• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Kamis, Oktober 30, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Artikel

Thobe: Pakaian Tradisional Palestina yang Kaya Makna

by Adara Relief International
Juli 28, 2025
in Artikel, Seni Budaya
Reading Time: 5 mins read
0 0
0
Thobe: Pakaian Tradisional Palestina yang Kaya Makna

Gambar 4. Kota Yerussalem (Sumber : nazarettour.co.id)

2.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Palestina adalah negara yang terjajah. Secara teoritis, wilayah Palestina mencakup Tepi Barat (berada di antara Zionis Israel dan Yordania) dan jalur Gaza (berbatasan dengan wilayah Zionis Israel dan Mesir). Namun sampai saat ini masih menjadi desas-desus situasi kompleks yang masih diperebutkan oleh Zionis.

Gambar 1. Luas Wilayah Palestina dan Israel dari Masa ke Masa
(Sumber : cnbcindonesia.com)

Meskipun demikian, Palestina memiliki kebudayaan bersejarah dan kaya makna yang perlu dilestarikan secara turun-temurun, agar kebudayaan tersebut tidak punah dari generasi ke generasi.

Menurut Koentjaraningrat (1991) dalam buku Pengantar Antropologi, bahwa kebudayaan merupakan seluruh gagasan, tindak-tanduk perilaku manusia, dan karya yang dihasilkan oleh manusia selama menjalani rangkaian kehidupan. Dapat dikatakan bahwa kebudayaan sebagai bentuk tingkah laku yang disengaja dan dipelajari oleh masyarakat dalam jangka panjang yang lambat laun menjadi sebuah tradisi.

Baca Juga

Global Sumud Flotilla: Misi Maritim Terbesar untuk Mengakhiri Blokade Gaza dan Memecah Keheningan Dunia

Educide: Perampasan Hak Anak-Anak Palestina untuk Menempuh Pendidikan Melalui Genosida dan Yahudisasi

Kebudayaan berperan dalam menghubungkan manusia dengan alam dan manusia dengan manusia sebagai bentuk sosialisasi. Kebudayaan juga sebagai implementasi dari nilai-nilai yang hadir di tengah masyarakat. Salah satunya adalah Thobe.

Thobe adalah pakaian khas perempuan Palestina dengan sulaman-sulaman yang indah dan kaya cerita. Thobe seakan menjadi perjalanan hidup seorang wanita Palestina mulai dari pubertas hingga menjadi seseorang ibu. Selain menjadi ciri khas Palestina, Thobe juga menjadi saksi bisu perjuangan warga Palestina yang diusir dari wilayahnya ketika perang melawan Israel pada tahun 1948.

Thobe Palestine sudah ada sejak abad ke-19, dimana saat itu kerajinan sulam hanya terdapat di desa-desa. Lalu saat pra-Nakba pada tahun 1948, pakaian tersebut diproduksi di Acre dan Ascalon, di mana kedua wilayah tersebut menjadi pusat ekspor ke Levant dan Irak.

Setelah 1948, kegiatan sulam-menyulam menjadi berkembang pesat. Setiap penyulam mulai memiliki gaya dan keunikannya tersendiri dalam membuat sulaman. Hal ini dikarenakan sulaman Thobe Palestine memiliki perpaduan antara kesan dan campuran budaya di Palestina.

Gambar 2. Para Pengungsi Asal Palestina memilih desain dan menyulam Thobe di kamp. Pengungsi Al-Baqqa, Amman, Yordania (17/06/2020) (Sumber: kumparan.com/Muhammad Hamed)

Setiap ukiran yang tergores di Thobe pun memiliki desain-desain yang unik. Hal ini didapat dari nenek moyang mereka yang sejak dini mengajarkan kepada anak perempuannya untuk menyulam setelah pandai menjahit. Sebab, menyulam membutuhkan kesabaran, ketelitian, ketekunan, dan rasa saat proses penyulaman berlangsung.

Ketika kita berkunjung ke Palestina, kita akan melihat berbagai keberagaman motif Thobe yang dikenakan wanita Palestine. Secara tidak langsung motif-motif tersebut mendeskripsikan usia, status sosial, asal desa, dan kelas keluarga. Dapat dimaknai bahwa pemakaian Thobe menjadi penyampai identitas mereka kepada orang lain.

Penyelesaian satu baju dengan motif Thobe sulaman khusus pun memerlukan waktu berbulan-bulan. Selain itu, dari segi harga pun bervariasi. Tergantung pada desain yang dipilih. Semakin unik desainnya maka pedagang akan membrandol mahal Thobe tersebut.

Gambar 6. Sebelah kiri Jaffa Thobe sebelum 1948 dan sebelah kanan Jaffa Thobe Masa Kini (Sumber: pinterest.com)

Gambar 3. Palestine Intifada Thobe (Sumber : watanpalestine.com)

Kemudian, dari segi warna pun mampu mengekspresikan kehidupan sosial yang berbeda-beda, misalkan warna biru untuk janda, merah untuk pengantin, biru dengan jahitan warna-warni untuk wanita yang dilema melakukan pernikahan setelah suaminya wafat. Selain dari segi warna, desain Thobe pernah dijadikan sebagai gerakan Intifada dengan sulaman senjata api, merpati, dan bunga-bunga pada 1980-an. Lalu, wanita Palestina juga pernah menenun motif peta dan warna negara mereka saat tentara-tentara Israel menyita bendera Palestina dalam berbagai aksi unjuk rasa.

Bukan hanya dari segi warna dan peristiwa yang tersulam di Thobe, melainkan dari segi kota pun memiliki ciri khas Thobe tersendiri. Berikut variasi Thobe Palestina berdasarkan kota, diantaranya:

  1. Yerusalem Thobe
Gambar 4. Kota Yerussalem (Sumber : nazarettour.co.id)

Yerusalem disebut sebagai kota suci yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Kota ini menjadi saksi sejarah berdirinya tiga agama besar, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Begitu juga dengan Yerusalem Thobe yang sudah ada sejak Kekaisaran Ottoman pada tahun 1920. Thobe ini terbuat dari beludru ungu yang disulam dengan benang-benang emas. Biasanya model pakaian seperti ini digunakan di Yerussalem saat acara pernikahan. Selain itu, warna-warna cerah menghilang muncul dari efek Nakba menunjukkan kesedihan dan nostalgia.

  1. Ramallah Thobe
Gambar 5. Palestinian Ramallah Traditional (Sumber: pinterest.com)

Ramallah dikenal sebagai “al-Roumi” atau “Rumania”. Wanita Ramallah dalam menyulam terkenal dengan ketelitiannya dalam menghitung benang untuk menghasilkan jahitan yang rata. Selain itu, dalam menenun pun menggunakan alat tenun manual yang terbuat dari linen putih. Kemudian, dari segi pola pun identik dengan pola bunga perpaduan benang merah dan hitam yang menambah kesan mewah terhadap Ramallah Thobe itu sendiri.

  1. Jaffa Thobe

Jaffa dikenal sebagai “Kota Buah”. Biasanya para wanita sana mengenakan thobe dengan desain pohon jeruk. Selain itu, khas dari Jaffa Thobe adalah elemen dekoratinya yang selalu dikelilingi oleh pohon Cemara.

  1. Hebron Thobe
Gambar 7. Seorang model yang menampilkan Hebron Thobe

Hebron thobe yang dilengkapi dengan jilbab disebut Wiqayat Al-Darahim (Armor Dirham) dan al-Ghadfa. Thobe semacam ini diperuntukkan bag wanita yang sudah menikah. Selain itu, hebron thobe sendiri identik dengan kain tinta hitam yang didesain salib Fallahi multiwarna serta adanya cetakan daun, bunga, dan batang pohon.

Bagian kerah atau samping dihias dengan prasasti geometris menggunakan kain katun biru tua. Bagian bahu, dihiasi dengan sepotong kain sutra kuning, sementara bagian lengannya dihias dengan gelang merah yang lebar serta ujung gaun dibuat bulat dengan strip sutra oranye. Jika hebron thobe dilengkap dengan penutup kepala, maka hiasan kepala dihiasi dengan sutra merah dan hitam, dengan gambar urat anggur, bujur sangkar, bulan, bintang, dan bunga.

  1. Gaza Thobe
Gambar 8. Traditional Gaza Thobe (Sumber : pinterest.com)

Gaza Thobe dikenal dengan pola timbul dengan unit geometris besar. Gaun-gaun itu terbuat dari katun dan linen. Lalu, ujung sutra berwarna dilekatkan pada api unggun. Uniknya, nama-nama gaza thobe didasarkan dengan warna-warna benang yang digunakan, seperti kain bergaris hijau dan ungu disebut dengan “thobe Surga dan Neraka”.

 

  1. Yerikho Thobe

Yerikho termasuk kota tertua di dunia yang penuh sejarah. Selain itu, Yerikho juga mendapat gelar “The Oldest City Of The World”. Selain menyimpan banyak sejarah, Yerikho juga memiliki thobe yang indah. Thobe ini diciri-cirikan dengan bordir lebih dari 8 di sepanjang lengan yang dilipat dalam beberapa lapisan. Sedangkan untuk penutup rambutnya bernama keffiyeh merah atau serbet berbentuk ikat kepala.

  1. Nablus Thobe
Gambar 10. Nablus Thobe (Sumber: palestineinabox.com)

Nablus thobe hampir mirip dengan Damaskus, karena sifat dari dua kota perdagangan pada saat itu. Wanita nablus dikenal dengan gaun beludru berupa abaya hitam panjang dan selendang yang menutupi wajah. Sementara perempuan pedesaan-kota biasanya bermain-main dengan gaun bordir mereka dalam warna merah, hijau, dan dasi hijau dengan selendang, terutama gadis-gadis Rafidia.

 

  1. Betlehem Thobe
Gambar 11. Bethelem Thobe (Sumber: palestineinabox.com)

Bethelem thobe saat itu hanya dibuat khusus untuk ratu kuno Palestina. Namun seiring dengan berjalannya waktu, Bethelem digunakan oleh semua kalangan. Thobe ini biasanya digunakan saat pernikahan. Bethelem thobe sendiri terbuat dari sutra berwarna cerah yang dicirikan oleh intensitas bordir di bagian kerah. Adapun sisi-sisinya disebut Al-Banaiq, berbentuk segitiga yang dihiasi pegas dan grafik jam.

Meskipun Palestina identik dengan berbagai konflik yang berkelanjutan, namun semangat mereka dalam mempertahankan budaya sebagai sebuah identitas tetap membara. Thobe, menjadi separuh jiwa kehidupan masyarakat Palestina. Sebab, setiap desain dan corak yang dipergunakan selalu mengikuti peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di Palestina.

Penulis: Sri Wulandari

 

***

Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar  program bantuan untuk Palestina.

Donasi dengan mudah dan aman menggunakan QRIS. Scan QR Code di bawah ini dengan menggunakan aplikasi Gojek, OVO, Dana, Shopee, LinkAja atau QRIS.

Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk anak-anak dan perempuan Palestina.

ShareTweetSendShare
Previous Post

“Thobe”, Simbol Perjuangan dan Nasionalisme yang Terbalutkan dalam Sebuah Pakaian Khas Palestina

Next Post

Menegaskan Kembali Sikap Soekarno terhadap Palestina

Adara Relief International

Related Posts

Penduduk Gaza berjalan di puing-puing kehancuran akibat Genosida (MEE)
Sorotan

Empat Gencatan Senjata dalam Dua Tahun Genosida Gaza: Upaya Perdamaian Atau Bagian dari Episode Genosida Berikutnya?

by Adara Relief International
Oktober 21, 2025
0
33

“Perang akan berakhir. Para pemimpin akan berjabat tangan. Perempuan tua itu akan terus menunggu putranya yang syahid. Perempuan itu akan...

Read moreDetails
Seorang perempuan menangis di samping jasad anak-anak yang menjadi korban serangan Israel (MEE)

Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

Oktober 14, 2025
287
Aktivis memasang bendera Palestina pada kapal yang berpartisipasi dalam Global Sumud Flotilla (MEE)

Global Sumud Flotilla: Misi Maritim Terbesar untuk Mengakhiri Blokade Gaza dan Memecah Keheningan Dunia

Oktober 6, 2025
1k
Sekolah Dar Al-Arqam di Gaza yang telah dihancurkan Israel pada April 2025 (Al Jazeera)

Educide: Perampasan Hak Anak-Anak Palestina untuk Menempuh Pendidikan Melalui Genosida dan Yahudisasi

September 28, 2025
30
Energi sebagai Instrumen Kolonialisme Israel dalam Penjarahan Gas Palestina dan Diplomasi Global

Energi sebagai Instrumen Kolonialisme Israel dalam Penjarahan Gas Palestina dan Diplomasi Global

September 22, 2025
53
Zionisme: Sistem Raksasa yang Mengelola Rangkaian Kehancuran dan Penderitaan di Tanah Palestina

Zionisme: Sistem Raksasa yang Mengelola Rangkaian Kehancuran dan Penderitaan di Tanah Palestina

September 1, 2025
128
Next Post
Menegaskan Kembali Sikap Soekarno terhadap Palestina

Menegaskan Kembali Sikap Soekarno terhadap Palestina

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eskalasi dan Agresi; Dalih Israel untuk Mengambil Alih Kendali Masjid Al-Aqsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Adara Palestine Situation Report 63

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630