Pelajar Palestina dari komunitas Arab Badui di wilayah Palestina yang dijajah tahun 1948 (Israel), terekam sedang mengendarai unta dan keledai secara massal menuju ke sekolah terpencil mereka pada Selasa (5/9).
Dengan senyum getir di wajah mereka dan tas menutupi punggung, para siswa sekolah dasar menunggangi hewan tunggangan mereka. Mereka pergi menuju ke sekolah-sekolah yang berbentuk tenda di daerah terjauh di Tepi Barat. Cara itu merupakan penentangan mereka atas tindakan rasisme pemerintah Israel di bawah pimpinan Benjamin Netanyahu.
Para siswa tidak punya pilihan lain selain melakukan hal tersebut, karena Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich telah memutuskan untuk tidak mengeluarkan anggaran keuangan yang dialokasikan untuk kota-kota Arab, yang masih berada di bawah kendali Israel. Sebaliknya, ia mentransfer ratusan ribu shekel untuk melanjutkan pembangunan permukiman baru, taman Yahudi, dan permukiman kolonial di Tepi Barat.
Pengorbanan Hak-Hak Palestina
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich, baru-baru ini menuai tudingan rasisme, termasuk dari anggota parlemen oposisi, atas keputusan irasionalnya yang membekukan jutaan shekel yang dianggarkan untuk komunitas Badui di wilayah yang dijajah tahun 1948.
Dalam upaya mencuri lebih banyak tanah Palestina untuk membangun pemukiman dan proyek Yahudinisasi, ia telah mendorong pendanaan baru sebesar $180 juta untuk pemukiman kolonial di Tepi Barat. Hebrew Channel 12 juga melaporkan bahwa Smotrich mengajukan rencana pada bulan lalu untuk melegalkan 155 pos pemukim di seluruh Tepi Barat.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini
#Palestine_is_my_compass
#Palestina_arah_perjuanganku
#Together_in_solidarity
#فلسطين_بوصلتي
#معا_ننصرها