Mogok kerja nasional dilakukan “warga Israel” dalam upaya untuk meningkatkan tekanan kepada pemerintahnya agar membebaskan tawanan yang tersisa di Gaza (2/9). Mereka menyerukan kesepakatan gencatan senjata untuk membantu membebaskan puluhan orang yang masih disandera. (Jack Guez/AFP/ Al Jazeera)
Seorang pria tua yang memegang bendera Palestina berdiri di depan kendaraan militer Israel selama serangan Israel di Tulkarm, Tepi Barat yang diduduki Israel (3/9). (Mohammed Torokman/Reuters)
Pasukan Israel menembak dan membunuh dua anak Palestina di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki selama serangan militer besar-besaran pada Selasa (3/9), yang telah berlangsung sejak 28 Agustus. Mohammad Abdullah Mohammad Kanaan (14 tahun) ditembak di dekat pintu masuk Kota Tulkarm, sementara Loujain Osama Abdulraouf Mosleh (16 tahun) ditembak melalui jendela saat dia berada di dalam rumahnya di Kafr Dan. (Alaa Badarneh/EFE/ WAFA/ DCI-Palestine)
UN-OCHA mengatakan bahwa Israel menggunakan “taktik perang mematikan” di Tepi Barat yang diduduki (4/9), hingga menewaskan lebih dari tiga puluh orang selama sepekan terakhir, termasuk anak-anak. Di Jenin, Israel mengubah bangunan menjadi pangkalan militer dan menempatkan penembak jitu di berbagai atap. Warga sipil, termasuk anak-anak, orang tua, dan orang sakit kronis, ditolak aksesnya terhadap air, makanan, dan obat-obatan sebagai bagian dari pengepungan total di kamp tersebut. (Wahaj Bani Moufl eh/Active Still/ +972 Magazine/ Al Jazeera)
Dua gadis kecil Palestina duduk di atas puing-puing bangunan setelah menghadiri kelas di tenda yang didirikan di atas reruntuhan rumah Israa Abu Mustafa, seorang guru di Khan Younis, Jalur Gaza selatan (4/9). Agresi Israel yang turut menghancurkan sekolah dan universitas, telah mengganggu tahun ajaran baru dan seluruh proses pembelajaran di Jalur Gaza. (Hatem Khaled/Reuters)
Di tengah kampanye vaksin polio di Gaza, tentara Israel terus melakukan pengeboman harian di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya tiga orang setelah menyerang sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan (5/9). Pasukan Israel juga menyerang beberapa bagian Jalur Gaza sepanjang hari, termasuk Kota Gaza, Rafah, dan Khan Younis. Setidaknya 40.878 orang meninggal dunia dan 94.454 orang luka-luka sejak agresi dimulai pada 7 Oktober. (The New Arab/ Al Jazeera)
Di tengah kampanye vaksin polio di Gaza, tentara Israel terus melakukan pengeboman harian di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya tiga orang setelah menyerang sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan (5/9). Pasukan Israel juga menyerang beberapa bagian Jalur Gaza sepanjang hari, termasuk Kota Gaza, Rafah, dan Khan Younis. Setidaknya 40.878 orang meninggal dunia dan 94.454 orang luka-luka sejak agresi dimulai pada 7 Oktober. (The New Arab/ Al Jazeera)
Ratusan demonstran pro-Palestina berkumpul di Westlake Park dan berbaris di jalan-jalan untuk memprotes Israel, di Seattle, Washington, AS (7/9). Demonstran menuntut keadilan dan diakhirinya pendudukan Israel di wilayah Palestina. Sementara itu, spanduk bertuliskan slogan seperti “Keadilan untuk Aysenur” dan “Kami semua adalah Aysenur” diusung selama protes tersebut. (Anadolu Agency/ Turkiye Today/WAFA/Palestine Chronicle)
Ketua Kongres Yahudi Dunia (WJC), Ronald Lauder, menyatakan dukungannya terhadap para mediator yang berupaya mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera yang tersisa di Gaza (8/9). Sementara itu, sehari sebelumnya, diperkirakan 750.000 orang turun ke jalan di seluruh “Israel” (Palestina yang dijajah), termasuk di Tel Aviv dan Haifa, untuk mendesak Netanyahu menandatangani kesepakatan dengan Hamas guna membebaskan sandera yang masih berada di Gaza. (Ariel Schalit/AP Photo/ Al Jazeera/ Qatar Tribune)
Tim Deportivo Palestino di Chili menampilkan sepak bola dengan mengusung slogan pro-Palestina dalam pertandingan melawan Santiago Wanderers di pertandingan liga lokal di Stadion La Cisterna di Santiago, Chili (9/9). Deportivo Palestino adalah klub Chili ketiga yang paling banyak diikuti di Instagram, dengan lebih dari 741.000 pengikut. Namun, agresi Israel telah memengaruhi Palestino secara langsung, memaksa sekolah pelatihan klub di Gaza untuk tutup dan mengganggu program yang didukungnya di seluruh Tepi Barat yang diduduki. (Matias Basualdo/ AP Photo/ Al Jazeera)
Israel menyerang zona kemanusiaan Al-Mawasi di Gaza selatan, tempat warga sipil berlindung, yang mengakibatkan terbunuhnya 40 orang dan melukai 60 lainnya (10/9). Serangan Israel sering kali menghantam kawasan yang sebelumnya dinyatakan Israel sebagai zona aman bagi warga sipil. (Haitham Imad/EFE/ Anadolu/ Al Jazeera/ MEE)
Pengungsi di Gaza melaksanakan salat jenazah untuk pekerja UNRWA Yaser Abu Sharar dan mereka yang kehilangan nyawa dalam serangan tentara Israel di Sekolah Al-Jaouni di Kamp Pengungsi Nuseirat, Deir al-Balah (11/9). Serangan tersebut membunuh 18 orang, termasuk enam pekerja UNRWA, dan meratakan sebagian fasilitas Sekolah Al-Jaouni yang menampung sekitar 12.000 pengungsi, yang sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak. (Abed Rahim Khatib/Anadolu Agency/ UNRWA/ MEMO/ Al Jazeera)
Sekitar 1.200 demonstran pro-Palestina melakukan unjuk rasa di pameran Angkatan Darat 2024 yang diadakan di Melbourne (11/9). Juru bicara Disrupt Land Forces Jasmine Duff mengatakan protes itu terjadi karena banyak senjata di dalam pameran diiklankan sebagai senjata yang telah teruji dalam pertempuran–dalam konteks perusahaan senjata Israel yang hadir, senjata tersebut diuji melalui pembunuhan warga sipil di Gaza. Polisi menangkap 33 demonstran dan antara 50 dan 100 pengunjuk rasa dilaporkan terluka. (William West/AFP/ The Guardian/ The Age Australia/ Al Jazeera)
Para pakar PBB pada Kamis (12/9) mengutuk insiden kekerasan, pelecehan, intimidasi, dan penghalangan terhadap jurnalis di Tepi Barat yang diduduki. Hingga pertengahan September, sedikitnya terjadi tiga serangan terhadap jurnalis di Tepi Barat saat meliput operasi militer dan korban sipil. Empat jurnalis terluka meskipun beberapa dari mereka mengenakan jaket pers yang diberi tanda dengan jelas. (Issam Rimawi/ Anadolu/ OHCHR/ MEMO/ Palinfo/ CNN)
Badan pengungsi PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pada Jumat (13/9) bahwa salah satu pekerjanya, Sufyan Jaber Abed, dibunuh oleh penembak jitu Israel di Kamp Pengungsi El-Far’a di Tepi Barat yang diduduki. Pembunuhan tersebut menandai pertama kalinya seorang anggota staf UNRWA terbunuh di Tepi Barat yang diduduki dalam lebih dari 10 tahun. (UNRWA/Anadolu/ Al Jazeera/ The Guardian)
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) memperingatkan tentang bahaya didirikannya pos permukiman ilegal di Desa Battir Betlehem, Tepi Barat selatan (14/9). Dalam pernyataannya dikatakan bahwa pos permukiman ilegal Nahal Helitz akan didirikan di atas situs arkeologi Warisan Dunia UNESCO di desa tersebut. (Anadolu/ MEMO/ The New Arab)
Keluarga dan sahabat menghibur dokter Palestina, Najwa Alborno, saat jenazah lima anggota keluarga Alborno dibawa ke rumah sakit Al-Ahli Arab, yang juga dikenal sebagai rumah sakit Baptis di Kota Gaza (15/9). Mereka terbunuh dalam pengeboman Israel di lingkungan Zeitoun ketika sedang memeriksa rumah mereka. Pejabat Palestina mengatakan serangan udara tersebut membunuh 16 orang, termasuk lima perempuan dan empat anak. (Omar al-Qattaa/ AFP/ Al Jazeera/ Gaza Notifi cation/ Arab News)
Pengepungan Israel kini menghalangi 83% bantuan pangan yang hendak mencapai Gaza, ungkap laporan baru dari 15 organisasi bantuan kemanusiaan (16/9). Laporan tersebut mengungkap skala hambatan bantuan dan penurunan drastis bantuan yang masuk ke Gaza, sehingga memicu bencana kemanusiaan. Penduduk Gaza menghadapi kelaparan dan penyakit, dengan hampir setengah juta orang berisiko kelaparan. Diperkirakan 50.000 anak berusia antara 6–59 bulan sangat membutuhkan perawatan karena kekurangan gizi pada akhir tahun. (Norwegian Refugee Council/ Save the Children/ OXFAM/ Islamic Relief)
Petugas medis Palestina mengevakuasi mayat setelah terjadi serangan Israel terhadap sebuah gedung di lingkungan al-Daraj, Kota Gaza (17/9), di tengah agresi genosida Israel yang hampir terjadi selama satu tahun. (Omar Al-Qattaa/AFP)
Majelis Umum PBB (UNGA) mengadopsi resolusi penting yang menyerukan diakhirinya pendudukan Israel atas wilayah Palestina dalam waktu satu tahun (18/9). Resolusi yang diperkenalkan oleh Palestina dan didukung oleh 124 negara itu menuntut penarikan Israel dari wilayah yang diduduki, termasuk dari Al-Quds (Yerusalem) bagian timur. (UN/Anadolu/ MEMO/ Al Jazeera/ Euro News)
Anak-anak sekolah Palestina mengikuti pelajaran di pusat pendidikan sementara di bawah pengawasan dan pendanaan UNICEF di Khan Younis, Jalur Gaza selatan (19/9). Menurut UNICEF, setidaknya 45.000 anak berusia 6 tahun tidak akan memulai kelas dalam waktu dekat dan sekitar 625.000 pelajar yang terdaftar di sekolah akan kehilangan waktu untuk tahun ajaran berikutnya, selama agresi terus berlanjut. (Bashar Thaleb/AFP/ Deutsche Welle/ Al Jazeera)
Setidaknya empat warga Palestina mengalami luka-luka akibat serangan oleh pasukan Israel dan pemukim ilegal di Tepi Barat yang diduduki (20/9). Secara terpisah, warga lainnya, termasuk seorang perempuan dan dua anak, mengalami luka bakar akibat diserang semprotan merica oleh pemukim kolonial di Ramallah. Pasukan dan pemukim Israel telah membunuh sedikitnya 716 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk 160 anak-anak, dan melukai 5.750 orang sejak Oktober lalu. (Anadolu Agency/ Al Jazeera)
Israel mengebom Sekolah al-Falah di lingkungan al-Zaytoun, dekat Kota Gaza (21/9). Menurut juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, rudal Israel menghantam sekolah tempat ribuan orang berlindung, membunuh sedikitnya 22 orang, termasuk 13 anak dan bayi berusia 3 bulan. Sejumlah anak dilaporkan harus diamputasi. (Omar al-Qattaa/AFP/ CNN/ Al Jazeera)
Anak Palestina, Mohammad Abu Eisa (14 tahun), yang kehilangan satu tangannya akibat serangan Israel mulai bermain biola lagi di Gaza (21/9). Tangannya yang diamputasi tidak menghalangi kesenangannya bermain biola. Ia dibantu berlatih oleh guru musiknya, Sama, di Kamp Pengungsi Nuseirat, tempat ia berlindung bersama ibunya. (Anas Zeyad Fteha/Anadolu/ MEMO)
Tentara Israel menyerbu kantor Al Jazeera di Tepi Barat yang diduduki dan memerintahkan biro tersebut untuk ditutup selama 45 hari (22/9). Sebelumnya, pada bulan Mei, polisi Israel menyerbu kantor Al Jazeera di Al-Quds (Yerusalem) bagian timur yang diduduki, menyita peralatan, mencegah siaran, dan memblokir situs webnya. Israel terus melakukan pelanggaran terhadap aktivitas jurnalisme. Sejak Oktober tahun lalu, pasukan Israel telah membunuh 173 wartawan. (Screengrab-Al Jazeera/ Anadolu/ MEMO/ BBC)
Alice Kisiya, yang tanah keluarganya dirampas oleh pemukim bersenjata Israel, berhadapan dengan seorang pemukim kolonial di daerah Makhrour dekat Beit Jala, Tepi Barat. Sementara itu, Justin Welby, Kepala spiritual Gereja Inggris telah menyerukan dukungan bagi keluarga Kisiya (22/9). Ia menyatakan, “penindasan, kekerasan, dan diskriminasi terhadap warga Palestina di Tepi Barat, termasuk warga Kristen, harus dihentikan”. (Hazem Bader/ AFP/ MEMO/ MEE/ Al Jazeera/ The Guardian)
Rezim pendudukan Israel mulai membangun lift untuk memudahkan akses bagi pengunjung Yahudi ke Tembok Buraq di Masjid Al-Aqsa, di Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki (23/9). Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa akses ini akan memudahkan lebih banyak pemukim kolonial dalam melakukan penyerbuan dan Yudaisasi Al-Aqsa (MEMO/ WAFA/ Palinfo)
Pasukan pendudukan Israel mencegah para diplomat dan pimpinan organisasi internasional untuk memasuki area Masjid Ibrahimi di Al-Khalil (Hebron) yang diduduki (23/9). Israel melakukan upaya tersebut untuk mencegah mereka menyaksikan secara langsung kejahatan Yudaisasi masjid serta perubahan yang telah dilakukan pendudukan terhadap fi tur-fi tur masjid. (WAFA/ Anadolu/ MEMO)
Otoritas Pertahanan Sipil di Jalur Gaza meminta organisasi dan lembaga kemanusiaan untuk mengirimkan tenda dan tempat penampungan portabel menjelang musim gugur dan musim dingin (24/9). Sementara itu, Dewan Pengungsi Norwegia mengatakan bahwa setidaknya 25.000 perlengkapan tenda atau terpal, yang setara dengan 25 truk, harus dikirim setiap pekan ke Gaza selatan sebelum akhir November. (Beit Lahia Development Association/Anadolu/ MEMO)
Sebuah truk yang membawa 88 jenazah warga Palestina yang tidak dikenal tiba di Khan Younis (25/9), tetapi Kementerian Kesehatan Palestina telah menghentikan proses penerimaan jenazah tersebut karena Israel belum memberikan informasi apa pun tentang identitas mereka. Jenazah-jenazah tersebut dimasukkan ke dalam kontainer, dimuat ke truk, dan dikirim melalui perbatasan yang dikontrol Israel ke Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan. (Mohammed Salem/Reuters/ Al Jazeera/ CBC/ Anadolu)
Seorang pria Palestina duduk berlindung di bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan militer Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 26 September. (Hatem Khaled/Reuters)
Israel mengatakan telah mengamankan paket bantuan senilai $8,7 miliar dari Amerika Serikat untuk mendukung upaya militernya yang sedang berlangsung dan untuk mempertahankan keunggulan militer kualitatif di wilayah tersebut (26/9). Sebagian besar bantuan dialokasikan untuk sistem pertahanan udara, termasuk sistem antirudal Iron Dome, David’s Sling, dan sistem laser canggih. (Raneen Sawafta/Reuters/ Anadolu/ MEMO)
Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-79 di markas besar PBB di New York (27/9). Sambil memegang peta, Netanyahu mengatakan dunia harus memilih antara “berkah” dan “kutukan”. Yang pertama ia menunjukkan sekutu Arab potensial Israel di wilayah tersebut, sedangkan yang kedua adalah negara “musuh”. Kedua peta tersebut menghapus Gaza dan Tepi Barat, serta mengidentifi kasi seluruh wilayah Palestina sebagai “wilayah Israel”. (Mike Segar/Reuters/Al Jazeera/ The Guardian/ PBS/ AP News/ MEMO)
Puluhan diplomat meninggalkan pidato PM Israel Benjamin Netanyahu di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) pada Jumat (27/9), sebagai protes terhadap agresi yang menghancurkan di Gaza dan serangan terbaru Israel terhadap Lebanon. Agresi di Gaza, yang kini mendekati satu tahun, telah mengubah sebagian besar wilayah kantong itu menjadi neraka yang tidak dapat dihuni. (Bryan R. Smith/AFP/MEE/ MEMO)
PLO mengungkapkan bahwa Israel telah menyetujui lebih dari 80 rencana permukiman ilegal di Tepi Barat dan Al-Quds (Yerusalem) bagian timur yang diduduki sejak akhir tahun 2022, mencakup puluhan ribu unit permukiman (28/9). Perkiraan Israel menunjukkan bahwa lebih dari 720.000 warga Israel saat ini mendiami pos-pos permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Al-Quds bagian timur. (Issam Rimawi/Anadolu/ MEMO)
Ribuan orang telah berunjuk rasa di seluruh dunia, termasuk demonstran di Swedia yang melakukan long march dari Odenplan ke Kedutaan Besar Israel di Stockholm, sambil mengibarkan bendera Palestina dan Lebanon (29/9). Mereka menyerukan Israel untuk mengakhiri agresi genosida di Gaza dan Lebanon. Israel telah membunuh lebih dari 41.000 warga Palestina di Gaza dan melukai lebih dari 96.000 orang, sementara 1.640 orang terbunuh di Lebanon sejak Oktober 2023. (Atila Altuntas/ Anadolu/ Al Jazeera)
Anggota keluarga Palestina berkumpul di sekitar atap rumah mereka yang hancur di Khan Younis, Jalur Gaza selatan (30/9). Pada hari yang sama, Israel menyerang Sekolah Shejaiya yang dikelola UNRWA, di lingkungan Al-Tufah. Israel juga menyerang Sekolah Abu Jaafar di Beit Lahia, utara Jalur Gaza. Hingga kini, Israel telah menyerang sedikitnya 183 pusat penampungan warga yang mengungsi, termasuk 163 sekolah. (Haitham Imad/EFE-EPA/ Anadolu/ WAFA)