Adara Relief – Jakarta. Anak Palestina hidup namun terisolasi dari dunia internasional. Mereka tak mendapatkan hak-hak mereka, bahkan hak yang paling sepele. Mereka berbeda dengan anak lainnya, sejak belia mereka harus menangguh derita, luka, lapar tiada henti. Mereka anak-anak yang kehilangan masa anak-anaknya. Bagi anak Palestina, meskipun anak bukan berarti mereka dapat bermain-main. Jauh dari itu semua, mereka melawan blokade dan turut dalam intifadloh.
Derita mereka tak pernah selesai, baik masalah politik, kesehatan, masalah sosial, maupun ekonomi. Namun, bisa jadi masalah terbesar mereka saat ini adalah kefakiran. Anak-anak terpaksa turut mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Banyak di antara mereka yang bekerja karena kebutuhan ekonomi agar keluarga mereka dapat bertahan hidup. Maka sebagian mereka terpaksa keluar dari sekolah karena harus bekerja.
Anak-anak Gaza paling banyak menderita. Setiap hari menjadi sangat sulit bagi mereka, seolah mengahancurkan nyawa dan ruh-ruh mereka. Mereka terdampar dalam penjara besar. Padahal harusnya mereka berhak mendapat hak-hak yang didapat anak-anak lainnya. Namun hak mereka terampas., hak bermain, hak sekolah, hak untuk mendapat nutrisi yang baik, hak untuk mendapat listrik agar mereka dapat belajar di sore harinya, bahkan hak untuk merasa aman di rumah mereka sendiri.
Mereka juga seharusnya memiliki hak pelayanan kesehatan. Namun faktanya mereka korban terbanyak krisis kesehatan di Gaza. Nutrisi yang tidak mencukupi juga sedikitnya pasokan obat membunuh secara perlahan anak-anak Gaza.
Tidak lain dan tidak bukan Israel adalah penjahat terbesar penderitaan anak-anak Palestina. kesehatan psikis mereka memburuk setelah perang yang dilancarkan penjajah Israel. Mereka sering berteriak ketakutan, takut kegelapan, depresi. Sebanyak 15 % anak Gaza menderita gangguan-gangguan tersebut, sebagaimana laporan Komisi Hak Asasi Manusia di Jalur Gaza.
LSM dan masyarakat sipil mengkhususkan diri di bidang hak-hak anak Palestina terus berupaya untuk membangun kejiwaan anak-anak Palestina. Mereka menyediakan program strategis untuk membantu anak-anak Palestina memperoleh hak mereka yang paling dasar untuk hidup. Mereka juga konsen membantu anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus seperti anak yatim, anak-anak syuhada’, anak-anak yang orang tuanya menjadi korban luka atau tertawan oleh Israel. Mereka membentuk lingkungan yang mengurangi luka anak-anak Palestina. Mereka memperkenalkan program olahraga dan interaktif di sekolah. Lalu bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk membuat lapangan yang dapat anak-anak pakai bermain. Mereka juga saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Gaza, juga membantu memenuhi kebutuhan obat untuk fasilitas kesehatan di Gaza.
Bagaimanapun peran mereka tak kan sempurna tanpa bantuan pemerintah sendiri. Pemerintah menjadi pihak yang paling berpengaruh untuk menyelesaikan masalah anak-anak Gaza. Tidak lupa peran seluruh dunia internasional. Karena anak-anak berhak untuk hidup nyaman.
Sumber : pulpit.alwatanvoice.com