Penjara dan pusat penahanan Israel telah dirancang secara sistematis untuk menyiksa dan memperlakukan tawanan Palestina dengan cara yang tidak manusiawi, mengabaikan hak dasar mereka sebagai manusia. Salah satu contoh mencolok adalah penjara bawah tanah yang dibangun di Kota Ramla, yang menunjukkan kondisi kemanusiaan yang sangat buruk dan melanggar standar internasional mengenai kondisi penahanan. Keberadaan penjara ini mencerminkan impunitas yang diterima Israel, dengan dukungan dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.
Dalam penjara-penjara ini, tawanan Palestina dipaksa berada di sel bawah tanah yang sempit, tanpa kasur atau selimut, dan tidak mendapat paparan sinar matahari. Mereka seringkali terikat dalam kondisi kekangan hampir sepanjang waktu, hanya diberi kesempatan keluar dari sel untuk waktu yang sangat terbatas. Video yang dirilis oleh media Israel mengungkapkan kenyataan mengerikan ini, yang memperlihatkan para tawanan hidup dalam keadaan yang jauh dari manusiawi.
Meskipun Israel mengklaim bahwa penjara ini diperuntukkan bagi tawanan berbahaya yang dianggap sebagai anggota elit Hamas atau kelompok yang terkait dengan Hizbullah, klaim ini tidak membenarkan pelanggaran hak asasi manusia. Menurut hukum internasional, semua tawanan harus diperlakukan secara manusiawi, tanpa penyiksaan, penghinaan, atau pembunuhan, terlepas dari tuduhan atau status mereka.
Pernyataan Israel mengenai elit Palestina ini sering digunakan sebagai alasan untuk melakukan penyiksaan. Namun, banyak tawanan yang dibebaskan menunjukkan bahwa klaim tersebut tidak benar dan hanya digunakan untuk membenarkan perlakuan kejam. Sebagai contoh, ribuan tawanan dari Gaza yang dibebaskan setelah mengalami penyiksaan mengungkapkan bahwa mereka sering kali diperlakukan dengan cara yang melanggar hak dasar manusia.
Penjara Israel tidak hanya sekadar tempat penahanan; tetapi memang dirancang sebagai alat penyiksaan dan penghinaan terhadap tawanan Palestina. Lebih dari 10.400 tawanan Palestina saat ini masih dipenjarakan oleh Israel dan banyak dari mereka yang hilang tanpa jejak.
Penahanan ini sering kali dilakukan di lokasi yang tidak jelas, tanpa informasi tentang kondisi mereka, dan dalam keadaan yang semakin buruk. Testimoni dari tawanan yang dibebaskan mengungkapkan penderitaan mereka di penjara, seperti berada di ruang terbuka yang dikelilingi kawat berduri, atau dalam sel sempit tanpa ventilasi, tanpa fasilitas dasar seperti air, yang sering kali diputus dalam waktu lama.
Komunitas internasional harus segera mengambil tindakan untuk menghentikan kejahatan sistematis yang dilakukan Israel terhadap tawanan Palestina, termasuk penyiksaan dan penghilangan paksa. Tekanan internasional sangat diperlukan untuk memastikan perlakuan manusiawi terhadap tawanan, membebaskan mereka yang ditahan secara sewenang-wenang, dan memastikan akses untuk kunjungan oleh organisasi internasional serta akses ke perwakilan hukum.
Lebih lanjut, Israel harus bertanggung jawab atas kematian tawanan yang meninggal di penjara dan mengembalikan jenazah mereka kepada keluarga. Komunitas internasional, termasuk negara-negara terkait, harus mendukung upaya penyelidikan yang dilakukan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengungkap kejahatan-kejahatan yang dilakukan Israel. Semua pihak yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan pembunuhan tawanan Palestina harus diadili, dan keadilan harus ditegakkan bagi para korban.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini