Kementerian Pendidikan Palestina mengatakan bahwa agresi Israel yang sedang berlangsung, yang dimulai pada 7 Oktober 2023, telah merenggut nyawa 12.799 siswa Palestina dan melukai 20.942 lainnya di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, kementerian tersebut menambahkan bahwa 598 guru dan tenaga kependidikan terbunuh dan 3.801 lainnya terluka selama 14 bulan agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat.
Jumlah korban terbesar berada di Gaza, dengan 12.681 pelajar terbunuh dan 20.311 lainnya terluka, menurut kementerian.
Kementerian itu juga menunjukkan bahwa 425 sekolah pemerintah, universitas, dan fasilitas pendidikan di Gaza telah dibom dan dihancurkan selama periode yang sama, termasuk 171 bangunan yang mengalami kerusakan besar dan 77 lainnya hancur total dan menjadi puing-puing.
Sebanyak 65 sekolah UNRWA termasuk di antara sekolah-sekolah yang dibom dan dihancurkan oleh tentara pendudukan Israel di Gaza, sementara 109 sekolah lainnya dan tujuh universitas dilaporkan digerebek dan digeledah oleh pasukan Israel di Tepi Barat.
Kementerian tersebut menegaskan bahwa 788.000 siswa di Jalur Gaza masih kehilangan akses pendidikan, sementara sebagian besar siswa menderita trauma psikologis dan menghadapi kondisi kesehatan yang sulit.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini