Yerusalem – Kementerian Informasi Palestina menyatakan pada Selasa, 31 Mei 2016, sebanyak 2.079 anak Palestina tewas di tangan tentara Israel selama 16 tahun sejak 2000.
“Anak-anak Palestina menderita akibat pelanggaran yang dilakukan akibat praktek pendudukan di seluruh negeri,” demikian pernyataan Kementerian lewat rilis pada Hari Anak Internasional, dikutip dari laman Middle East Monitor, Rabu, 1 Juni 2016.
Kementerian menegaskan, selain mereka yang tewas, 13 ribu anak lain terluka dan lebih dari 12 ribu ditangkap. Bahkan saat ini masih ada 420 anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Sekitar 95 persen dari mereka mengalami penyiksaan saat ditangkap, yang biasanya terjadi setelah tengah malam. Anak-anak sering ditutup matanya dan diborgol oleh tentara Israel.
Mereka dipaksa mengaku bersalah dan tidak diberi akses untuk mendapatkan pengacara atau melihat orang tua mereka. Anak-anak yang tidak ditangkap tidak luput dari akibat buruk yang ditimbulkan dari pendudukan Palestina.
Dalam pernyataannya, Kementerian menjelaskan, anak-anak itu mengalami kemiskinan parah karena situasi ekonomi yang buruk. Karena Jalur Gaza terus dikepung, mereka terpaksa meninggalkan sekolah dan mencari pekerjaan.
Menurut laporan Biro Pusat Palestina pada 2013, sekitar 4,1 persen anak-anak Palestina berusia 10-17 tahun terpaksa bekerja menafkahi hidup. Laporan lain oleh Departemen Tenaga Kerja menyatakan 102 ribu anak Palestina di bawah usia 18 tahun harus bekerja.