Sabun Nablus, atau sabun Nablusi, adalah produk buatan tangan dari Palestina yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia takbenda. Produk ini telah menjadi bagian dari tradisi panjang di wilayah tersebut, mencerminkan hubungan kuat masyarakat Palestina dengan alam dan budaya mereka.
Sabun ini dibuat hanya dengan tiga bahan alami: minyak zaitun, air, dan alkali. Setelah panen zaitun, para pekerja memulai proses produksi, mencampur bahan-bahan tersebut dengan teknik yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di desa-desa kecil, seperti Salem di timur Nablus, Umm al-Abed melestarikan tradisi ini dengan membuat sabun di bengkel-bengkel kecil. Prosesnya sederhana namun memakan waktu, mulai dari memasak bahan hingga mencetak sabun menjadi batangan kecil.
Menurut UNESCO, penggunaan minyak zaitun dalam sabun ini mencerminkan hubungan masyarakat Palestina dengan alam. Banyak keluarga Palestina menjadikan sabun ini sebagai sumber pendapatan dan simbol keakraban, sering kali menghadiahkannya dalam perayaan seperti pernikahan dan ulang tahun. Tradisi ini melibatkan seluruh keluarga, mulai dari laki-laki dan perempuan yang memproduksi sabun, hingga anak-anak yang membantu memotong dan mengemas sabun.
Di sisi lain, produksi sabun dalam skala besar juga tetap hidup di pabrik-pabrik tua seperti Pabrik Tuqan di Nablus. Didirikan pada 1872, pabrik ini terus menghasilkan sabun dalam jumlah besar dengan menggunakan teknik tradisional yang sudah ada sejak era Ottoman. Ribuan sabun diproses, diiris menjadi balok-balok sempurna, dan ditumpuk menjadi menara untuk dikeringkan sebelum dibungkus.
Pengakuan UNESCO terhadap sabun Nablus dianggap sebagai pencapaian besar bagi Palestina. Nael Qubbaj, Kepala Pabrik Tuqan, menyebut pengakuan ini sebagai tanda pentingnya melestarikan kerajinan tradisional ini, terutama dalam menghadapi upaya pendudukan Israel yang kerap merusak industri lokal.
Dengan berbagai cara, mulai dari pelatihan langsung di bengkel sabun, hingga penyebaran melalui media sosial dan film, kerajinan sabun Nablus terus diajarkan dan diwariskan. Produk ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi juga alat untuk mendorong dialog budaya dan memperkuat ikatan keluarga serta komunitas di Palestina.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini