Ahad sore, 2 mei 2019 gadis Palestina terluka parah oleh tentara Israel di Al Quds.
Lembaga Bulan Sabit Merah melaporkan, salah satu kru mereka membantu mengobati luka perempuan berumur 28 tahun di kepalanya, di pintu Az Zahera, Al Quds.
Lalu mereka membawa korban luka tersebut ke rumah sakit setempat.
Sebelumnya mereka kesulitan untuk membawa korban, karena Israel mencegah masuknya ambulan di sekitar Kota Tua.
Israel menutup pintu masuk dan keluar ke Kota Tua, dengan alasan keamanan untuk para penyerbu masjid Al Aqsa.
Sumber berita setempat menyatakan, tentara Israel tersebar di wilayah Kota Tua dan memaksa para pedagang Palestina menutup toko mereka.
Pada hari ahad pagi, Israel membuka pintu Al mugharibah dan mempersilahkan 11 organisasi Yahudi untuk memasuki masjid, ditengah teriakan takbir kaum muslimin.
Dalam waktu yang sama 6 warga Palestina ditangkap.
Israel mengepung kaum muslimin yang beri’tikaf di mushala Al Qibly, lalu menutup pintu keluar dengan rantai besi, dengan alasan keamanan bagi orang-orang Yahudi.
Penyerbuan ini disinyalir dilakukan oleh kelompok ‘Haikal’ dan menyeru para anggotanya untuk menyerbu masjid Al Aqsa. Mereka mengaku memperingati hari persatuan Al Quds, sebagai perayaan pendudukan bagian timur Al Quds pada tahun 1967.
Puluhan peserta i’tikaf sesak nafas, dan lima dari mereka ditangkap dalam serangan barbar Israel pada hari Minggu di Masjid Al Aqsa, sementara konfrontasi pecah di halaman masjid antara pasukan penjajah dan Marabithin.
Lebih dari 1000 penjajah menyerbu masjid Al Aqsa di bawah kepemimpinan ekstrimis Yehuda Glick.
Tentara Israel tersebar di masjid Al Aqsa dengan alasan pengamanan kegiatan Yahudi.
Kaum muslimin yang beri’tikaf di masjid membalasnya dengan sahut sahutan takbir.
Sumber : palinfo.com