Seorang perempuan berdiri, tampak linglung dan murung. Dia adalah seorang ibu yang kehilangan kedua putrinya dan dia tidak mampu memproses apa yang terjadi. Dia meninggalkan dua putrinya di rumah kakek mereka semalaman, sebuah keputusan yang sangat dia sesali. Anak-anaknya sangat menyayangi kakek mereka dengan cerita-ceritanya dan tawanya yang memperlihatkan gigi ompongnya. Mereka bertiga sangat terikat dan saling mencintai setiap menitnya. Namun, sekarang semua sudah tiada.
Kejutan itu terjadi di wajah semua penduduk desa yang baru saja tidur pada Jumat (8/9), tetapi segera terbangun karena gempa bumi yang menghapus desa mereka dari peta. Tenzirt terletak sekitar 80 km (50 mil) di selatan Marrakesh di Pegunungan Atlas yang terjal, terletak di tikungan curam dan lembah kering. Hampir tidak ada orang yang memperhatikan Tenzirt karena sangat sulit untuk dijangkau.
Kehidupan di Tenzirt sangatlah sulit. Banyak anak muda yang merasakan keterasingan dan kurangnya peluang di masa depan membuat mereka frustasi, sehingga mendorong mereka untuk bermigrasi demi mencari masa depan. Desa tersebut memiliki sekitar 600 orang yang tinggal di 110 rumah, sebagian besar dibangun dari lumpur dan batu.
Sejauh ini, 22 warga telah meninggal dunia akibat gempa tersebut, sementara sekitar 24 orang menderita patah tulang dan luka serius. Situasi semakin memburuk karena mereka terlambat dibawa ke rumah sakit untuk ditangani, setelah ditarik dari reruntuhan oleh penduduk desa dengan menggunakan apa pun yang bisa mereka temukan untuk menggali.
“Tadi malam, kami hampir mati kedinginan. Kami memberikan selimut yang dapat kami selamatkan dari reruntuhan kepada perempuan dan anak-anak, sementara laki-laki berjuang tanpa selimut hingga pagi hari,” kata seorang warga desa bernama Abd al-Rahman. “Yang paling menyakitkan bagi kami adalah tangisan anak-anak karena kedinginan. Kami juga menangis karena kedinginan, tapi itu jeritan tanpa suara,” lanjutnya.
Beberapa barang bantuan yang disumbangkan oleh individu telah sampai ke tangan mereka, sedikit mengurangi rasa putus asa, tetapi mereka masih sangat membutuhkan tempat berlindung, air, makanan dan obat-obatan.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini
#Palestine_is_my_compass
#Palestina_arah_perjuanganku
#Together_in_solidarity
#فلسطين_بوصلتي
#معا_ننصرها