
Previous Post

ADARA KUNJUNGI WARGA JEPARA YANG IKUT MENGUKIR MIMBAR AL-AQSHA

Next Post

Syaikh DR.Yusuf Al-Qordhowi dan Palestina

Adara Relief International

Related Posts

Maryam Rachmayani berada di Konsulat Jenderal Republik Indonesia Istanbul di Istanbul, Turki (28/04).
Activities

Konferensi hingga Audiensi, Adara Hadiri Rangkaian Kegiatan Kemanusiaan di Turki

by Marketing Communication
Mei 8, 2025
0

Istanbul — Direktur Utama Adara Relief International, Maryam Rachmayani, menghadiri sejumlah kegiatan kemanusiaan di Turki bersama perwakilan lembaga-lembaga kemanusiaan di bawah...

Read moreDetails
Kabar Terkini Pejuang Kecil Ahlul Quran Kita dari Pengungsian Palestina di Lebanon

Kabar Terkini Pejuang Kecil Ahlul Quran Kita dari Pengungsian Palestina di Lebanon

Mei 6, 2025

Di Bawah Langit Gaza, Anak Yatim Kita Terus Berdoa

April 28, 2025
Adara Hadir dalam Pertemuan Lintas Agama: MUI Siap Sampaikan Rekomendasi ke Presiden Prabowo

Adara Hadir dalam Pertemuan Lintas Agama: MUI Siap Sampaikan Rekomendasi ke Presiden Prabowo

April 25, 2025
Ramadan: 35 ribu Bantuan untuk Palestina, 450 Titik Edukasi untuk Indonesia

Ramadan: 35 Ribu Bantuan untuk Palestina, 450 Titik Edukasi di Indonesia

April 21, 2025
Webinar Nuzulul Quran pada Senin, 17 Maret 2025 dibawakan oleh Tsalitsa Haura Syarifah, M.Psi., Psikolog dan diisi oleh Dr. KH. Sayid Qutub, MA. Al Hafizh.

Webinar Nuzulul Qur’an

Maret 21, 2025
Next Post
Yusuf

Syaikh DR.Yusuf Al-Qordhowi dan Palestina

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Adara Palestine Situation Report 39

    Adara Palestine Situation Report 39

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 91% Penduduk Gaza Alami Krisis Pangan, WHO dan Otoritas Gaza Serukan Status Kelaparan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meneladani Sikap Tolong Menolong Pada Masa Rasulullah Saw dan Para Sahabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga “Koridor Kematian” Gaza: “Perbatasan” yang Dibangun di atas Ribuan Nyawa Penduduk Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasih Sayang Rasulullah Saw. kepada Anak Yatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional
Alamat : GrahaQu Lt.2, Jl. Warung Buncit Raya Loka Indah No. 1, Kelurahan Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, Kode Pos 12740

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
    • Gerai Buku Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional
Alamat : GrahaQu Lt.2, Jl. Warung Buncit Raya Loka Indah No. 1, Kelurahan Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, Kode Pos 12740