Pada Minggu (15/1), sebanyak 292 pemukim ekstremis Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem) di bawah perlindungan ketat polisi Israel, lapor sumber setempat. Menurut Wakaf Islam, para pemukim, termasuk mahasiswa Yahudi, menggerebek situs suci Islam, melalui Gerbang Barat (Bab al-Maghariba) dan melakukan ritual Talmud di kompleksnya. Wakaf Islam telah berulang kali menggambarkan kehadiran para pemukim di Masjid Al-Aqsa sebagai hal yang provokatif, dengan mengatakan bahwa jamaah dan penjaga Palestina di Al-Aqsa merasa tidak nyaman dengan kehadiran polisi Israel dan para pemukim yang mengunjungi tempat suci Islam tersebut.
Peneliti Urusan Al-Quds, Fakhri Abu Diyab, telah mengungkapkan bahwa Otoritas Pendudukan Israel (IOA) juga telah mempercepat kegiatan penggalian bawah tanah di sekitar Masjid Aqsa, khususnya di sisi selatan dan barat daya. Kantor berita SAFA, mengutip Abu Diyab, mengatakan bahwa penggalian yang mencurigakan tersebut terus berlangsung dengan periode yang semakin cepat di sekitar Masjid Al-Aqsa, mengancam fondasi, dinding, dan bangunan kuno Masjid tersebut.
Peneliti menegaskan bahwa pekerja dengan peralatan konstruksi dan penggalian dapat dengan mudah terlihat di area target, terutama saat bekerja untuk mengosongkan gundukan tanah dan puing-puing dari lokasi. “Area yang menjadi sasaran penggalian dan kegiatan Yahudinisasi termasuk Istana Umayyah, Gerbang Maghariba, Tembok Al-Buraq, tembok selatan Masjid Aqsa dan Kota Tua, dan pintu masuk utara Silwan,” katanya.
“Penggalian ini semakin intensif sejak awal tahun ini. Kami belum pernah melihat penggalian dengan intensitas dan kecepatan seperti itu di sekitar Masjid Aqsa sebelumnya,” tambah Abu Diyab. “Seolah-olah Otoritas Pendudukan telah berencana untuk melakukan tindakan berbahaya yang telah direncanakan sebelumnya terhadap Masjid Al-Aqsa, dan mungkin untuk membawa perubahan mendasar di wilayah tersebut atau mempersiapkannya untuk skema Yahudinisasi,” dia memperingatkan.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini