Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan pada Selasa (9/7) bahwa hampir 300.000 siswa UNRWA di Jalur Gaza telah tidak bersekolah selama sembilan bulan.
Dalam sebuah postingan di X (Twitter), mereka menambahkan “Pendidikan adalah hal mendasar bagi UNRWA. Terdapat lebih dari 700 sekolah di seluruh wilayah yang menjangkau ratusan ribu siswa. Mereka juga mencatat bahwa timnya terus menawarkan dukungan psikososial kepada anak-anak.
Israel telah menghancurkan semua universitas di Jalur Gaza dan menargetkan sejumlah sekolah UNRWA dan sekolah lainnya di wilayah tersebut. Sekolah-sekolah UNRWA menjadi tempat perlindungan bagi warga Palestina setelah Israel meluncurkan kampanye pengeboman brutalnya sejak bulan Oktober.
Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan, “Sejak awal perang, lebih dari 50 persen instalasi UNRWA telah terdampak atau rusak.”
“Kami telah kehilangan hampir 200 anggota staf–dan pekan ini saja, menyaksikan serangan tragis lainnya di sebuah sekolah UNRWA yang melindungi ribuan warga Palestina yang terlantar,” terangnya.
Selama dua hari berturut-turut, Israel telah menyerang sekolah-sekolah yang melindungi keluarga-keluarga yang terlantar dan membunuh setidaknya 10 orang.
Sumber: https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini