Amnesty International menyerukan kepada Israel agar mengizinkan armada internasional Global Sumud Flotilla untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Organisasi hak asasi yang berbasis di Inggris ini menegaskan bahwa setiap upaya untuk memblokir misi tersebut merupakan serangan terhadap prinsip kemanusiaan dan hukum internasional.
Amnesty memuji aksi aktivis dari hampir 50 negara sebagai bentuk solidaritas bagi rakyat Palestina, yang menghadapi genosida sekaligus blokade Israel yang kejam dan ilegal. Organisasi ini menekankan bahwa Israel berkewajiban memastikan warga sipil Gaza memiliki akses yang cukup terhadap makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
“Tidak ada pembenaran untuk menghalangi bantuan yang menyelamatkan nyawa,” tegas Amnesty, sambil menyerukan kepada Israel untuk mencabut blokade, memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan, dan mengakhiri genosida terhadap warga Palestina. Amnesty juga menyerukan negara-negara dunia untuk mengambil tindakan nyata guna menghentikan impunitas dan menegakkan hukum humaniter internasional.
Armada yang terdiri dari lebih dari 20 kapal ini memulai pelayaran dari Barcelona pada Ahad (31/8) setelah didukung oleh sekitar 200 aktivis, politisi, dan artis dari 44 negara, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg, aktor Liam Cunningham, Eduardo Fernandez, dan mantan Wali Kota Barcelona Ada Colau. Namun, kapal-kapal tersebut kembali ke pelabuhan Barcelona pada Senin akibat badai.
Ini merupakan upaya ketiga dalam beberapa bulan terakhir untuk menembus blokade Israel. Sebelumnya, upaya serupa gagal karena kapal-kapal dicegat oleh pasukan Israel di perairan internasional. Amnesty menilai peluncuran misi ini sebagai “kegagalan komunitas internasional” dalam menekan Israel mengakhiri blokade yang tidak manusiawi.





