Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menggunakan peta Israel dan menghapus wilayah Tepi Barat yang diduduki serta menandainya sebagai wilayah Israel, dalam pidatonya kepada media kemarin (3/09).
Perdana Menteri Israel muncul di depan peta digital seukuran dinding yang menghilangkan kawasan Tepi Barat. Pihak Palestina mengecam tindakan tersebut sebagai aneksasi eksplisit terhadap wilayah yang diduduki oleh Tel Aviv.
Dalam pidatonya yang membahas pentingnya Koridor Philadelphia antara Gaza dan Mesir, Netanyahu menggunakan peta yang menunjukkan seluruh Tepi Barat dan Al-Quds (Yerusalem) bagian timur yang diduduki sebagai wilayah yang dianeksasi Israel, dan hanya Jalur Gaza yang digambarkan sebagai entitas terpisah.
Israel menolak untuk menarik diri dari Koridor Philadelphia, dengan alasan bahwa koridor tersebut merupakan jalur vital bagi Hamas dan menganggap bahwa dengan menduduki koridor tersebut berarti “memutus pasokan oksigen” bagi kelompok perlawanan Palestina tersebut.
“Rute Philadelphia yang memisahkan Jalur Gaza dari Mesir tidak boleh kita tinggalkan. Jika Israel melepaskan kendali,” kata Netanyahu, “Gaza akan berubah menjadi kantong teroris.”
“Poros kejahatan membutuhkan Rute Philadelphia, dan karena itu, kita harus mengendalikan Rute Philadelphia. Hamas bersikeras untuk tidak mengizinkan kita berada di sana, dan karena itu, saya bersikeras bahwa kita harus berada di sana,” tambahnya.
“Peta Netanyahu mengungkapkan agenda kolonial dan rasis dari pemerintah sayap kanan ekstremis,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.
“Netanyahu secara konsisten menggunakan peta yang mencakup Tepi Barat sebagai bagian dari negara pendudukan, sebagai bentuk pengakuan yang jelas dan eksplisit atas kejahatan kolonial rasis ini, serta mengabaikan legitimasi internasional dan resolusi-resolusinya, keinginan internasional untuk perdamaian, dan perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani,” kata kementerian tersebut.
Ini bukan pertama kalinya pejabat Israel menggunakan peta yang tidak membatasi wilayah Palestina yang diduduki. Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, banyak selebritas dan pejabat terlihat mengenakan kalung yang menggambarkan seluruh wilayah Mandat Palestina, yang mereka klaim sebagai wilayah Israel. Sementara itu, tentara pendudukan yang ditempatkan di Gaza mengenakan lencana seragam yang menggambarkan peta Israel Raya.
Pada September 2023, Netanyahu berpidato di hadapan Majelis Umum PBB sambil memegang peta ‘Timur Tengah Baru’ yang sepenuhnya menghapus Palestina.
Pada bulan Maret tahun yang sama, Menteri Keuangan sayap kanan, Bezalel Smotrich, menyampaikan pidato pada sebuah acara di Paris sambil berdiri di dekat peta ‘Israel Raya’, yang menggambarkan Yordania sebagai bagian dari Negara Yahudi.