Ribuan pemukim ilegal Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Al-Quds bagian timur (Yerusalem Timur) yang diduduki selama perayaan hari kedua libur Paskah Yahudi, Senin (14/4). Aksi ini dilakukan di bawah pengawalan ketat polisi Israel, sementara akses Muslim ke Al-Aqsa dibatasi secara drastis.
Menurut Departemen Wakaf Islam di Al-Quds, sebanyak 765 pemukim Yahudi memasuki kompleks Al-Aqsa secara berkelompok melalui Gerbang Al-Magharibah pada Senin (14/04) pagi dan sore hari. Sumber dari Al-Qastal menyebut total jumlah penyerbu mencapai 1.149 orang, yang melakukan tur provokatif di halaman masjid, mendengarkan ceramah dari para rabi mengenai klaim “Temple Mount”, dan sebagian di antaranya melakukan doa-doa Talmudik secara terbuka.
Aksi provokatif ini dilakukan bersamaan dengan pembatasan ketat terhadap jemaah Muslim. Banyak warga Palestina dilarang memasuki kompleks masjid, sementara polisi Israel memasang pos pemeriksaan tambahan di pintu-pintu masuk dan area sekitar Kota Tua. Bahkan, beberapa kelompok pemukim juga terlihat menari dan melakukan ritual keagamaan di Gerbang Al-Asbat.
Pada hari pertama Paskah, hampir 500 pemukim ilegal juga menyerbu Al-Aqsa. Menurut data Kementerian Wakaf Palestina, sepanjang Ramadan 2025 saja terjadi 21 kali penyerbuan serupa. Gubernur Al-Quds mencatat total 13.064 pemukim telah menyerbu kompleks suci tersebut hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Sejak 2003, Israel secara sistematis mengizinkan pemukim memasuki kompleks Al-Aqsa hampir setiap hari kecuali Jumat dan Sabtu. Masjid Al-Aqsa merupakan situs suci ketiga bagi umat Islam, namun kelompok Yahudi ekstremis mengklaim area tersebut sebagai lokasi “Bait Suci” yang pernah berdiri pada zaman kuno.
Al-Quds bagian timur (Yerusalem Timur), termasuk kompleks Al-Aqsa, diduduki Israel sejak Perang Arab-Israel 1967 dan dianeksasi secara sepihak pada 1980. Hal ini merupakan langkah yang hingga kini tidak diakui oleh komunitas internasional.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini