Sambil mengangkat karung tepung, seorang pemuda Palestina memeriksa sekolah yang menampung para pengungsi setelah sekolah tersebut terkena serangan Israel di Kota Gaza (2/12). (Mahmoud Sameer/ Reuters)Tentara Israel menyerbu RS pemerintah Turki di Kota Tubas, utara Tepi Barat yang diduduki dan menangkap sejumlah dokter, termasuk direktur rumah sakit (3/12). Serbuan itu terjadi setelah pesawat tempur Israel membunuh dua warga Palestina yang berada di kendaraan, yaitu Karam Abu Arra dan Muhammad Ghannam, serta melukai seorang warga Palestina lainnya, di dekat Kota Aqaba. (Raneen Sawafta/ Reuters/ MEE/ MEMO/ Al Jazeera)Seorang perempuan Palestina memeriksa rumahnya yang rusak setelah diserang oleh pemukim kolonial Israel di Desa Huwara, sebelah selatan Nablus, Tepi Barat yang diduduki (4/12). Serangan yang menargetkan Beit Furik dan Huwara itu menandai eskalasi kekerasan terbaru terhadap warga Palestina di Tepi Barat, sementara pemukim Israel berlomba-lomba membangun pos-pos pertanian baru di atas tanah Palestina. (Zain Jaafar/AFP/ Al Jazeera]Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah krisis kelaparan akibat blokade ketat yang diberlakukan Israel (5/12). Menghadapi kekurangan pangan yang parah setelah hampir 14 bulan perang, warga Palestina terus menerus menghadapi hari-hari sulit dan panjang demi berburu tepung atau sedikit roti. (Mohammed Salem/ Reuters/ Al Jazeera)Lebih dari 30 orang terbunuh pada Jumat (6/12) dalam serangan Israel di blok permukiman yang berada di sekitar RS Kamal Adwan di Beit Lahiya, Gaza utara. Banyak orang dilaporkan masih berada di bawah reruntuhan. Sementara itu, tiga orang lainnya dilaporkan terbunuh dalam serangan udara Israel di daerah Khirbet al-Adas, dekat kota selatan Rafah. (Omar al-Qattaa/ AFP/ WAFA/ Al Jazeera)Pada Jumat (6/12), pasukan pendudukan Israel memaksa delegasi medis Indonesia untuk meninggalkan Rumah Sakit Kamal Adwan dan wilayah Gaza utara, yang telah dikepung selama dua bulan. Israel memaksa petugas medis tersebut untuk pindah ke Kota Gaza. (MEMO/ Eye on Palestine)Serangan Israel terhadap RS Kamal Adwan telah memutus aliran listrik ke fasilitas medis penting di Gaza utara itu dan melukai empat orang, termasuk tiga anak-anak (7/12). Selain itu, pada hari yang sama, Israel membunuh sedikitnya 40 orang di seluruh Gaza, termasuk mengebom beberapa rumah di Kamp Pengungsi Nuseirat yang membunuh sedikitnya 26 orang. (AFP/ Al Jazeera)Lembaga HAM Al-Haq meluncurkan makalah tinjauan tentang “Argumen yang Disampaikan dalam Pengajuan Amici Curiae terkait Situasi di Negara Palestina di Depan Mahkamah Pidana Internasional: Permohonan Perintah Penangkapan Agustus 2024”, pada kesempatan sesi ke-23 Majelis Negara Pihak ICC atau Mahkamah Pidana Internasional (8/12). Makalah ini menganalisis dan mengkritik pandangan bahwa Palestina dan warga Palestina, tidak berhak atas perlindungan HAM yang dijamin bagi semua negara dan masyarakat lain yang menjadi anggota Mahkamah Pidana Internasional. (Al Haq/ UN Document)Warga Palestina membawa jenazah anggota keluarga Hirzallah ke RS Al-Aqsa di Gaza tengah (9/12). Mereka terbunuh dalam serangan udara Israel yang menarget rumah mereka. Puluhan warga Palestina lainnya terbunuh dalam serangan Israel di seluruh Gaza, sementara pemadaman listrik mengancam nyawa lebih dari 100 pasien di sebuah rumah sakit di wilayah utara yang terkepung. [Mohammed Saber/EPA]Ketua bersama Konfederasi Organisasi Korban Bom Atom dan Bom Hidrogen Jepang (Nihon Hidankyo), Toshiyuki Mimaki, yang juga merupakan penyintas pengeboman Hiroshima 1945, terkejut setelah diumumkan sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2024 di Hiroshima (11/12). Dengan sedih ia mengatakan bahwa mereka yang berjuang keras untuk perdamaian di Gaza (lebih) pantas mendapatkannya.” (Kyodo/ Reuters/ CNN/ MEE/ Al Jazeera)Israel memaksa warga Palestina dari Kamp Pengungsi Maghazi untuk mengungsi (11/12). Sebelumnya, Israel mengeluarkan ancaman evakuasi paksa kepada warga Palestina dari daerah seluas lima blok di kamp pengungsi tersebut setelah mengklaim bahwa terdapat serangan roket dari Gaza tengah ke “wilayah Israel”. (Reuters/ Al Jazeera)Asap mengepul di atas Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, di tengah pengepungan dan penyerangan yang berlangsung tanpa henti di utara selama lebih dari dua bulan terakhir (12/12). (Stoyan Nenov/ Reurters)Seorang perempuan menumpahkan kesedihannya di di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir Al-Balah, Jalur Gaza bagian tengah (13/12). Lebih dari 30 warga Palestina terbunuh dan 50 lainnya cedera dalam serangan udara Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat di Gaza tengah. Serangan itu terjadi hanya sehari setelah Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera, permanen, dan tanpa syarat, di Gaza. (Abdel Karem Hana/ UN News/ AP Photo/ Al Jazeera/ Anadolu)Hanya satu hari setelah puluhan orang dibantai dalam serangan di Kamp Nuseirat, Israel menyerang rumah-rumah dan sekolah-sekolah yang digunakan sebagai pengungsian di seluruh Jalur Gaza (14/12). Serangan tersebut membunuh empat anggota keluarga Saadallah di rumah mereka di Jabalia, dua orang di sebuah sekolah di timur laut Kota Gaza, dan satu orang yang berlindung di sebuah tenda di selatan Khan Younis. (Ramadan Abed/Reuters/ WAFA/ Al Jazeera)Israel membunuh Juru kamera Al-Jazeera Ahmad al-Louh ketika sedang merekam laporan pekerjaan Pertahanan Sipil Palestina di Kamp Nuseirat di Gaza tengah (15/12). Sehari sebelumnya (14/12), Israel membunuh dua jurnalis, yaitu Mohammed Balousha, seorang reporter untuk saluran Emirat Al-Mashhad yang ditargetkan saat melaporkan berita di Distrik Sheikh Radwan di Gaza utara, dan koresponden kedua, Mohammed Jaber al-Qarinawi, yang dibunuh bersama istri dan ketiga anaknya oleh serangan udara Israel yang menyasar rumahnya. (Reportes without Borders)Serangan Israel yang menargetkan Kamp Pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, turut membunuh Khaled Nabhan, seorang pria Palestina yang pada tahun lalu “menggerakkan nurani dunia” setelah sebuah video memperlihatkannya mencium mata cucunya yang terbunuh, dan memanggilnya “jiwa dari jiwaku” (16/12). Sementara itu, pihak berwenang di Gaza melaporkan bahwa jumlah korban yang terbunuh akibat serangan Israel di Gaza dalam 14 bulan terakhir telah melampaui 45.000 jiwa. (MEMO/ Al Jazeera/ UN News/ AP News)Seorang gadis Palestina bersama dengan pengungsi lainnya sedang menunggu makanan di pusat distribusi makanan, Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada Selasa (17/12). (Bashar Taleb/AFP)Seorang gadis Palestina membawa gelas dan sajadah yang dapat diselamatkannya, setelah terjadi kerusakan di kamp tenda pengungsi akibat serangan Israel di daerah Al-Mawasi, Khan Younis, Jalur Gaza selatan (18/12). (Hatem Khaled/ Reuters)Seorang pendeta Kristen Armenia berjalan ke sebuah gang dekat Katedral St. James (18/12). Komunitas Armenia merupakan salah satu yang tertua di Al-Quds dan telah tinggal di Kota Tua selama lebih dari 1.500 tahun. Komunitas tersebut juga menghadapi ancaman, mulai dari pemukim Yahudi yang mencemooh pendeta saat mereka hendak berdoa, hingga ancaman Israel yang hendak mengubah seperempat tanah mereka menjadi hotel mewah. [Francisco Seco/AP Photo/ Al Jazeera]Warga Palestina memeriksa lokasi serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Kota Gaza (19/12). Pada hari yang sama, bom Israel menghantam dua sekolah yang menampung pengungsi, membunuh sedikitnya 17 orang termasuk lima anak di salah satu sekolah. Petugas penyelamat mengatakan 30 orang juga terluka di kedua lokasi tersebut. (Dawoud Abu Alkas/ Anadolu/ AP News/ Al Jazeera)Empat orang terluka dan enam terbunuh, termasuk seorang perempuan tua berusia 80 tahun, akibat tembakan dalam serangan Israel di Kamp Balata di kota Nablus, utara Tepi Barat (19/12). Korban tersebut menambah jumlah warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat sejak 7 Oktober tahun lalu, menjadi 822 orang dan hampir 6.500 lainnya terluka. (Raneen Sawafta/ Reuters/ Anadolu/ Al Jazeera)Issa Kassissieh, berpakaian seperti Sinterklas (20/12), berjalan di atas tembok Kota Tua Al-Quds (Yerusalem). Issa Kassisieh merupakan satu-satunya Santa Klaus bersertifikat di Al-Quds. Keluarga Kassissieh berada di Al-Quds, Palestina, sejak 900 tahun lalu dan merupakan salah satu keluarga Kristen tertua di sana. (Ronen Zvulunn/Reuters/ Tempo)PM Spanyol Pedro Sanchez menyerukan masyarakat internasional untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara merdeka dan berupaya untuk memberikannya keanggotaan penuh di PBB (21/12). Ia juga mendesak Israel untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina serta mengakhiri blokade dan pembatasan terhadap kehidupan sipil. (WAFA/ Mehr News/ La Moncloa)Puluhan jemaat Kristen berkumpul di Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza saat Kardinal Pierbattista Pizzaballa dan pendeta lainnya merayakan misa (22/12). Kunjungan ini merupakan peristiwa langka sebab memerlukan izin yang tidak mudah dari Israel. “Seluruh dunia bersama Anda. Perang akan berakhir dan kita akan membangun (Gaza) kembali,” kata kardinal itu, menyemangati orang-orang di Gaza untuk tidak pernah takut. (Omar al-Qattaa/ AFP/ Al Jazeera/ AP News)Penduduk Gaza melaksanakan salat jenazah untuk menghormati korban yang terbunuh akibat serangan Israel. Salah satu serangan yang terjadi pada Ahad malam hingga Senin (23/12) dini hari menghantam sebuah kamp tenda di zona kemanusaiaan al-Mawasi, membunuh delapan orang, termasuk dua anak-anak. Gelombang serangan Israel di Jalur Gaza telah membunuh sedikitnya 50 warga Palestina dalam 24 jam terakhir. (Abdel Kareem Hana/ AP Photo/ Al Jazeera)Yahudi Ultra-Ortodoks memblokir jalan utama di Kota Bnei Brak, dekat Tel Aviv, untuk memprotes isu kontroversial Israel tentang wajib militer (24/12). Mereka melakukan aksi duduk di jalan dan meneriakkan slogan-slogan yang menolak wajib militer, termasuk “Kami lebih baik mati daripada terdaftar wajib militer” dan “Perintah wajib militer adalah perintah pemusnahan.” (Mostafa Alkharouf/ Anadolu/ MEE/ Reuters)Menjelang Natal (24/12), anggota Pramuka Palestina membawa spanduk bertuliskan “Kami ingin kehidupan, bukan kematian”. Mereka berbaris menuju Gereja Kelahiran (the Church of the Nativity) di Betlehem, yang diyakini umat Kristiani sebagai tempat kelahiran Yesus. Tanpa pohon Natal atau dekorasi yang menghiasi gereja, keceriaan Natal seolah hilang dari Betlehem. (Matias Delacroix/ AP Photo/ Al Jazeera/ Jordan Times)Mayes Hamid, 31 tahun, membuat kue untuk menyambut Natal dan membagikannya kepada pengungsi lain yang berada di al-Mawasi (24/12). Ia telah membuat kue dan biskuit selama sekitar 10 tahun dan bekerja di salah satu toko kue terbesar di Gaza sebelum toko itu hancur akibat agresi Israel yang berkepanjangan. (Abdelhakeem Abu Riash/ Al Jazeera)Paus Fransiskus menyampaikan pidato Natal, “Urbi et Orbi” (untuk kota dan dunia) dari balkon utama Basilika Santo Petrus di Vatikan (25/12). Paus Fransiskus mengecam situasi kemanusiaan yang “sangat serius” di Gaza sambil menyerukan pembebasan tawanan dan gencatan senjata di Gaza. (Yara Nardi/Reuters/ Al Jazeera/ France24]Israel menyerang sebuah mobil van siaran yang diparkir dekat Rumah Sakit al-Awda di Kamp Nuseirat di Gaza tengah dan membunuh lima wartawan dari saluran TV al-Quds Today (26/12). Wartawan tersebut adalah Fadi Hassouna, Ibrahim al-Sheikh Ali, Mohammed al-Ladah, Faisal Abu al-Qumsan, dan Ayman al-Jadi–yang sedang menunggu istrinya yang akan melahirkan anak pertama mereka. (Moiz Salhi/ Anadolu/ Al Jazeera/ QNN/ Relief Web)Menteri sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (26/12), menandai provokasi baru di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza. Aksi tersebut dikecam oleh banyak negara, termasuk Prancis (27/12). “Prancis mengecam kunjungan Ben Gvir ke Al-Aqsa” kata Kementerian Luar Negeri Prancis. Ditambahkan pula bahwa tindakan tersebut melanggar “status quo historis Tempat-Tempat Suci di Yerusalem.” (MEMO/ Diplomatie.fr)Pasukan Israel membakar Rumah Sakit Kamal Adwan, memaksa pasien dan staf untuk keluar (27/12). Sumber medis mengatakan bahwa beberapa anggota staf medis terbunuh dalam peristiwa sadis tersebut. Pasukan Israel juga dilaporkan memaksa tenaga medis, pasien, dan penunggu pasien di rumah sakit untuk menanggalkan pakaian mereka dan membawa mereka ke lokasi yang tidak diketahui. (Khalil Ramzi Alkahlu/ Anadolu/ Al Jazeera/ WAFA/ MEE)Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa pasukan Israel menangkap Dokter Hussam Abu Safiya, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, dan staf lainnya pada Sabtu (28/12), satu hari setelah pasukan Israel membakar RS Kamal Adwan. Sebelum penahanannya, Dokter Abu Safiya berulang kali memperingatkan tentang serangan Israel di rumah sakit dan bagaimana hal itu membahayakan pasien, termasuk bayi prematur. (NBC News/ MEE/ Al Jazeera/ Anadolu)Organisasi-organisasi internasional, termasuk WHO, memperingatkan serangan Israel terhadap sektor medis dan menuntut pembebasan Dokter Hussam Abu Safiya (29/12). Selain itu, Ratusan profesional medis meluncurkan kampanye daring menggunakan tagar #FreeDrHussamAbuSafiyeh dan mengecam tindakan sewenang-wenang Israel terhadap fasilitas rumah sakit dan petugas medis.Cuaca dingin di Gaza telah merenggut nyawa seorang bayi bernama Ali al-Batran yang berusia satu bulan (30/12). Ia adalah bayi keenam yang meninggal dalam sepekan terakhir. Israel terus melancarkan serangan gencarnya ke rumah sakit di seluruh Gaza, termasuk memblokade kebutuhan mendasar dan obat-obatan. Israel telah menyebabkan kelaparan ekstrem di Gaza dan kepayahan fasilitas medis dalam memberi pelayanan yang dapat menyelamatkan nyawa. (BBC/ Al Jazeera/ WAFA)Ribuan keluarga Palestina di kamp-kamp pengungsian di seluruh Jalur Gaza menghadapi kehancuran saat hujan lebat dan angin kencang menghantam tenda-tenda mereka (31/12). Musim dingin telah menjadi ancaman lain, di samping serangan dan blokade Israel yang telah membunuh lebih dari 45.500 penduduk Palestina dan melukai lebih dari 108.000 lainnya. (Mohammed Asad/ MEMO/ Anadolu/ Al Jazeera)
Jakarta–Adara hadir dalam Silaturahmi Kemanusiaan MUI bersama para tokoh lintas agama, ormas dan lembaga kemanusiaan. Dalam pertemuan ini, kita kembalii...