Krisis kelaparan di Gaza, Adara Relief International mendistribusikan bantuan makanan siap saji dari Salimah Sumatera Utara dan Yakesma sebanyak 1.300 paket untuk keluarga Palestina yang berada di Kamp Pengungsian di sekolah UNRWA, Khan Yunis pada Selasa, (14/11).
Serangan Israel di Jalur Gaza masih berlanjut dan telah memasuki hari ke-111. Lebih dari 26.000 warga Palestina telah tewas terbunuh akibat bom yang dilancarkan oleh Zionis Israel, di antaranya 9.000 perempuan dan anak-anak dan lebih dari 7.000 orang dilaporkan hilang.
Puluhan ribu rumah warga Gaza hancur dan rusak parah termasuk rumah sakit, masjid dan gereja akibat serangan udara dan darat yang tiada henti. Tentara Israel juga mengusir secara paksa ribuan warga dari Gaza Utara ke Gaza Tengah dan Selatan sehingga terjadi kepadatan pengungsi di wilayah ini.
Saat ini, bantuan makanan siap saji menjadi salah satu prioritas utama Adara. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pangan harian mereka.
Menurut Ketua Divisi Penyaluran Adara Relief International Nurul Fitriani, kebutuhan akan makanan pokok di Gaza semakin meningkat seiring dengan krisis kelaparan yang melanda.
“Distribusi bantuan akan terus berlanjut. Kebutuhan akan obat-obatan, makanan pokok, air dan kabutuhan musim dingin semakin meningkat,” tutur Nurul.
Pada situasi ini, Nurul mengatakan Adara akan mendistribusikan bantuan ke kamp pengungsian secara bertahap dan terus berlanjut terutama di wilayah Khan Yunis, Rafah dan Deir Balah, Gaza Selatan.
“Adara akan terus mendistribusikan bantuan yang menjadi kebutuhan mendesak saat ini di Jalur Gaza terutama Gaza Selatan.” Ucap Nurul.
Terima kasih Sahabat Adara dan seluruh masyarakat yang telah mengirimkan bantuan untuk warga Gaza melalui Adara Relief International. Kami terus mengajak seluruh Masyarakat Indonesia untuk bergerak menggalang dukungan dan donasi dari berbagai pihak untuk membantu meringankan beban warga Gaza di tengah krisis kemanusiaan hingga mereka bisa bangkit kembali.