Sebuah meja tertutup taplak merah membentang beberapa ratus meter, melewati gundukan puing-puing di Gaza selatan, ketika banyak keluarga berkumpul untuk berbuka puasa bersama selama bulan suci Ramadhan.
Pengeboman Israel telah membuat hampir seluruh penduduk mengungsi dan memicu kelaparan yang meluas, menurut PBB. Gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari telah memungkinkan arus bantuan yang lebih besar ke wilayah Palestina yang hancur, tetapi ratusan ribu orang terus tinggal di tenda-tenda, dan banyak yang memasang tenda di puing-puing bekas rumah mereka.
Di kota utara Beit Lahiya, puluhan orang bergabung untuk berbuka puasa di antara sisa-sisa bangunan yang setengah runtuh. “Kami di sini, di tengah-tengah kehancuran dan puing-puing. Namun, kami tetap teguh meskipun ada rasa sakit dan luka,” kata Mohammed Abu al-Jidyan. “Di tanah ini, kami berbuka puasa dan kami tidak akan meninggalkan tempat ini,” tambahnya.
Sumber: https://www.aljazeera.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini