Adara Relief – Jakarta. Setiap tanggal 17 April bangsa Palestina memperingati Hari Tahanan atau “Palestine Prisoner Day”. Hari Tahanan dimaknai sebagai hari peringatan lahirnya kesepakatan pertukaran tahanan Palestina dengan Israel pada tahun 1974. Dalam kesepakatan tersebut lebih dari 5000 tahanan Palestina dibebaskan sebagai bentuk kesepakatan kedua negara yang diawasi langsung oleh dunia internasional.
Berdasarkan data dari laman palinfo.com, tawanan Palestina yang saat ini ditahan oleh Israel berjumlah 6500 orang, 63 diantaranya adalah perempuan dan 11 orang di dalamnya termasuk kategori dibawah umur.
Israel juga kerap menangkapi anak-anak. Tercatat ada 350 anak yang berada di dalam tahanan Israel.
Sebanyak 534 tawanan divonis penjara seumur hidup dan beberapa kali seumur hidup. Sementara sebanyak 214 tawanan telah gugur di dalam penjara Israel akibat dibunuh secara langsung, meninggal akibat penyiksaan dan sengaja ditelantarkan secara medis (tidak diberikan pengobatan). Selain itu, terdapat 1800 tahanan tercatat tengah sakit dan diantaranya sedang menghadapi kematian.
Pasukan Israel juga menahan tujuh anggota legislatif Palestina dari fraksi Hamas, satu diantaranya adalah perempuan yakni Khaleda Jarar. Anggota legislatif lainnya Marwan Barghouthi yang telah ditahan sejak tahun 2002, dijatuhi hukuman penjara lima kali seumur hidup. Sedangkan Ahmed Saadat yang ditahan tahun 2006 dijatuhi hukuman penjara sebanyak 30 tahun.
Sejak tahun 2002, terhitung telah lebih dari setengah anggota Dewan Legislatif Palestina ditangkap oleh zionis Israel.
Sejak 70 tahun yang lalu atau tepat di tahun 1948 ketika pertama kali Israel menjajah Palestina, sebanyak satu juta warga Paletina menjadi tahanan zionis. Keadaan ini jugalah yang menginisiasi lahirnya “Pawai Kepulangan Akbar” yang telah berlangsung dari tanggal 30 Maret hingga 15 Mei mendatang.
Ada dua tujuan utama diselenggarakannya aksi ini. Pertama, untuk mendapatkan Hak Kepulangan atas para pengungsi Palestina yang telah meninggalkan Palestina akibat invasi Israel terhadap tanah air mereka. Kedua, membuka blokade Jalur Gaza yang telah mencoreng rasa kemanusiaan selama 12 tahun terakhir.
Aksi pawai ini juga untuk mengebiri ide Trump tentang isu “Deal of The Century”, di mana Palestina hanya akan diberikan ‘jatah’ wilayah Jalur Gaza dan Tepi Barat sehingga Israel dapat melenggang dengan kekuasaannya seperti saat ini.
Namun ide tersebut tidak berhenti disana. Dengan lokasi yang terisolasi menjadi dua wilayah yang terpisah, Palestina direncanakan akan ‘diadopsi’ oleh negara tetangga mereka. Jalur Gaza akan dianeksasi oleh Mesir, sementara Tepi Barat akan diambil oleh Jordan. Dengan ide demikian, hilanglah Palestina selamanya dari muka bumi.
Tapi ini tidak boleh terjadi. Kita perlu membantu dari seluruh penjuru agar dunia menaruh perhatian terhadap tuntutan “Pawai Kepulangan Akbar”. Juga agar dua isu utama yang diusung dapat terpenuhi dan ide “Deal of The Century” selamanya hanya akan menjadi angan-angan kosong Israel dan Amerika. (fnf)
*Disarikan dari berbagai sumber.