Ratusan warga Palestina berkumpul di Beita, sebelah utara wilayah pendudukan Tepi Barat, untuk memprotes Eviatar, sebuah outpost ilegal di dekat wilayah itu. Kerusuhan terjadi ketika warga Palestina melemparkan batu ke tentara penjajah, sementara tentara membubarkan kerusuhan dengan kekerasan. Palang merah Palestina melaporkan 146 orang terluka, di antaranya 9 orang karena senjata api, 34 orang tertembak peluru karet, dan 87 lainnya karena gas air mata.
Outpost ilegal Eviatar sebelumnya telah dihuni oleh para pemukim Zionis, tetapi sesuai perintah PM, mereka harus mengosongkan wilayah tersebut pada 2 Juli, sementara struktur bangunan tetap berada di bawah pengawasan tentara. Kementerian Pertahanan Zionis Israel mengatakan mereka akan mempelajari apakah dapat mempertahankan wilayah tersebut di bawah hukum Zionis Israel. Jika memungkinkan mereka akan membangun sekolah religius di kawasan tersebut, juga hunian untuk para staf dan siswanya.
Beita adalah satu-satunya desa di sekitar Nablus selatan yang tidak memiliki permukiman ilegal Zionis yang dibangun di atas tanahnya dan Palestina bertekad untuk tetap seperti itu.
Baca juga: Rumah dan Bisnis di Tepi Barat Kembali Dihancurkan
Pada awal Mei, kekerasan pemukim Zionis terhadap warga Palestina di desa meningkat. Outpost Eviatar dibangun di Gunung Sabih, di pinggiran selatan Beita, mengambil hingga 30 persen tanah desa. Sejak itu, protes harian diadakan terhadap pos tersebut. Mata pencaharian setidaknya 17 keluarga Palestina – lebih dari 100 orang –bergantung pada kemampuan untuk memanen buah zaitun mereka di tanah yang telah mereka miliki secara turun-temurun di sana.
Dari berbagai sumber
***
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar program bantuan untuk Palestina.
Donasi dengan mudah dan aman menggunakan QRIS. Scan QR Code di bawah ini dengan menggunakan aplikasi Gojek, OVO, Dana, Shopee, LinkAja atau QRIS.
Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk anak-anak dan perempuan Palestina.