Warga Palestina melaksanakan salat Jumat (1/3) di antara puing-puing Masjid Al-Farooq, yang hancur akibat serangan Israel di Rafah, Gaza. (Abed Zagout/Anadolu Agency)
Anak Palestina Yazan Al-Kafarna, yang menderita kelumpuhan otak, meninggal karena kekurangan gizi (2/3). Menurut seorang dokter Gaza, selama agresi, ia hanya terbaring di tempat tidur di pusat kesehatan Al-Awda. (Yasser Qudih/ Reuters)
Rania, ibu dari si kembar Palestina Wesam dan Naeem Abu Anza (5 bulan), yang lahir saat terjadinya agresi genosida Israel di Gaza, memberikan pelukan terakhirnya kepada anaknya yang terbunuh dalam serangan udara Israel di Rafah (3/3). Anak kembar itu terlahir setelah Rania dan suaminya menunggu selama 11 tahun untuk mendapatkan anak. (Mohammed Salem/ Reuters/CBC/ Al-Arabiya)
Pengungsi Palestina di Rafah mencoba mendapatkan layanan internet di ponsel mereka melalui jaringan Mesir untuk berkomunikasi dengan kerabat mereka (4/3). Cara tersebut dilakukan setelah Israel berkali-kali mengganggu atau merusak jaringan komunikasi di Gaza. (Mohammed Salem/ Reuters)
Anak-anak Palestina yang menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas di Rafah, Jalur Gaza selatan (4/3). Sementara itu, Defence for Children-Palestine atau DCI-P menyatakan dalam laporannya bahwa terdapat 17 anak yang meninggal karena dehidrasi dan kelaparan (Reuters/ DCI-P)
Hampir 100 orang terbunuh dan banyak lainnya terluka selama 24 jam terakhir dalam serangan Israel di Gaza, Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengumumkan pada Selasa (5/3). Kementerian melaporkan bahwa lebih dari 30.000 orang telah syahid dalam perang Israel di Gaza, sementara kecaman internasional terhadap Israel yang menargetkan wilayah sipil semakin meningkat seiring dengan berlanjutnya agresi. (Al Jazeera/ Palestine Chronicle)
Sebuah laporan internal PBB (5/3) menggambarkan pelecehan yang meluas terhadap tawanan Palestina di pusat-pusat penahanan Israel, termasuk pemukulan, serangan anjing, penggunaan posisi stres dalam waktu lama, dan kekerasan seksual. Laporan tersebut didasarkan pada wawancara terhadap tahanan Palestina yang dibebaskan di titik penyeberangan Karam Abu Salem sejak Desember. PBB memperkirakan lebih dari 4.000 warga Gaza telah ditangkap sejak dimulainya agresi. (Palestine Chronicle/ The Guardian/ AP)
Rabi Israel Eliyahu Mali pada Kamis (7/3) mendesak pembunuhan, termasuk terhadap perempuan dan anak-anak Palestina, di Jalur Gaza dan mengatakan dia menganggapnya sebagai respons terhadap ajaran halakha, atau hukum Yahudi. Ia mengepalai sekolah agama Shirat Moshe di Jaffa, tempat para siswanya bertugas di militer. “Logikanya sangat jelas: jika Anda tidak membunuh mereka, mereka akan membunuh Anda,” katanya. (Anadolu/Al Arabiya)
Sebuah gambar yang dirilis oleh Angkatan Bersenjata Yordania menunjukkan bantuan yang dijatuhkan melalui udara di Gaza, dalam sebuah operasi yang dilakukan dengan partisipasi Mesir, Amerika Serikat, Perancis, Belanda, dan Belgia (7/3). Pasokan bantuan ke seluruh Gaza, yang sudah sangat berkurang sejak awal perang, telah menyusut hingga hampir tidak ada lagi selama sebulan terakhir, terutama di utara Gaza. (Jordan Armed Force)
Hari Perempuan Internasional ditandai dengan demonstrasi di seluruh dunia (8/3). Seorang demonstran memegang bendera Palestina saat mengikuti unjuk rasa di Roma, Italia, turut menuntut perhatian atas kekerasan yang diterima perempuan di Gaza. Menurut UNRWA, rata-rata 63 perempuan terbunuh di Jalur Gaza setiap hari. Pada saat yang sama, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan hampir 9.000 perempuan Palestina telah terbunuh sejak Israel melancarkan serangan genosida di Gaza.(Yara Nardi/ Reuters/ X UNRWA/ PC)
Seorang pria melambaikan kembang api buatannya saat warga Palestina yang mengungsi mempersiapkan tenda mereka untuk Ramadan, di Rafah, di selatan Jalur Gaza (9/3). Di tengah keterbatasan, penduduk Gaza berusaha untuk menghadirkan kemuliaan dan kemeriahan Ramadan dengan menghias tenda pengungsian mereka dan lingkungan sekitarnya. (Mohammed Salem/ Reuters)
Muslimah Palestina di Kota Tua Al-Quds (Yerusalem) mengambil bagian dalam salat Tarawih pertama pada bulan suci Ramadan, di kompleks Masjid Al-Aqsa (10/3). (Ammar Awad/Reuters)
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan pada Senin (11/3) bahwa setidaknya 67 orang terbunuh dan 106 lainnya terluka dalam serangan Israel pada hari pertama Ramadan, dengan 72% di antaranya merupakan perempuan dan anak-anak. Pembantaian dilakukan di berbagai wilayah, seperti al-Zaytoun, Khan Younis, al-Sabra, dan wilayah lainnya. Kementerian menambahkan bahwa banyak yang masih terjebak di bawah reruntuhan. (WAFA)
Pengungsi Palestina memanggang roti sebelum berbuka puasa di Rafah (12/3), perbatasan selatan Gaza, tempat 1,5 juta orang mengungsi. Makanan berbuka puasa yang biasanya berlimpah digantikan dengan “makanan kaleng dan kacang-kacangan” sebagai pendamping roti. [Said Khatib/AFP]
Sebuah keluarga Palestina berbuka puasa di tengah reruntuhan rumah mereka yang hancur di Jalur Gaza selatan (13/3). Banyak keluarga di Gaza yang menolak untuk mengungsi lebih lanjut dan memutuskan untuk tetap tinggal di rumah mereka, sekalipun di antara reruntuhannya. (Mohammed Salem/ Reuters)
Ismail Al-Kahlout membaca Al-Qur’an sambil menunggu waktu berbuka puasa (13/3). Ia duduk di atas reruntuhan rumahnya yang hancur akibat serangan militer Israel di Beit Lahia di Jalur Gaza utara (Mahmoud Issa/ Reuters)
Israel memblokir ribuan warga Palestina di Tepi Barat yang dijajah, untuk mencapai Masjid Al-Aqsa di Al-Quds Timur yang diduduki untuk salat Jumat pertama pada Ramadan (15/3). Meskipun Israel membatasi akses ke Masjid Al Aqsa dengan ketat, 80.000 jamaah berhasil datang ke tempat suci tersebut untuk melaksanakan salat Jumat pertama pada Ramadan, Quds News Network melaporkan, mengutip Wakaf Islam yang mengelola kompleks masjid. (Al Jazeera/ QNN/ MEE/ Reuters)
Juma Abu Ghanima (26) meninggal di penjara Israel pada Sabtu (16/3) di tengah laporan kelalaian medis dan pelecehan sistematis yang biasa terjadi di penjara-penjara Israel. Abu Ghanima dipindahkan dari penjara Eshel di Gurun Naqab (Negev) ke rumah sakit Israel setelah dia ditemukan tidak sadarkan diri di selnya, setelah kesehatannya mulai menurun dengan cepat. Abu Ghanima ditahan pada Desember atas dasar perlawanannya terhadap Israel. (Haaretz/ The New Arab/ Prison Insider)
Bantuan kemanusiaan kembali dijatuhkan di Jalur Gaza (17/3 ). Angkatan udara Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir melakukan penerjunan udara kesembilan untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan ke Jalur Gaza. Operasi gabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan dua pesawat yang membawa 33 ton makanan dan bantuan medis. (Amir Cohen/ Reuters/ Anadolu)
Penduduk Palestina di Gaza berkumpul untuk menerima bantuan di luar gudang UNRWA (18/3). Berdasarkan klasifikasi IPC, seluruh penduduk Gaza saat ini menghadapi kerawanan pangan akut tingkat tinggi – atau IPC 3 (Krisis) ke atas, sementara separuh populasinya (sekitar 1,11 juta jiwa) mengalami bencana kerawanan pangan (IPC Fase 5). Angka ini merupakan jumlah penduduk tertinggi yang pernah tercatat dalam IPC Fase 5 (Bencana), baik dari segi persentase penduduk maupun jumlah penduduk total. (Mahmoud Issa/ Reuters/ Oxfam, IPCinfo)
Pasukan militer Israel mengepung dan menyerbu RS al-Shifa di Kota Gaza pada Senin (18/3) dengan tank dan tembakan keras, yang mengakibatkan kematian dan cedera, kata para pejabat Palestina. Militer Israel mengatakannya sebagai “operasi tepat sasaran”. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sekitar 30.000 orang, termasuk warga sipil yang mengungsi, pasien yang terluka, dan staf medis, terjebak di dalam kompleks tersebut. (Al Jazeera/ PBS/ MEE/ PC)
Warga Palestina yang tinggal di lingkungan sekitar RS al-Shifa mengungsi ke selatan setelah pasukan Israel menggerebek RS tersebut (18/3), memaksa penghuni rumah sakit dan sekitarnya untuk pergi, melewati Lembah Gaza di Deir Al Balah. (Ashraf Amra/ Anadolu)
Lebih dari 250 warga Palestina terbunuh atau terluka dalam serangan Israel yang sedang berlangsung di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, kata kantor media pemerintah Palestina (19/3). Israel juga dilaporkan mengeksekusi sejumlah anak di kompleks medis tersebut. (MEMO/ Anadolu)
Para pelayat berkumpul di samping jenazah para petugas yang mengamankan konvoi bantuan kemanusiaan di Gaza, setelah mereka terbunuh dalam serangan Israel di Kota Gaza (20/3). Pasukan Israel telah meningkatkan pembunuhan yang ditargetkan terhadap petugas polisi Palestina dan pemimpin suku yang mengoordinasikan distribusi makanan di Jalur Gaza. (Dawoud Abu Alkas/ Reuters/ MEE)
Setidaknya enam warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel yang menyerbu Kamp Pengungsi Nur Shams di Tulkarem, Tepi Barat yang dijajah. Selain itu, 25 warga Palestina, termasuk dua anak-anak dan mantan tawanan, ditahan selama penggerebekan di seluruh wilayah tersebut. Israel menyerbu dengan 50 kendaraan militer dan buldoser, menyatakannya sebagai zona militer. (WAFA/ IMEMC/ The New Arab)
DK PBB gagal mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza setelah Rusia dan Tiongkok memveto tindakan yang diusulkan AS (22/3). Sebelumnya, AS selalu menolak gencatan senjata dan memveto tindakan-tindakan yang mencakup seruan untuk segera melakukan gencatan senjata. Resolusi yang diusulkan AS dinilai politis karena menukar waktu 6 pekan untuk gencatan senjata dengan pembebasan seluruh orang Israel yang disandera di Gaza. Hal ini justru akan memberi lampu hijau terhadap rencana Israel untuk operasi militer lanjutan di Rafah setelah tenggat waktu 6 pekan terlewati. (Al Jazeera/ MEMO)
Tiga jurnalis Palestina syahid dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (23/3), menambah jumlah jurnalis yang terbunuh menjadi 136 sejak 7 Oktober 2023. Kantor media di Gaza mengidentifikasi jurnalis tersebut sebagai Muhammad Al-Rifi, Abdul Rahman Saima, dan Mahmoud Imad Issa. Kantor tersebut mengatakan “Israel sengaja membunuh jurnalis di Gaza untuk membungkam suara warga Palestina, untuk menyembunyikan fakta, dan untuk mencegah informasi mencapai publik regional dan internasional.” (PC/ Anadolu/ MEMO)
Ribuan warga Israel mengadakan protes di Kaplan Square, Tel Aviv, menentang pemerintahan Benjamin Netanyahu dan menuntut kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas (23/3). Para demonstran mengangkat gambar puluhan sandera Israel yang ditahan di Gaza, dan meneriakkan: “Pemilu sekarang”. Pada saat yang sama, sekitar 300 pengunjuk rasa menutup Jalan Begin yang berdekatan dengan Markas Besar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv. [Anadolu/ Yedioth Ahronot/ MEMO)
Umat Kristen menghadiri prosesi Minggu Palma di Bukit Zaitun, di Al-Quds (24/3). Namun demikian, penjajah Israel melarang warga Kristen dari Tepi Barat untuk mengakses Kota Al-Quds untuk berpartisipasi dalam perayaan Minggu Palma. (Ronen Zvulun/ Reuters/ MEMO/ PNN)
Wajah-wajah serius dengan langkah berat berkumpul di Paroki Keluarga Kudus, satu-satunya gereja Katolik di Kota Gaza. Mereka datang untuk berdoa “demi perdamaian” pada Minggu Palma (24/3). “Kita semua berada di perahu yang sama. Kita semua mengalami kesulitan yang sama dan kengerian perang yang sama. Kami berharap tahun yang akan datang akan menjadi tahun yang baik dan damai bagi tanah kita tercinta, Palestina,” kata Suster Nabila Saleh, yang hadir di sana. (L’Orient Today/ AFP)
Pengungsi internal Palestina menghadiri jamuan buka puasa yang diselenggarakan di pinggir jalan di Rafah, Gaza (24/3). Inisiatif buka puasa bersama ini datang dari warga Rafah untuk membantu sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina yang mengungsi di kota tersebut. “Kami ingin membahagiakan saudara-saudara kami yang berpuasa selama situasi sulit seperti pengepungan dan perang, dengan memberi mereka makanan yang bergizi.” kata Musallam Ahmad, salah satu penyelenggara. (Anas Zeyad Fteha/Anadolu/ MEMO)
Direktur Eksekutif Bidang Perempuan PBB, Sima Bahous, menyoroti tantangan yang dihadapi perempuan di Jalur Gaza yang terkepung, dengan mengatakan bahwa mereka menjalani hal yang tak terbayangkan, serta membutuhkan bantuan dan gencatan senjata segera (25/3). “Di Gaza, perempuan melahirkan tanpa air. Mereka tidak punya makanan, tidak ada tenda, tidak ada toilet.” kata Bahous di X. (UN Women, Palestine Chronicle/ X Sima Bahous)
Seorang pria Palestina mencari sisa-sisa jenazah di lokasi serangan Israel terhadap sebuah rumah di Rafah, selatan Jalur Gaza (26/3). Pengeboman brutal Israel seringkali menyebabkan bagian-bagian tubuh jenazah menjadi terpencar. (Mohammed Salem/Reuters)
Para pelayat mengusung jenazah pejuang kemerdekaan Palestina dalam prosesi pemakaman di Kamp Pengungsi Jenin, Tepi Barat (27/3). Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa 3 warga Palestina telah terbunuh dan 4 lainnya terluka akibat serangan Israel di Jenin. (Majdi Mohammed/ AP Photo)
Kelompok ekstremis Yahudi melakukan protes di rumah menteri sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir, di permukiman Kiryat Arba (28/3), menuntut dibukanya akses untuk penyerbuan pemukim kolonial ke Masjid Al-Aqsa menyusul keputusan untuk menutup kompleks masjid bagi kelompok pemukim selama 16 hari. Keputusan diambil oleh Dinas Keamanan Israel agar tidak memicu ketegangan dan kemarahan rakyat di Al-Quds dan Tepi Barat di tengah perang Israel di Gaza. (MEMO)
Seorang Kristiani mengusung salib selama prosesi Jumat Agung (29/3) di Via Dolorosa, Kota Tua Al-Quds. (Hannah McKay/ Reuters)
Hari Tanah Palestina – yang jatuh pada tanggal 30 Maret – merupakan peringatan tahunan atas tindakan keras Israel yang mematikan pada 1976 terhadap pemogokan umum di Palestina sebagai bentuk protes atas penyitaan tanah Palestina oleh Israel. Dalam rangka memperingati Hari Tanah Palestina, aksi solidaritas diadakan di seluruh AS pada tahun ini, memperjelas kewajiban kembalinya tanah Palestina kepada masyarakat Palestina. (Workers/ MEMO)
Warga Palestina dan media lokal memeriksa kerusakan di kamp darurat bagi para pengungsi di depan Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir el-Balah, Jalur Gaza tengah, setelah terkena pengeboman Israel. Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan serangan itu menghantam sebuah tenda tempat para pengungsi berlindung dan para jurnalis sedang bekerja, serta membunuh empat orang. Hingga akhir Maret 2024 setidaknya 32.782 warga Palestina dilaporkan terbunuh dan 75.298 luka-luka (AFP/ Al-Jazeera/ France 24)
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini