Anak-anak Palestina yang terluka akibat serangan Israel menerima perawatan di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza tengah, 1 Oktober. (Ramadan Abed/ Reuters)
Jenazah korban yang terbunuh dalam pengeboman Israel diangkut di bagian belakang gerobak di sepanjang jalan di Khan Younis (2/10). Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 51 orang wafat di daerah kantong itu selama 24 jam sebelumnya saat Israel meningkatkan operasi militernya di Gaza (Bashar Taleb/AFP/ Anadolu/ Al Jazeera)
Warga Palestina di Tulkarem memeriksa bangunan yang dibom oleh Israel (4/10). Setidaknya 18 warga Palestina terbunuh dan beberapa lainnya cedera dalam serangan udara Israel di Kamp Pengungsi Tulkarem di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki (3/10). Kantor berita resmi Palestina mengatakan bahwa “pesawat tempur Israel menyerang sebuah kafe yang populer di lingkungan Al-Hamam, dengan sedikitnya satu rudal. (Raneen Sawafta/ Reuters/ Anadolu/ The Guardian/ Le Monde)
Israel mengeluarkan peringatan baru kepada ribuan warga Palestina yang mengungsi di Gaza tengah, dengan mengatakan militernya bersiap untuk menggunakan “kekuatan besar” (5/10). Seruan evakuasi tersebut adalah yang pertama dalam beberapa pekan, menandakan kemungkinan krisis kemanusiaan lainnya dengan gelombang baru pengungsian massal saat agresi genosida Israel di Gaza genap satu tahun. (Eyad Baba/ AFP/ Al Jazeera)
Setidaknya 24 warga Palestina, termasuk anak-anak, terbunuh, dan 93 lainnya cedera pada Ahad dini hari (6/10) dalam dua serangan udara Israel yang menargetkan Masjid Syuhada al-Aqsa dan sebuah sekolah yang menampung warga sipil yang mengungsi di Deir Balah, Gaza tengah. (Mohammed Saber/EPA/MEMO/ Anadolu/ Al Jazeera)
Para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang Israel dan menyerukan gencatan senjata segera di Gaza selama unjuk rasa di dekat penyeberangan pejalan kaki Shibuya di Tokyo, Jepang (7/10). Puluhan ribu orang turun ke jalan di kota-kota besar di seluruh dunia untuk mengutuk serangan Israel di Gaza yang telah membunuh lebih dari 41.900 orang dan melukai hampir 100.000 orang, menyebabkan hampir seluruh dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi, menyebarkan kelaparan dan penyakit yang meluas. [Eugene Hoshiko/AP Photo]Warga Palestina yang mengungsi duduk di dalam mobil yang rusak saat mereka melarikan diri dari wilayah di bagian timur Khan Younis, menyusul perintah evakuasi Israel di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 7 Oktober. (Hatem Khaled/ Reuters)
Setidaknya 56 warga Palestina terbunuh selama serangan pada Senin (7/10) malam dan Selasa (8/10) di Gaza utara dan tengah, kata Kementerian Kesehatan di Gaza. Namun, keteguhan tetap ditunjukkan oleh Gaza, seperti yang dikatakan oleh Ahmed Abu Aita, seorang penduduk Gaza utara, “Kami tidak akan menyerah, apa pun yang dihancurkan pendudukan, kami akan membangun kembali. Insya Allah, kami akan kembali lebih kuat,” katanya. (UNOCHA/ Al Jazeera)
Seorang anak menampakkan rasa duka dan kehilangan di dekat jenazah ayahnya yang terbunuh dalam serangan Israel di Deir Al-Balah, Jalur Gaza tengah (9/10). Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa. (Ramadan Abed/ Reuters)
Siswa dan siswi Palestina di Gaza menghadiri kelas di tenda yang didirikan di atas reruntuhan rumah seorang guru bernama Israa Abu Mustafa (10/10). Menurut data UNRWA, 200 sekolah, yang mewakili 70% lokasi pendidikan di Gaza hancur total atau sebagian akibat pengeboman Israel, lebih dari 600.000 anak menderita trauma yang dalam dan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan pembelajaran. (Mohammed Salem/ Reuters/ ARDD)
Menurut WFP, jalur bantuan penting ke Gaza utara telah terputus, dan tidak ada bantuan pangan yang masuk ke sana sejak awal Oktober. WFP telah mendistribusikan stok makanan terakhir yang tersisa di utara kepada mitra dan dapur kemanusiaan yang menampung keluarga yang baru mengungsi (11/10). Namun, ini hampir tidak cukup untuk bertahan selama dua pekan. WFP menegaskan bahwa bantuan yang masuk ke Gaza berada pada level terendah dalam beberapa bulan. (Ali Jadallah/ WFP/ UN News)
Seorang anak Palestina yang mengungsi duduk di atas gerobak saat berusaha mengungsi dari Jalur Gaza utara, menyusul perintah evakuasi Israel (12/10). Penduduk Palestina di Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza utara melarikan diri ke wilayah lain dengan barang-barang yang dapat mereka bawa, karena Israel terus melancarkan serangan darat di wilayah tersebut. (Dawoud Abu Alkas/ Reuters/ Anadolu/ Al Jazeera)
Serangan udara Israel di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di pusat kota Deir el-Balah, Jalur Gaza, menyebabkan meninggalnya sedikitnya empat orang dan menyebabkan api menyapu tenda-tenda yang penuh sesak dengan pengungsi (14/10). Akibatnya puluhan orang mengalami luka bakar parah. (Ramadan Abed/ Reuters/ MEMO/ Al Jazeera/ Anadolu)
UNRWA mengatakan bahwa mereka telah memvaksinasi sekitar 93.000 anak di bawah usia sepuluh tahun di wilayah tengah Jalur Gaza, sebagai bagian dari putaran kedua kampanye imunisasi polio (14/10). Sementara itu, Philippe Lazzarini, pimpinan URWA, mengatakan bahwa “Vaksin terbaik untuk anak-anak adalah gencatan senjata dan perdamaian.” (WAFA/ UNRWA/ X Philippe Lazzarini)
Para wanita menyaksikan warga Palestina memeriksa kerusakan di lokasi serangan Israel terhadap kamp tenda yang menampung pengungsi, di daerah Al-Mawasi di Khan Younis, Jalur Gaza selatan (15/10). Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa 55 orang telah terbunuh selama 24 jam terakhir di seluruh wilayah kantong tersebut. (Hatem Khaled/ Reuters/ Al jazeera)
Anak-anak Palestina mengantre untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di Khan Younis, Jalur Gaza selatan (16/10). (Mohammed Salem/ Reuters)
Beberapa saat sebelum terbunuh, pemimpin Hamas Yahya Sinwar, yang kepalanya ditutupi kafiyeh, dengan berani melemparkan tongkat ke arah pesawat nirawak Israel dengan satu tangannya yang masih dapat bergerak (17/10). Sinwar terbunuh dalam pertempuran, sebagaimana yang dikatakan oleh wakilnya, Khalil al-Hayya: “Ia melawan dan tidak mundur, ia terlibat di garis depan dan bergerak di antara posisi-posisi tempur.” (Foto: Israel Army/AFP/ Berita: The Guardian/ Al Jazeera)
Para pelayat melakukan salat jenazah untuk menghormati Hanan Abd Rahman Abu Salameh, perempuan 59 tahun yang ditembak dari belakang oleh tentara Israel saat memanen zaitun di Faqqua, dekat Jenin (17/10). Mengomentari pembunuhan tersebut, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada Jumat (18/10) menegaskan bahwa Israel menggunakan taktik “seperti perang” di Tepi Barat dengan meningkatkan pembunuhan dan serangan pemukim, sejak panen zaitun dimulai pada pekan ke-2 Oktober. (Raneen Sawafta/ Reuters/ The Guardian/ Haaretz/ Le Monde Diplomatique)
Mayat-mayat terlihat di luar RS Kamal Adwan, setelah serangan Israel di kota Beit Lahiya, Gaza utara, membunuh sekurangnya 73 orang dan melukai lebih dari 100 orang (19/10). Israel juga mengepung dan menembaki RS Indonesia dan RS al-Awda di Gaza utara hingga keduanya tidak lagi dapat beroperasi. Serangan tersebut terjadi saat pengepungan total Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara memasuki hari ke-15. (Sumber: MEE/ Al Jazeera/ Relef Web/ Al-Arabiya)
Lebih dari 434 pemukim kolonial Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem) pada hari keempat perayaan Sukkot Yahudi, dengan didukung oleh kehadiran pasukan Israel yang signifikan (20/10). Mereka melakukan ritual keagamaan dan meniup shofar (terompet) di kompleks tersebut. Pasukan Israel sebelumnya telah mengintensifkan tindakan militer mereka di Kota Tua Al-Quds dengan menutup rute akses dari Gerbang Singa ke Gerbang Mughrabi dan menghalangi akses Muslim ke Masjid Al-Aqsa demi memudahkan masuknya pemukim kolonial. (WAFA/ Qatar News Agency)
Hasil tangkapan drone menunjukkan orang-orang yang mengungsi di Jabalia, Gaza utara (21/10). Dua hari sebelumnya, Philippe Lazzarini, kepala UNRWA mengatakan bahwa 20.000 orang terpaksa meninggalkan kamp pengungsi Jabal, termasuk dari tempat penampungan PBB. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan pengepungan total dan penyerangan Israel di Jabalia yang belum berakhir. ( Avichay Adraee via X/ Reuters/ Al Jazeera)
Warga Palestina diperintahkan oleh militer Israel untuk mengungsi dari bagian utara Gaza (22/10). Sementara itu, UNRWA, memperkirakan bahwa sekitar 400.000 orang masih berada di utara Gaza, termasuk di kamp pengungsi Jabalia. Sejak mengepung wilayah utara Gaza pada 6 Oktober, Israel telah menewaskan sedikitnya 450 orang di daerah tersebut. (Al Jazeera/ MEMO/ MEE/ Reuters)
Angkatan bersenjata Israel menerbitkan serangkaian dokumen yang menuduh enam wartawan Al-Jazeera sebagai anggota militer Hamas dan Jihad Islam di Palestina (23/10). Beberapa wartawan yang disebutkan namanya termasuk di antara yang terakhir melaporkan serangan militer Israel di wilayah Palestina bagian utara. Tuduhan tersebut ditolak Al Jazeera dan menganggap tuduhan itu sebagai upaya terang-terangan untuk membungkam jurnalis yang tersisa di Gaza, sehingga mengaburkan kenyataan pahit agresi dari dunia. (Al Jazeera/ Reporters wihout Borders/ The New Arab)
Warga Palestina berdesakan demi membeli roti di Deir al-Balah, Gaza bagian tengah (24/10). Kepala keamanan pangan dan mata pencaharian Oxfam di Gaza mengatakan bahwa Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata dalam genosida terhadap warga Palestina. Ia memperingatkan bahwa sejumlah warga Palestina telah “mati kelaparan” dan lebih banyak orang akan meninggal dalam beberapa waktu mendatang. (Ramadan Abed Mahmoud Issa/ Reuters/ Al Jazeera/ Arab News)
Seorang gadis bereaksi di dekat jenazah anak-anak Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan (25/10). Serangan tersebut membunuh 14 anak, 13 di antaranya dari keluarga yang sama. Sementara itu, pejabat RS di Gaza menyatakan setidaknya 72 orang terbunuh dalam operasi Israel di seluruh Gaza dalam 24 terakhir. Jumlah korban akhir bisa jauh lebih tinggi karena ada kesulitan jangkauan komunikasi di Gaza utara. (Mohammed Salem/ Reuters/ The Guardian/ The National/ Al Jazeera)
Militer dan pemerintah Israel menyangkal melakukan kampanye militer “keluar atau kelaparan” di Gaza utara (26/10) melalui program “Rencana Para Jenderal”. Namun, Sawsan Zaher, seorang pengacara hak asasi manusia Palestina yang berbasis di Haifa, mengatakan pengakuan Israel itu tidak penting sebab dalam hukum internasional yang dinilai adalah apa yang terjadi di lapangan. Rencana tersebut disusun oleh sekelompok pensiunan pemimpin militer dan dipublikasikan pada akhir September 2024. (The Guardian, MEE, AP News/ Al Jazeera/ MEMO)
Ambulans yang rusak akibat serangan Israel terlihat di Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, Gaza (26/10). Selain itu, sekitar 30 staf medis ditangkap oleh pasukan Israel selama penggerebekan mereka di Rumah Sakit Kamal Adwan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza. (AFP/ CNN/ Anadolu/ Al Jazeera/ The National)
Warga dan tim pertahanan sipil melakukan operasi pencarian dan penyelamatan setelah tentara Israel menargetkan Sekolah Asma, yang dikelola oleh UNRWA di Kamp Pengungsi Shati, Jalur Gaza (27/10). Setidaknya sembilan orang terbunuh dan 20 lainnya terluka. Sepekan sebelumnya, sekolah tersebut juga menjadi sasaran serangan udara Israel, menyebabkan sedikitnya 10 orang terbunuh dan melukai yang lainnya. (Omar El Qattaa/ Anadolu/ Al Jazeera/ MEMO/ NPR)
Senin (28/10), Knesset atau Parlemen Israel meloloskan dua RUU; satu melarang segala bentuk kegiatan UNRWA di Israel, dan yang lainnya melarang otoritas Israel dari segala kontak dengan UNRWA – mencabut perjanjian tahun 1967 yang memungkinkan UNRWA untuk menyediakan layanan bagi pengungsi Palestina di wilayah yang berada di bawah kendali Israel. Langkah tersebut akan sangat membatasi UNRWA di wilayah yang diduduki Israel, termasuk Gaza, Tepi Barat, dan Al-Quds (Yerusalem) bagian timur. (Noam Moskowitz, Office of the Knesset Spokesperson/ Times of Israel/ MEMO/ Al Jazeera/ CNN)
Kantor Media Gaza melaporkan 93 warga Palestina–20 di antaranya adalah anak-anak–terbunuh dan puluhan lainnya luka-luka ketika serangan Israel meratakan sebuah bangunan tempat tinggal berlantai lima yang menampung pengungsi di Beit Lahiya, Gaza utara (29/10). Sementara itu, perundingan gencatan senjata yang telah dimulai kembali di Qatar diperkirakan tidak akan mencapai hasil apa pun di tengah penghentian operasi UNRWA oleh Israel. (Al Jazeera/ MEMO/ The Guardian/ France 24)
Abdulaziz Al-Burdini, seorang paramedis Bulan Sabit Merah Palestina, dikirim ke Al-Maghazi di Gaza tengah untuk mengambil jenazah dan mengevakuasi korban luka setelah serangan udara Israel menghantam sebuah mobil (30/10). Ia tenggelam dalam kesedihan ketika menyadari bahwa salah seorang korban yang terbunuh adalah ibunya, sementara rekan paramedis lainnya berusaha untuk menghiburnya. Setidaknya 43.163 orang terbunuh dan 101.510 orang terluka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023. (CNN/ MEE/ Egypt Independent)
Tentara Israel menghancurkan sepenuhnya kantor UNRWA di Kamp Pengungsi Nur Shams di kota Tulkarem, Tepi Barat utara (31/10), tiga hari setelah Knesset mengesahkan UU yang melarang UNRWA beroperasi. Pada hari yang sama, dua warga Palestina, termasuk seorang anak, terbunuh dalam serangan pesawat nirawak Israel di kamp tersebut. Setidaknya 766 warga Palestina telah terbunuh dan sekitar 6.300 terluka oleh tembakan tentara Israel di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. (Anadolu/ X Philippe Lazzarini/ AP News/ Reuters)