Setelah serangan udara lain menghancurkan Gaza, dua perempuan bersaudara dari keluarga Al-Breim menyadari bahwa ibu mereka, Amira, hilang. Mereka bergegas ke tempat kejadian, meneriakkan nama ibu mereka dan dengan panik mencari tanda-tanda keberadaannya di antara puing-puing, lapor Reuters. “Seolah-olah kami tenggelam dalam mimpi buruk,” Samar Al-Breim terisak, di tengah tumpukan beton yang runtuh dan kabel yang terpuntir.
“Saya berdoa kepada Tuhan agar saya bangun dan mengetahui bahwa ini semua hanya mimpi dan tidak benar terjadi,” tambahnya. “Apa yang mereka lakukan hingga pantas menerima ini?”
“Anak-anak juga sedang tidur. Mereka tidak bersalah, tetapi mereka tercabik-cabik.”
Kakak perempuannya, Sahar, mengatakan bahwa paman mereka beserta keluarga mereka, telah meninggal, dan menambahkan bahwa dia juga seharusnya menginap di rumah ibunya semalaman namun tidak dapat datang karena kurangnya transportasi.
“Ibuku terjebak di bawah sini,” tambahnya sambil menunjuk ke gundukan puing. “Tidak ada tempat yang aman di seluruh Gaza.”
Ribuan warga Palestina diyakini terkubur di bawah reruntuhan setelah serangan udara tanpa henti dalam serangan Israel yang telah membunuh lebih dari 36.000 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza, dan menghancurkan daerah kantong padat penduduk tersebut.
“Kami berharap pada Tuhan akan ada gencatan senjata karena kami telah kehilangan banyak hal – kami telah kehilangan semua orang yang kami cintai. Kami tidak punya apa-apa lagi,” kata Sahar sambil terus memanggil nama ibunya.
Samar Al-Breim mencengkeram beberapa benda secara acak di tengah gundukan puing. “Mereka (Israel) ingin memusnahkan kami. Namun, dengan segala kesakitan, kematian, dan kehancuran yang mereka timbulkan, kami inysa Allah akan menang, bahkan kami akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya” tambah Samar.
Sumber: https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini