Para ahli hak asasi manusia PBB menuding Israel melakukan kampanye kelaparan yang terencana sehingga menyebabkan kematian anak-anak di Gaza.
“Kampanye kelaparan yang disengaja dan ditargetkan oleh Israel terhadap rakyat Palestina adalah bentuk kekerasan genosida dan telah menyebabkan kelaparan di seluruh Gaza,” kata 10 ahli independen PBB dalam sebuah pernyataan pada Selasa (9/7).
Misi diplomatik Israel untuk PBB di Jenewa menolak pernyataan tersebut dan menuduh para ahli “menyebarkan informasi yang salah” dan “mendukung propaganda Hamas.”
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 33 anak telah meninggal karena malnutrisi. Kebanyakan dari mereka berasal dari Gaza utara yang baru-baru ini menghadapi dampak utama dari kampanye militer Israel sejak Oktober.
Dalam beberapa bulan terakhir, invasi darat Israel juga telah menyebar ke Gaza selatan. Hal ini menyebabkan berkurangnya aliran bantuan ke wilayah tersebut di tengah pembatasan oleh Israel, yang menuduh badan-badan PBB gagal mendistribusikan pasokan secara efisien.
Kematian seorang bayi berusia enam bulan, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun, dan seorang anak laki-laki berusia tiga belas tahun sejak 30 Mei menunjukkan tidak ada keraguan bahwa kelaparan telah menyebar dari Gaza utara ke Gaza tengah dan selatan, kata para ahli.
Di sebuah rumah sakit di Khan Younis, Ghaneyma Joma mengatakan kepada Reuters bahwa dia khawatir anaknya akan mati kelaparan.
“Sangat menyedihkan melihat anak saya terbaring sekarat karena malnutrisi, sementara saya tidak bisa memberinya apa pun akibat perang, penutupan penyeberangan, dan air yang terkontaminasi” katanya.
Pada Selasa, setidaknya 25 orang terbunuh dan puluhan lainnya terluka setelah serangan udara mengenai sebuah sekolah yang telah diubah menjadi tempat penampungan bagi warga Palestina yang mengungsi.
Serangan itu, yang merupakan serangan keempat dalam beberapa hari, menghantam gerbang Sekolah al-Awda di Abasan, dekat Kota Khan Younis di selatan.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan Israel pada Sabtu telah membunuh 16 orang di sekolah al-Jawni yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa di Nuseirat, Gaza tengah, tempat sekitar 2.000 orang berlindung.
Keesokan harinya, serangan lain membunuh empat orang di Sekolah Keluarga Kudus di Gaza utara. Dan serangan Israel pada hari Senin menghantam sekolah lain yang dikelola PBB di Nuseirat, membuat beberapa orang dirawat di rumah sakit.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini