Menu berbuka di Kota Tua sangat istimewa. Berbagai macam menu makanan tradisional disuguhkan saat berbuka puasa.
Azzam Abu Saud, pakar sejarah Al Quds mengatakan, “ berbagai macam makanan dihadirkan. Makanan pertama adalah berbagai macam sup.”
Jenis makanan kedua adalah, Fatteh. Ada berbagai macam jenis Fatteh. Ada Fatteh labu, labu kuning, buncis, susu, dan lemon, yang dasarnya adalah kaldu daging dan roti, serta labu zucchini, adalah salah satu remah-remah kuno yang paling terkenal yang dikenal sebagai “teredeh” dan dihiasi dengan daging cincang, pinus dan almond.
Jenis ketiga dan keempat dua jenis makanan. Mereka tidak mensyaratkan untuk memasak nasi dan jinten atau makanan pokok lainnya. Penduduk Kota Tua menghindari makan nasi karena terdapat berbagai jenis makanan.
Abu al Saud menjelaskan kepada koresponden Palinfo bahwa “Al-Mahashi” atau “Al-Mashashi” merupakan salah satu makanan yang termasuk dalam menu yang disiapkan di bulan Ramadhan. Selain itu ada menu kofta dengan tahini atau kefetta dengan kentang, kentang tumbuk, kebab, dan piring.
Di bulan ramadlan penduduk Al Quds tidak memakan Al maqlubah, karena mereka menghindari nasi, meskipun ia makanan Al Quds.
Makanan pokok terkenal di Al Quds adalah Al-Imam. Terbuat dari terong dan bahan lainnya, lalu ditambahkan daging cincang, nasi dan pinus dan ditutup dengan lobak dan bawang putih.
Para lelaki Al Quds lebih lihai dalam memasak salad dari para perempuan. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu mereka di dapur. Mereka banyak memakai mentha sebagai ganti bawang. Berbagai macam acar disiapkan beberapa bulan sebelum ramadhan.
Sumber : Palinfo.com