Puluhan pemukim Israel menyerbu situs arkeologi di kota Sebastia, barat laut Nablus, di Tepi Barat yang diduduki, pada Kamis (20/2). Sementara itu, pemukim lainnya menghancurkan sebuah struktur pertanian di Al-Khalil (Hebron), di bagian selatan wilayah Palestina yang diduduki.
Sumber lokal melaporkan bahwa puluhan pemukim memasuki situs arkeologi Sebastia dengan perlindungan ketat dari pasukan pendudukan Israel (IOF), yang dikerahkan dalam jumlah besar di daerah tersebut. Sumber tersebut juga menambahkan bahwa Kota Sebastia mengalami serangan harian dari IOF dalam upaya untuk memberlakukan status quo yang menguntungkan mereka dan mengambil kendali atas wilayah tersebut demi ekspansi permukiman.
Di bagian selatan Tepi Barat, seorang pemukim menghancurkan sebuah gudang yang digunakan untuk memelihara sapi dan mencuri generator listrik, peralatan pertanian, serta alat penggalian di daerah Al-Muntar, Masafer Bani Naim, sebelah timur Kota Al-Khalil.
Penduduk setempat, Farid Burqan, mengonfirmasi bahwa seorang pemukim dari permukiman ilegal Bnei Hefer, yang dibangun di atas tanah milik warga Palestina, menghancurkan gudang seluas 700 meter persegi milik Netham Burqan dengan menggunakan buldoser. Selain itu, pemukim tersebut juga menghancurkan jalan di dekat gudang tersebut.
Burqan menyoroti bahwa pemukim dari Bnei Hefer belakangan ini semakin meningkatkan serangan terhadap properti warga Palestina di Masafer Bani Naim dan desa-desa sekitarnya. Serangan ini tampaknya bertujuan untuk memaksa warga Palestina meninggalkan tanah mereka demi memperluas permukiman ilegal Israel.
Semua permukiman Israel dan pemukim Yahudi yang tinggal di dalamnya dinyatakan ilegal berdasarkan hukum internasional.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini