Analisis sejumlah pejabat keamanan, militer dan media ‘Israel’ terkait operasi serangan Yatmar dua hari lalu yang menewaskan komandan ‘Israel’ dan istrinya berbeda-beda sebab operasi itu tidak menewaskan anak-anak. Para analisis mengaitkan pelaku penyerangan bagaimana bisa menghindarkan anak-anak dari target serangan.
Dalam tulisan ini kita mencoba memaparkan tiga hal dari analisis ‘Israel’ yang menggambarkan bahwa fikiran ‘Israel’ terfokus pada pembunuhan dan menghabisi pihak lain, lain tidak.
Pengamat militer ‘Israel’ di TV 2 Rony Daniel menegaskna, pelaku operasi serangan Yatmar turun dari mobil mereka ke arah mobil warga pemukim dan mendekati empat anak mereka dan tidak membunuhnya dan membiarkannya selamat. Seakan pelaku serangan itu mengirim pesan kepada kita; kami tidak seperti kalian wahai Yahudi, kami tidak membunuh anak-anak seperti yang kalian lakukan, sepertii yang kalian lakukan di desa Doma dimana kalian membakar satu keluarga Dawabsheh, tegas Daniel.
Situs ‘Israel’ Walla mengutip reaksi dan statemen Gilad Aradan, menteri keamanan dalam negeri ‘Israel’ saat ikut dalam longmarch warga pemukim Yahudi yang unjuk rasa di tanah Betfurik setelah operasi serangan Yatmar, “Jika kita berikan kepada bangsa Arab kesempatan untuk mendirikan negara di sini, maka ini gila dan zhalim, di sini banyak pembunuh berkeliaran. Mereka akan melakukan tindakan terorisme. Kami ingin diterbitkan perintah pembangunan 350 unit hunian”.
Situs Walla menegaskan, opeasi Yatman menegaskan, sistem intelijen ‘Israel’ gagal di Nablus. (at/infopalestina.com)