Agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat hingga Jumat (3/11) telah membuat jumlah korban yang terbunuh meningkat menjadi sedikitnya 9.299 orang dan lebih dari 25.000 terluka, kata Kementerian Kesehatan.
Kementerian mengatakan bahwa jumlah kematian di Jalur Gaza telah mencapai 9.155 orang, sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat juga melonjak menjadi 144 orang. Selain itu, 24.000 warga Palestina dilaporkan terluka di Gaza, dan hampir 2.200 orang lainnya terluka di Tepi Barat.
Pada 29 Oktober, kementerian melaporkan bahwa sekitar 1.950 warga Palestina, termasuk setidaknya 1.050 anak-anak, dinyatakan hilang. Mereka kemungkinan terjebak atau meninggal di bawah reruntuhan ketika menunggu penyelamatan.
Rumah Sakit Persahabatan Turki, yang merupakan satu-satunya fasilitas pengobatan kanker di wilayah tersebut, juga telah menghentikan operasinya karena serangan udara Israel yang tiada henti dan menipisnya pasokan bahan bakar. Dari 35 rumah sakit di Gaza, 16 rumah sakit saat ini tidak bisa berfungsi karena kampanye pengeboman Israel dan menipisnya cadangan bahan bakar. Kekurangan bahan bakar membuat para dokter tidak punya pilihan selain melakukan operasi tanpa anestesi, termasuk bagi korban yang terluka akibat serangan udara dan wanita yang melahirkan dengan operasi caesar.
Sejak 7 Oktober, Israel telah melarang pasien di Gaza meninggalkan wilayah tersebut untuk mencari perawatan di rumah sakit di Al-Quds (Yerusalem) dan di wilayah yang dijajah tahun 1948, termasuk bagi sekitar 2.000 pasien yang menderita kanker.
Sumber:
https://english.wafa.ps/Pages/Details/138944
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini
#Palestine_is_my_compass
#Palestina_arah_perjuanganku
#Together_in_solidarity
#فلسطين_بوصلتي
#معا_ننصرها