• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Kamis, November 13, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Artikel Sorotan

Perluas Gerakan Penolakan Aneksasi Tepi Barat, Adara Gandeng AIPI, ISOIC dan FISIP UMJ

by Adara Relief International
Juli 12, 2020
in Sorotan
Reading Time: 3 mins read
0 0
0
Perluas Gerakan Penolakan Aneksasi Tepi Barat, Adara Gandeng AIPI,  ISOIC dan FISIP UMJ
14
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Arus penolakan atas rencana aneksasi Tepi Barat, Palestina oleh Israel terus mengalir di tanah air.  Adara Relief International bersama dengan AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia), FISIP UMJ dan ISOIC (Indonesian Society for Organization of Islamic Coperation) mengadakan Seminar Daring ‘Tolak Perampasan Tepi Barat oleh Zionis’  pada hari Sabtu 10 Juli 2020 pukul 13.30-16.00.

Acara yang dimoderatori oleh Dr. Mohammad Noer (Ketua AIPI Jakarta) ini diisi oleh enam pembicara yang memiliki kepedulian terhadap Palestina. Ketua Adara Relief International Nurjanah Hulwani yang mengawali seminar ini  mengungkap fakta-fakta kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel di Tepi Barat yang telah berlangsung lama,  yang banyak memakan korban termasuk anak dan perempuan yang dilindungi oleh hukum International. Penangkapan warga Palestina tanpa alasan, pengusiran mereka dari rumah mereka, penghancuran rumah, pemukiman illegal, penembakan, perusakan fasilitas sosial dan kejahatan lain yang tak terhitung namun terekam dalam sejarah.

Pengurus Pusat AIPI sekaligus peneliti utama LIPI Drs. M. Hamdan Basyar, M.Si., menjabarkan mengenai sejarah perampasan Palestina dan ide two state solution sebagai hasil Perjanjian Oslo yang diabaikan oleh Netanyahu. “Walau pengumuman aneksasi ditunda, namun kita harus tetap berhati-hati karena ide perampasan ini selalu ada. Dunia harus menolaknya,  tidak hanya di Tepi Barat, tetapi juga di seluruh wilayah Palestina ataupun belahan bumi lainnya.”

Baca Juga

Tawanan Palestina: Perpindahan dari Balik Jeruji Besi Menuju Penjara Terbesar di Dunia

Empat Gencatan Senjata dalam Dua Tahun Genosida Gaza: Upaya Perdamaian Atau Bagian dari Episode Genosida Berikutnya?

Hal senada juga disampaikan Prof. Dr. Makarim Wibisono, M.A. Makarim membuka paparannya dengan mengatakan bahwa,”Bangsa Palestina begitu menderita terhadap perlakuan Israel,” dan merasa heran  mengapa dunia seolah membiarkan kejahatan Israel terus terjadi. Indonesia harus terus melakukan manuver diplomasi ke pihak-pihak yang berwenang dan memiliki peran besar dalam hal ini, seperti PBB, Turki, negara-negara OKI dan Liga Arab agar bersatu untuk menolak aneksasi. Mantan Duta Besar Indonesia untuk PBB ini juga mengimbau kepada masyarakat internasional untuk menolak Jerusalem Law yang disepakati pada tahun 1980 yang berisi “creeping annexation” atau perampasan pelan-pelan tetapi pasti, yang akan menghambat perdamaian Palestina-Israel secara tuntas.

Pembahasan semakin menghangat dengan menghadirkan Drs. Bunyan Saptomo, MA, seorang Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Bulgaria, Albania, dan Macedonia di tahun 2012-2016. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan alasan mengapa AS begitu kuat mendukung Israel. Selain karena keberhasilan lobi-lobi Israel di AS, juga ada peran dari kelompok neokonservatif, serta kelompok Kristen Zionis yang mempercayai bahwa kembalinya Yahudi ke Palestina adalah prasyarat kembalinya Yesus untuk menyelamatkan dunia. Secara politik, peran dari Partai Republik pun sangat besar dalam mendukung kebijakan Israel. Penolakan terhadap aneksasi ini dapat dilakukan dengan  meningkatkan lobi kuartet (PBB, UE, Rusia dan AS) agar mendukung Palestina. Jika Rusia dan AS lebih pro kepada Israel, maka PBB dan Uni Eropa harus dilobi agar menolak segala upaya aneksasi Israel, termasuk lobi kepada negara-negara pemegang hak veto lainnya yaitu Cina, Perancis dan Inggris. Di dalam negeri, ormas Islam seperti Muhamadiyah dan NU harus bersatu melobi pemerintah agar melawan aneksasi Israel terhadap Tepi Barat.

Pembicara lain, Drs. Asep Setiawan yang merupakan dosen Ilmu Politik FISIP UMJ menyatakan bahwa rencana aneksasi ini merupakan rencana jangka panjang yang telah direncakan sejak lama. Rencana aneksasi lembah Yordan ini dilakukan untuk mendapatkan pengakuan internasional secara de facto. Dosen yang pernah menjadi jurnalis di wilayah Timur Tengah ini menyatakan bahwa dukungan AS sangat kuat pada Israel, sementara dukungan negara-negara Arab dan dukungan internasional secara umum kepada Palestina sangat lemah. Jika aneksasi ini berhasil maka menurutnya, “Tidak hanya Palestina, tetapi dunia internasional dipermalukan, karena masih membiarkan penjajahan di atas bumi ini. Perilaku Israel smerupakan ancaman perdamaian di dunia internasional, dan sangat merugikan Palestina.”

Drs. H. Gatot Abdullah Mansyur, mantan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Arab Saudi menyoroti tentang kecenderungan keputusan sepihak (unilateral) terhadap isu Palestina ini. Contohnya adalah Deal of Century, yang akan melegalisasi semua pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan menjadikan Yerusalem sebagai ibukota Israel. Hal ini mendapat penolakan tegas dari pemerintah Palestina, Liga Arab dan negara-negara yang tergabung dalam OKI pada sidangnya bulan Februari 2020 lalu. Pemerintah Indonesia pada bulan Mei 2020 melalui Menlu RI pun telah mengeluarkan kecaman keras dan menegaskan bahwa rencana aneksasi tersebut ilegal dan bertentangan dengan resolusi PBB serta hukum internasional.

Para pembicara menengarai  bahwa dibatalkannya pengumuman aneksasi pada tanggal 1 Juli  2020 memiliki keterkaitan dengan  pemilu AS yang akan digelar pada November 2020 nanti, dan belum adanya kesepakatan antara PM Netanyahu dan Jenderal Gantz terkait rencana aneksasi. Selain itu juga adanya sinyal keputusan Pengadilan Kriminal Internasional /International Criminal Court untuk membuka penyelidikan terhadap Israel atas tuduhan kejahatan perang yang dilakukan di wilayah Palestina, yaitu di Tepi Barat dan Gaza.

 

ShareTweetSendShare
Previous Post

Perang Hittin dan Kemenangan Al Quds oleh Shalahuddin Al Ayyubi

Next Post

Teladan Nabi Ibrahim : untuk Qurban Melangit dan Berkah Mendunia

Adara Relief International

Related Posts

Peresmian terowongan di “Kota David”, dekat lingkungan Masjid Al-Aqsa (MEE)
Sorotan

Penggalian Masjid Al-Aqsa: Upaya Israel untuk Menghapuskan Identitas Islam di Al-Quds (Yerusalem)

by Adara Relief International
November 11, 2025
0
34

Pada pertengahan September lalu, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, meresmikan situs wisata arkeologi kontroversial yang dipimpin oleh kelompok pemukim...

Read moreDetails
Tentara Israel melindungi pemukim ilegal yang membawa senjata di Hebron, Tepi Barat (Al Jazeera)

Luka yang Tersembunyi: Tentang Panen Zaitun yang Kandas dan Ancaman Aneksasi yang Meluas di Tepi Barat

November 5, 2025
24
Tawanan yang dibebaskan di Tepi Barat membuat simbol kebebasan dengan jarinya (The Guardian)

Tawanan Palestina: Perpindahan dari Balik Jeruji Besi Menuju Penjara Terbesar di Dunia

Oktober 30, 2025
41
Penduduk Gaza berjalan di puing-puing kehancuran akibat Genosida (MEE)

Empat Gencatan Senjata dalam Dua Tahun Genosida Gaza: Upaya Perdamaian Atau Bagian dari Episode Genosida Berikutnya?

Oktober 21, 2025
40
Seorang perempuan menangis di samping jasad anak-anak yang menjadi korban serangan Israel (MEE)

Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

Oktober 14, 2025
1.9k
Aktivis memasang bendera Palestina pada kapal yang berpartisipasi dalam Global Sumud Flotilla (MEE)

Global Sumud Flotilla: Misi Maritim Terbesar untuk Mengakhiri Blokade Gaza dan Memecah Keheningan Dunia

Oktober 6, 2025
1k
Next Post
Teladan Nabi Ibrahim : untuk Qurban Melangit dan Berkah Mendunia

Teladan Nabi Ibrahim : untuk Qurban Melangit dan Berkah Mendunia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eskalasi dan Agresi; Dalih Israel untuk Mengambil Alih Kendali Masjid Al-Aqsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berkah dalam Tiap Suapan untuk 4.000 Warga Deir Balah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630